Lapor Cak
Pengelola akan Kaji Tarif Jasa Toilet di Musala Terminal Bungurasih yang Dikeluhkan Jemaah
Apakah memungkinkan yang hanya wudu tak perlu bayar Rp 2.000, Imam mengaku akan mengkajinya.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Fasilitas musala berpendingin ruangan di Terminal Purabaya Bungurasih bermula saat Kepala Sub Unit Terminal Purabaya Imam Hidayat merasakan sendiri sumuknya fasilitas ibadah tersebut beberapa bulan lalu
"Saya pernah salat di situ dan Sumuk. Bikin tidak nyaman. Akhirnya kami mengupayakan untuk menambah fasilitas AC di musala terminal," kata Imam Hidayat, Senin (1/7/2019).
Sebelumnya, musala Terminal Purabaya berada di lantai satu di ruangan terbuka. Saat direnovasi hingga terminal berubah menjadi seperti bandara dengan fasilitas eskalator, musala dipindah ke lantai dua.
Selain ada musala, setiap sudut terminal yang dikelola Dishub Kota Surabaya itu ada toilet. Namun, khusus musala ada di lantai dua. Banyak penumpang mengeluh Sumuk dan gerah saat salat di musala, terutama penumpang perempuan.
Oleh Pengelola Terminal Purabaya, musala yang semula sumuk kini dipasang pendingin ruangan.
Operasionalnya memakan listrik, biaya operasionalnya diambilkan dari uang jasa toilet. Apakah memungkinkan yang hanya wudu tak perlu bayar Rp 2.000, Imam mengaku akan mengkajinya.