Liputan Khusus
Dispora Kota Surabaya : Izin Pemakaian Sirkuit GBT Tidak Ribet
Edi pun menjelaskan mengenai ketentuan proses izin surat menyurat pemakaian sirkuit Gelora Bung Tomo untuk latihan.
Terpenting, lanjut dia, selama proses perizinan hingga latihan di sirkuit harus memakai peralatan standar balap.
Ini dimaksud agar safety mengantisipasi cedera apabila terjatuh saat latihan di sirkuit.
Alangkah baiknya, klub otomotif di Surabaya yang memakai sirkuit untuk latihan harus ada mobil ambulans.
“Harus ada ambulans sesuai SOP, kan standarnya begitu. Ikuti saja. Kalau ada ada kejuaran ya harus pakai kita, juga punya (ambulans),” ucapnya.
Ditambahkannya, cita-cita Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuat sirkuit Gelora Bung Tomo ini saat bertemu anak-anak di jalan yang cita-citanya jadi pembalap.
Kemudian, muncul ide itu hingga terealisasi pembangunan sirkuit pada 2016.
Menanggapi keluhan dari anak-anak otomotif terkait izin pemakaian sirkuit, ia mencontohkan yang ribet itu mungkin seperti pelaksanaan Kejurnas.
Itu bukan kewenangan Dispora. Kalau Dispora sebatas memberikan izin jika sirkuit itu bisa dipakai.
“Kalau izin yang lain kan saya tidak tahu, ribetnya mungkin di situ. Enggak kok, pakai saja (sirkuit) sampaikan tidak ribet,” pungkasnya. (Mohammad Romadoni/Danendra)
Melihat Polisi Muslim Puasa Sunnah dan Salat Diawal Waktu, Mantan Komandan JI Asia Tenggara Tobat |
![]() |
---|
News Analysis Pengamat Pariwisata : Sudah Jatuh Tertimpa Tangga |
![]() |
---|
Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya : Usaha RHU Mati Suri |
![]() |
---|
Lebih Senang Sanksi Denda, Pengusaha Hiburan di Kota Surabaya Tolak Deposit Rp 100 Juta |
![]() |
---|
300 Berkas Pelanggar Tilang Elektronik Diproses PN Surabaya |
![]() |
---|