3 Siswi SMP Pesta Adegan Dewasa dengan Guru di Sekolah Bersama-sama, Lapor Polisi Setelah Hamil

Tiga siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Serang Banten bikin geger. Mereka pesta adegan ranjang dengan guru di sekolah bersama-sama.

Editor: Tri Mulyono
Youtube
3 Siswi SMP Pesta Adegan Dewasa dengan Guru di Sekolah Bersama-sama, Lapor Polisi Setelah Hamil. 

Tiga siswi sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Serang Banten bikin geger

Mereka pesta adegan ranjang dengan guru di sekolah bersama-sama

Seorang siswi kemudian lapor polisi setelah hamil karena gurunya tak mau bertanggungjawab

Kapolres Serang AKBP Indra Gunawan mengungkap kronologinya berikut ini....

-----------------------------------

SURYA.CO.ID - Ada dua oknum guru SMP dan seorang pegawai tata usaha melakukan pesta asusila dengan 3 orang siswi di ruang komputer.

Tidak hanya sekali itu, ketiga oknum guru berulang kali berhubungan badan dengan 3 siswi.

Bahkan, satu di antara siswi tersebut telah hamil.

Ketiga guru dan pegawai TU di Serang, Banten itu telah melakukan hubungan badan dengan 3 siswi tersebut sejak November 2018.

Dilansir Surya.co.id dari TribunCirebon.com, Kapolres Serang AKBP Indra Gunawan menuturkan, ketiga pasangan itu melakukan hubungan badan atas dasar suka sama suka.

Kapolres mengatakan, ketiga tersangka dengan tiga siswi itu memiliki hubungan spesial atau berpacaran.

Ketiga oknum guru itu adalah DA, AS, dan OM.

DA berstatus PNS dan mengajar pelajaran IPS.

Sedangkan, AS adalah pegawai bagian tata usaha.

Adapun, OM adalah guru seni budaya.

OM dan AS berstatus guru dan pegawai honorer.

Ironisnya, dua oknum guru dan pegawai TU itu semuanya sudah berkeluarga dan masing-masing memiliki dua anak.

Menurut Indra Gunawan, para guru dan siswinya itu sering melakukan hubungan badan di area sekolah.

Bahkan, keenam orang itu pernah melakukan pesta seks di ruang laboratorium komputer.

Berdasarkan keterangan, tersangka OM pertama kali bersetubuh dengan seorang siswi di ruangan kelas.

Sedangkan, AS dan seorang siswi lain pertama kali bersetubuh di rumah korban.

Sementara, DA pertama kali bersetubuh dengan siswi lainnya di semak-semak belakang sekolah.

"Korban terlebih dahulu melakukan pelaporan karena yang bersangkutan sudah hamil 21 minggu sejak bulan Januari," kata Indra kepada wartawan saat ekspose di Mapolres Serang, Jumat (21/6/2019).

Di tempat yang sama, tersangka OM mengaku, benih cinta ketiga pasangan guru dan murid tersebut timbul ketika para siswi tersebut kerap curhat.

Hingga kemudian, mereka berpacaran.

"Awalnya sering curhat-curhatan lalu pacaran, akhirnya terjadi (hubungan badan). Yang pertama kali nge-Whatsapp dia (murid), iseng ngobrol," katanya.

OM mengatakan, aksi hubungan badan yang dilakukan antara dirinya dengan Bunga yang merupakan muridnya sendiri adalah bukti keduanya saling mencintai.

"Namanya pacaran zaman sekarang begitu lah.

Awalnya gak ada niatan karena ada kesempatan terjadi seperti itu (mesum)," katanya.

Video Intim Guru Beristri 4 dan Siswinya di Kubu Raya Tersebar

Terpisah, video intim guru beristri 4 dan siswi di, Kubu Raya, Kalimantan Barat beredar viral di grup-grup WhatsApp (WA) dan media sosial.

