Plat Besi Dekat TPS Kelurahan Wonorejo Ganggu Pengendara
beberapa bulan terakhir pengendara mengeluhkan plat besi yang sengaja diletakkan di area TPS Wonorejo Rungkut.
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SURABAYA - Untuk ke wilayah Kantor Kelurahan Wonorejo, kecamatan Rungkut dari arah jalan raya MERR, pengendara harus melewati kebun bibit Wonorejo atau taman Flora 2 dan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Kelurahan Wonorejo.
Sayangnya beberapa bulan terakhir pengendara mengeluhkan adanya plat besi yang terlihat sengaja diletakkan di area TPS. Plat besi berukuran sekitar 2x1 meter itu ditempatkan pada jalan aspal.
Sehingga seperempat jalan kampung tersebut harus terhalangi plat besi yang letaknya tidak rata di aspal.
Sesekali plat besi tersebut juga bergeser sehingga pengendara harus berhati-hati agar tidak terpleset saat melintasi pinggiran plat besi tersebut.
Rizaldi (24), warga Wonorejo mengungkapkan ia pernah berusaha menghindari plat besi tersebut saat menggunakan mobil. Sayangnya ban mobilnya masih mengenai tepi plat besi hingga plat besi bergeser dari tempatnya.
"Bikin kaget juga,untungnya naik mobil. Kalau motor pas lewat sini ya waswas. Apalagi kalau malam daerah sini lampunya masih kuning belum LED,"keluhnya.
Ia cukup heran dengan adanya plat besi uang terbilang jarang ada di jalanan. Apalagi menurutnya aspal daerah tersebut tidak berlubang, hanya saja memang cukup bergelombang.
"Ya kalau memang mau benerin jalan sekalian yang tuntas. Ini kok kayak asal tempel aja sama plat besi,"tegasnya.
Hal serupa diungkapkan Andreas (28), pengendara motor yang kerap melintas di jalan sekitar TPS tersebut mengungkapkan kalau plat besi tersebut kerap dilewati truk sampah. Sehingga ia berfikir plat besi tersebut memang salah satu bagian dari kelengkapan truk sampah yang sengaja dipasang.
"Kayak speed trap tapi lebih licin dan cuma setengah jalan jadinya. Kalau nggak hati-hati ya memang bikin loncat motor,"urainya.
Iapun berharap ada penanganan lebih lanjut terkait plat besi tersebut. Pasalnya banyak pengendara yang menambah kecepatan di area tersebut untuk menghindari bau sampah.
"Kalau ada apa-apa pas malam susah, soalnya jauh dari pemukiman, warung juga agak jauh. Nggak kelihatan kalau ada orang jatuh,"pungkasnya.
DKRTH Surabaya Koordinasikan Dengan Dinas PU Untuk Pengecekan
Menanggapi keluhan yang ada, Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya memutuskan untuk melakukan pengecekan lebih lanjut.
Mohamad Iman Rahmadi, Kabid Sarana dan Prasarana ( Sarpras) DKRTH kota Surabaya mengungkapkan, kemungkinan besar Dinas Pekerjaan Umum yang menempatkan plat besi di area tersebut. Sehingga ia akan melakukan pengecekan dan koordinasi dengan dinas PU.
"Kalau ada lubang, memang harus ditutup supaya truk kami bisa beroperasi memasukkan sampah,"urainya.
Namun, menurutnya plat besi tersbeut bukan merupakan kelengkapan truk. Sehingga di setiap TPS tidak disediakan plat besi hanya untuk tempat melintas truk.
Lebih lanjut, ia menyebutkan dalam operasionalnya, truk sampah yang mengambil sampah beroperasi setiap hari mengangkut sampah dari TPS dan dibawa ke TPA Benowo.
Usai beroperasi truk dibawa lagi untuk parkir di kantor DKRTH di Jalan Menur.