Berita Surabaya
Tanggapan DKRTH Surabaya Soal Bau Busuk Sampah di Sekitar Bundaran Menur
Kepala Bidang Kebersihan DKRTH Surabaya menanggapi keluhan pengendara motor tentang aroma busuk di bundaran Jl Menur, Surabaya. Ini katanya.
Penulis: Christine Ayu Nurchayanti | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Kepala Bidang Kebersihan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro, menanggapi keluhan pengendara motor tentang aroma busuk di bundaran Jl Menur karena tempat pembuangan sementara (TPS).
Dia mengatakan, DKRTH Surabaya senantiasa berusaha semaksimal mungkin agar TPS tidak menganggu masyarakat, termasuk pengguna jalan.
"Sampah di TPS kami ambil pada hari itu juga, tidak boleh menginap. Kami angkut selambat-lambatnya satu kali dua puluh empat jam," tutur Hebi, Kamis (4/7).
Dalam sehari, sampah yang diangkut bisa empat hingga enam ton.
Masalahnya, lanjutnya, sampah-sampah dari rumah tangga baru dibuang ke TPS setelah tiga atau empat hari dalam kondisi sudah berbau.
Selain itu, Hebi mengungkapkan bahwa pihaknya juga melakukan penyemprotan secara periodik untuk mengurangi bau.
"Sebenarnya kami tidak ingin ada TPS di tepi sungai dan jalan. Kalau di tepi sungai, khawatir sampahnya malah masuk ke sungai. Sementara kalau di tepi jalan, bisa menganggu lalu lintas," ungkapnya.
"Tetapi untuk TPS itu (di Bundaran Jalan Menur), kami kesulitan mencari lahan. Akhirnya lahan di sana kami buat TPS. Jika ada lahan pengganti, akan lebih baik," lanjutnya.
Hebi pun berharap masyarakat aktif membantu agar tidak ada yang terganggu dengan aroma TPS.
"Kalau memang bau, akan kami reduksi baunya. Namun kepada masyarakat tolong untuk segera membuang sampah di TPS. Sampahnya jangan ngendon terlalu lama di rumah," tuturnya.
• Bau Busuk Sampah di Sekitar Menur Surabaya Dikeluhkan Pengendara Motor