Warga terkejut guru yang dianggap panutan itu ternyata tega berbuat asusila terhadap anak didiknya, bahkan direkam dan akhirnya tersebar luas.

Kasus asusila menjadi bahan berbincangan warga, khususnya di satu desa di Jalan Trans Kalimantan, Kabupaten Kubu Raya (KKR), Provinsi Kalimantan Barat.

Kejadian terungkap setelah video korban remaja berinisial (HU) sedang berhubungan badan dengan seorang oknum guru di satu lembaga pendidikan.

Terungkap oknum guru yang dimaksud mengajar sekaligus pemimpin lembaga pendidikan di mana korban menimba ilmu sejak 2016.

Berikut kronologi kasus video intim oknum guru dengan siswinya dirangkum Surya.co.id dari Tribunpontianak :

1. Beredar di Penduduk Desa

Kasus ini terbongkar dua hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 2019.

Video asusila diduga korban dan terduga tersebar ke penduduk desa.

Dari informasi dihimpun, terduga pelaku telah memiliki empat istri.

Tiga istri muda juga merupakan muridnya di lembaga pendidikan di mana ia mengajar.

2. Pengakuan Korban kepada Ayah

Ayah korban berinisial MT (37) mengungkapkan, dirinya mengetahui hal ini dua hari setelah Idul Fitri.

Ia mengungkapkan, sebelum Idul Fitri warga desa telah lebih dulu mengetahui hal itu.

Bak disambar petir, MT pun langsung syok mengetahui sang putri menjadi korban asusila yang dilakukan oleh gurunya sendiri di lembaga pendidikan di mana sang putri belajar.

Dan yang lebih membuatnya terpukul, karena adanya video asusila yang melibatkan sang putri dan terduga pelaku.

"Kejadian ini terjadi sejak tahun 2016, anak saya itu belajar di sana sekaligus bantu-bantu guru di sana," ungkap MT ditemui di rumahnya, Senin (17/6/2019).

3. Ada Rekaman Video di Ponsel

MT mengungkapkan, berdasarkan pengakuan putri kepada dirinya, HU dipaksa untuk melayani nafsu dengan ancaman.

Ancaman itu adalah korban akan dikeluarkan dari lembaga pendidikan yang terduga pimpin.

"Awal pertama kali dia dipaksa. Dia kalau tidak mau diancam mau dikeluarkan dari sekolah, dan kejadian ini sudah terlalu sering," jelasnya.

Saat berbicara dengan anaknya, MT berusaha mengorek informasi dari sang anak termasuk soal video di ponsel.

"Dia ngaku semua, ada satu video di HP-nya. Ada videonya, setelah kami korek ngaku semua," katanya.

Untuk selanjutnya, MT berniat untuk mencari keadilan terhadap kasus yang menimpa anaknya.

"Jadi selama 3 tahun ini belum pernah terungkap, harga diri anak saya, gimana rasanya, saya butuh keadilan untuk anak saya," kata MT.

4. HU Syok

MT mengungkapkan sang putri saat ini sangat syok, dan merasa sangat malu kepada warga desa.

"Sekarang syok berat, tidak mau keluar dari kamar. Malu sama teman-teman, ditambah lagi orang satu kampung sudah tahu semua, mau makan pun harus dipaksa," tuturnya.

Terkait adanya video asusila yang beredar, MT memastikan bahwa yang ada di dalam video tersebut merupakan sang putri dan oknum guru di lembaga pendidikan di mana putrinya belajar.

"Sebelum saya melihat ada orang kampung yang melihat. Saya melihat video itu langsung dan itu video berhubungan intim,"

"Bukan hanya bermesraan, saya mengetahui video itu ada 2 hari setelah lebaran, kalau orang kampung tahu 2 hari sebelum lebaran," jelasnya.

