Lapor Cak
Zebra Cross Jl Rajawali Dipakai Nyeberang Pengendara Motor, kalau Pagi Hari Mereka Tak Berani
Fasilitas zebra cross di Jl Rajawali sebenarnya sudah sebagaimana fungsinya. Namun, itu hanya berlaku saat ada petugas baik dari Dishub maupun polisi.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Parmin
SURYA.co.id | SURABAYA - Fasilitas zebra cross di Jl Rajawali sebenarnya sudah sebagaimana fungsinya. Namun, itu hanya berlaku saat ada petugas baik dari Dishub maupun polisi. Biasanya saat pagi jam sekolah hingga pukul 07.30 ada petugas berjaga di zebra cross tersebut.
Saat itulah tak ada pengendara motor yang berani menyeberangi zebra cross.
"Biasanya kalau pagi ada petugas Dishub dan polisi mengarahkan pengguna motor untuk tidak menyeberangi zebra cross," kata Muslimin, petugas Linmas yang kebetulan ada di Jl Rajawali.
Fasilitas zebra cross Jl Rajawali dibangun karena banyak anak sekolah yang menyeberang jalan ini. Selain itu masyarakat lain yang hendak menyeberangi jalan ramai tersebut.
Zebra cross itu sudah dibangun sekitar tiga bulan lalu. Fasilitas ini juga dilengkapi lampu merah dengan suara bel tot ... tot... tot ... kencang. Bel yang dibarengi lampu merah inilah tanda penyeberang jalan melintas.
Namun, yang menyeberang bukan pejalan kaki, melainkan pengendara motor. Para pengendara motor ini merasa difasilitasi karena zebra cross itu langsung terhubung jalan aspal yang lurus. Antara aspal jalan sisi seberang yang satu dan lainnya lurus.
Tak terpisah oleh palang besi, portal, ataupun trotoar jalan. Jalan nyambung lurus. Bahkan ada jalan khusus selebar 1 meter beraspal yang kini dimanfaatkan pengguna motor.
"Saya lebih senang kalau ada petugas yang mengarahkan atau dipasang sekalian. Menyisakan untuk pejalan kaki saja di tengah jalan kembar," kata Muslimin.