Berita Entertainment
SBY Ungkap Proses Berat saat Tulis Memoar untuk Kenang Ani Yudhoyono, 'Saya Sering Terbawa Emosi'
SBY Ungkap Proses Berat saat Tulis Memoar untuk Kenang Ani Yudhoyono, 'Saya Sering Terbawa Emosi'
Penulis: Akira Tandika Paramitaningtyas | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id - Susilo Bambang Yudhoyono atau yang akrab disapa SBY mengaku tengah disibukkan dengan kegiatan menulis sebuah memoar saat membuka acara doa bersama untuk sang istri, Ani Yudhoyono.
Acara doa bersama untuk memperingati 40 hari Ani Yudhoyono itu digelar di kediamannya, CIkeas, Bogor, Jawa Barat, Rabu (10/7/2019).
Dalam pembukaan tersebut, SBY tak hanya memberitahukan kesibukan yang tengah ia jalani, namun juga semangatnya untuk bangkit setelah ditinggal belahan jiwanya, Ani Yudhoyono.
• Masih Berduka, SBY Pamit ke Khofifah Tak Datang ke Resepsi Pernikahan Putrinya
• SBY Disebut sempat Persiapkan Lirik Lagu Duet dengan Ibu Ani Yudhoyono
• Beda Raut Wajah SBY di Foto Lebaran 2019 & 2018, Annisa Sebut Perubahan Sepeninggal Ani Yudhoyono

SBY mengatakan, masih terus menata hati dan kembali membangun semangat serta jalan hidupnya yang baru.
Kini, Presiden keenam RI itu tengah melakukan healing process untuk menerima kenyataan tentang kepergian istrinya.
"Saya masih terus menata hati, dan membangun kembali semangat dan jalan hidup saya yang baru, reinventing my new life dalam healing process yang tengah saya lakukan, dengan keyakinan bahwa pada saatnya nanti saya bisa sepenuhnya menerima kenyataan hidup ini," ujar SBY, dikutip dari artikel Kompas.com yang berjudul "Rindu Ani Yudhoyono, SBY Tulis Memoar".
SBY, dalam acara pembukaan doa bersama untuk Ani Yudhoyono itu mengaku tengah menulis sebuah memoar yang ia tujukan untuk mendiang istrinya.
"Saat ini saya sedang menulis memoar. Melalui memoar ini, saya ingin mengabadikan kenangan indah saya bersama istri tercinta, utamanya di hari-hari terakhirnya rasanya banyak yang ingin saya tulis dalam memoar tersebut," lanjut Ketua Umum Partai Demokrat itu.
Namun, SBY mengaku tak mudah menulis memoar tersebut lantaran terkadang ia terbawa emosi di tengah proses penulisan.
SBY lalu mengucapkan terima kasih atas perhatian yang diberikan seluruh sanak saudara, kerabat, dan seluruh rakyat Indonesia yang telah mendoakan Ani Yudhoyono, baik di saat sakit dan telah tiada.
"Izinkan saya, atas nama keluarga besar Yudhoyono, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada bapak ibu dan hadirin sekalian, yang berkenan hadir di tempat ini, untuk mendoakan almarhumah Ani Yudhoyono, yang telah berpulang," lanjut dia.
Dalam acara itu, SBY juga mengenang kebiasaan Ani Yudhoyono yang kerap berinteraksi dengan masyarakat melalui media sosial.
"Banyak yang mengetahui waktu masih sehat, beliau selalu aktif berkomunikasi dan membalas langsung dengan siapa pun. Tanpa membeda-bedakan identitas dan strata sosial," ujar SBY kala mengenang istriny.
SBY mengatakan, kebiasaan Ani berinteraksi langsung dengan masyarakat di media sosial tak hanya berlangsung saat masih menjadi Ibu Negara, tetapi juga saat SBY tak lagi menjabat Presiden RI.
Bahkan, SBY pernah menegur Ani lantaran tak kunjung berhenti membalas komentar warganet di akun media sosialnya.

Namun, kata SBY, Ani tetap melanjutkannya karena ia menganggap apa yang tengah tren di masyarakat penting untuk direspons.
"Sikap, karakter, dan kebiasaan itu tetap dilakukan selama menjalani pengobatan atas penyakit kanker darah yang dideritanya kecuali, kecuali kalau keadaan kesehatannya sedang drop, atau tengah dirawat di ICU," ujar SBY.
"Sekali lagi, melalui mimbar ini, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas segala doa, atensi, empati dan bantuan bapak dan ibu dan saudara-saudara kami rakyat Indonesia yang diberikan kepada almarhumah," kata Ketua Umum Partai Demokrat itu.
SBY Lakukan Hal Tak Biasa Saat Tahlilan 40 Hari Ani Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melakukan hal yang tak biasa dalam acara doa bersama mengenang 40 hari wafatnya Ani Yudhoyono.
Dilansir dari Grid.id dalam artikel 'Emosi Belum Stabil, SBY Beri Sambutan Menggunakan Teks saat Tahlilan 40 Hari Ani Yudhoyono', digelar doa bersama mengenang 40 hari wafatnya Ani Yudhoyono di kediaman SBY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Rabu (10/7/2019) malam.
Sebelum doa bersama dimulai, SBY menyampaikan sambutan kepada tamu yang hadir, saat itulah suami Ani Yudhoyono melakukan hal yang tak biasa.
Biasanya SBY berpidato tanpa menggunakan teks untuk dibacanya.
• Nasib Miris Danjen Kopassus Ke-1 Idjon Djanbi, Jabatan Dilucuti & Dimakamkan Tanpa Upacara Militer
• Tes Kepribadian - Garis-garis Pergelangan Tangan Bisa Ungkap Kesehatan & Kesuksesan, ini Rinciannya
• 5 Kejanggalan Bisnis Berlian Mewah Barbie Kumalasari, dari Kondisi Toko Hingga Cara Pegang Berlian

Namun berbeda pada saat ini, SBY mengaku teks tersebut digunakan untuk mempermudah ia berucap.
"Biasanya saya jarang menggunakan teks seperti ini. Dengan menggunakan teks, saya bisa menjaga emosi saya yang sekarang belum stabil. Izinkan saya membacakan teks ini," kata SBY.
Di samping itu, menurut edaran yang diterima Grid.ID (grup SURYA.co.id) dari panitia Panitia Penyelenggara 40 Hari Ibu Ani, keluarga hanya mengundang kerabat beserta tetangga.
Namun penyelenggara mengaku tak mampu membendung keinginan publik yang ingin datang untuk mendoakan mendiang Ani Yudhoyono.
"Pada dasarnya kami mengundang kerabat, para sahabat, dan tetangga-tetangga kami untuk acara keluarga ini,"
"Tapi tentunya tidak bisa menolak kehadiran siapa pun, apa pun latar belakangnya, untuk ikut mendoakan almarhumah Ibu Ani Yudhoyono," tulis edaran tersebut.

Menurut agenda yang disampaikan kepada awak media, doa bersama dimulai pukul 19.30 WIB.
Sekitar pukul 19.10 WIB, tamu dipimpin untuk melakukan salat Isya berjamaah sebelum acara dimulai.
Menurut pantauan tim Grid.ID, ribuan publik sudah padati kediaman Susilo Bambang Yudhoyono setelah waktu Magrib.