5. Oknum Guru Kabur

Kasat Reskrim Polresta Pontianak, AKP Rully Robinson Polii mengungkapkan, oknum guru di wilayah Kabupaten Kubu Raya yang melakukan tindak asusila terhadap muridnya selama 3 tahun saat ini telah ditetapkan sebagai tersangka.

Hal ini diungkapkannya kepada Tribun saat ditemui di acara Bhakti Sosial Kesehatan di Kelurahan Siagon, Kecamatan Pontianak Timur, kota Pontianak, Selasa (18/6/2019).

"Itu kemarin sudah dilaporkan di Polsek dan sudah ditangani di Polres, di unit PPA, dan sudah menjadi atensi dari Pimpinan," ungkapnya.

Ia mengatakan, dalam usaha mengamankan tersangka pihaknya mendapat kendala bahwa tersangka kabur ke luar kota.

Saat ini, dari informasi yang ada, pelaku berada di wilayah Kabupaten Sanggau.

"Kami mendapatkan kendala saat kami mendatangi rumah tersangka tersangka sudah tidak ada di tempat. Tersangka sudah bergeser akan tetapi dari informasi yang ada, tersangka ini berada di wilayah Kabupaten Sanggau," katanya.

"Saat ini kami masih melakukan pencarian, nanti perkembangan akan kami beritahukan lebih lanjur," jelasnya.

Pihaknya sudah memasukkan tersangka dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Tersangka ini sudah DPO. Sudah kami tetapkan menjadi DPO, dan juga sudah ditetapkan sebagai tersangka," tegasnya. 

Imbau Warga Tak Anarkis

Norsalam, mantan kepala desa (kades) setempat yang pada waktu kasus ini terkuak turut dihadirkan warga untuk dimintai pendapat.

Ia membenarkan hal ini saat ditemui di kediamannya di Kecamatan Ambawang Kabupaten Kubu Raya.

"Iya kalau informasi pencabulan itu benar, karena saya selaku mantan kades disuruh hadir ke sana untuk dimintai pendapat kelanjutan kasus ini, pada 10 Juni 2019," ujarnya, Selasa (18/6/2019).

Ia pun mengimbau kepada warga untuk tidak main hakim sendiri dan menyerahkan seluruh prosesnya ke pihak berwajib.

Selanjutnya, dirinya juga meminta kepada pihak terduga pelaku untuk menyerahkan diri.

"Saya minta juga kepada pelaku, ya kooperatif lah, menyerahkan diri, yang penting menyerahkan diri, kalau mau membantah akan laporan korban silakan membantah di kantor polisi," tuturnya.

Sosok panutan

Tersangka oknum guru pelaku asusila terhadap siswinya merupakan sosok panutan yang sebelumnya disegani dan dihormati oleh warga desa.

Oleh sebab itu, warga desa pun tak menyangka terduga pelaku tega dan berani melakukan perbuatan bejat tersebut.

"Saya sendiri sangat mengagumi beliau. Sehari-sehari dia baik kepada masyarakat dan alumni - alumni dari lembaga pendidikan beliau juga sangat mumpuni," ujar Masudi, satu di antara tokoh masyarakat setempat.

"Dengan kejadian seperti ini menurut kami ini di luar akal sehat. Kalau kita sekilas memang tidak percaya sama sekali, karena memang kalau ada acara, beliau diundang itu selalu datang, komunikasinya juga baik, dari para siswa juga tidak ada tindakan yang tidak menyenangkan," katanya.

Masudi berharap pelaku dapat segera diamankan oleh pihak kepolisian dan selanjutnya penegak hukum memberikan keadilan bagi korban.

Masudi berharap lembaga pendidikan yang dipimpin oleh terduga pelaku dapat tetap berjalan dengan normal, dan tidak mengganggu aktivitas belajar mengajarnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul 3 Guru SMP di Serang Pesta Seks dengan Siswinya di Ruang Komputer, Ada Cewek yang Sampai Hamil

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved