Sengketa Pilpres 2019
Ada Berkah di Balik Liku-liku Sidang Sengketa Pilpres 2019 di MK, Simak Cerita dari Pedagang ini
Di balik liku-liku sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi, ternyata ada berkah tersendiri bagi pedagang di sekitar gedung MK
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Di balik liku-liku sidang sengketa hasil Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK), ternyata ada berkah tersendiri bagi pedagang di sekitar gedung MK
Dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Berkah Ibu Ayu 'Si Penjual Jengkol' di Gedung Mahkamah Konstitusi', hal ini diakui oleh Sri Rahayu, salah satu pedagang di sekitar gedung Mahkamah Konstitusi
Saat itu Ayu terlihat sibuk mengantar makanan ke meja-meja di area persegi panjang.
Duduk sejumlah aparat kepolisian berseragam hitam, yang tengah istirahat untuk makan siang, usai Salat Jumat.
"Silakan Pak," kata Ayu seraya tersenyum, menyajikan makanan kepada pembeli.
• Beda Nasib Mayjen (Purn) Kivlan Zen & Eks Danjen Kopassus Soenarko Soal Penangguhan, ini Alasannya
• Kondisi Terkini Sofyan Jacob, Mantan Kapolda Metro Jaya yang Jadi Tersangka Kasus Dugaan Makar
• Hal Aneh Terjadi Saat Soekarno Dimakamkan, Truk TNI AD Mogok Serentak hingga Disambut Lautan Manusia

Dua tahun Ayu berdagang di Kantin Keadilan. Beberapa hari belakangan ini, adalah yang tersibuk.
Hal ini karena adanya sidang gugatan hasil pemilihan presiden akan berlangsung hingga 28 Juni 2019 mendatang.
"Naiknya, bisa tiga kali lipat," tutur perempuan yang tinggal di Bogor ini, mengisahkan jumlah pendapatan yang bertambah, karena adanya sidang gugatan hasil Pilpres.
Jam 03.00 pagi Ayu sudah bangun.
Ia menyiapkan barang dagangan yang akan dibawa ke Ibu Kota. Berangkat jam 07.00 dari Stasiun Bogor.
"Mengantar anak kecil dulu sekolah," tuturnya.
Ia turun dari Stasiun Tanah Abang, dan naik ojek ke Gedung MK.
Baru sekira jam 09.00, ia menyiapkan kedai "Ibu Ayu" yang menjual berbagai jenis makanan seperti Sop Ayam, Sop Daging, dan makanan khas Sunda.
"Khas-nya di sini jengkol. Paling laku. Justru orang ke sini nyari jengkol. Karena bumbunya turun temurun dari nenek saya," cerita Ayu soal jengkol.
Ayu bersyukur pendapatannya bertambah. Jika tak ada sidang, Ayu meraup uang dari dagangan berkisar puluhan ribu rupiah.
"Biasanya Rp 67 ribu paling kecil," lirih Ayu.
Namun, selama sidang ini, pendapatannya bertambah. Bahkan, bisa mencapai ratusan ribu per hari.
"Bisa Rp 500 ribu, bisa Rp 1 juta," tutur Ayu.
Ayu menceritakan, beratnya membawa barang dagangan dari Bogor ke Jakarta.
Hari biasa, tampa sidang, ia pun harus membawa barang dagangan yang berat itu kembali ke Bogor karena tak laris semua.
"Kalau tidak laku beratnya dibawa pulang lagi," kisah Ayu.

Ia pun terpaksa menjual murah barang dagangannya di Stasiun Angke. Yakni, dengan 'mengakali' paket Rp 10 ribu.
Meski, harus jual rugi, ia terpaksa melakukan itu, demi tidak membawa pulang kembali barang dagangan.
"Supaya pulang tidak berat," kata Ayu. "Kalau sekarang Alhamdulillah," sambungnya.
Ayu mensyukuri, jualannya hari-hari ini, bisa laris manis. Ia tak lagi membawa pulang makanan, yang dimasaknya saat Subuh.
Meski kini, waktu tidurnya berkurang, karena harus mempersiapkan dagangan. Ayu pulang usai Maghrib, dan langsung berbelanja di Pasar Bogor.
Bangun tidur, masak, dan siap-siap banting tulang di Ibu Kota.
"Jualan buat nambah-nambah bayar anak kuliah di IPB (Institut Pertanian Bogor)," kata Ayu.
Suntik Vitamin Demi Jalani Sidang Mahkamah Konstitusi
Anggota tim hukum Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Denny Indrayana, sempat tidak hadir pada sidang gugatan hasil pemilihan presiden 2019 di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta Pusat.
Denny mengatakan, ketidakhadiran pada sidang hari Rabu (19/6/2019) lalu, lantaran hendak berkonsentrasi menghadapi sidang hari ini, dengan agenda mendengarkan keterangan pihak terkait.
Tim hukum Joko Widodo-Ma'ruf Amin menghadirkan dua saksi dan dua ahli.
"Kami konsentrasi menyiapkan materi dan antisipasi sidang dengan Pihak Terkait Paslon 01," ujar Denny kepada Tribunnews.com, Jumat (21/6/2019).
Denny menuturkan, demi menjaga kesehatan selama menjalani sidang, ia melakukan suntik vitamin dan menjaga pola makan.
"Suntik vitamin dan tetap menjaga pola makan dan sebisa mungkin istirahat," kata Denny.
Pada sidang kemarin, Komisi Pemilihan Umum, sebagai pihak termohon menghadirkan saksi dan ahli.
KPU hanya mendatangkan seorang ahli, serta memberikan keterangan ahli lain, secara tertulis.

Karena itu, ucap Denny, usai Rabu mengikuti sidang hingga dini hari, ia menyempatkan diri untuk beristirahat.
"Apalagi termohon atau KPU hanya mengajukan satu ahli. Ibarat liga bola yang ketat, kami menyimpan dan mengistirahatkan pemain," tutur Denny.
Sementara Ketua Tim Hukum Prabowo-Sandi, Bambang Widjojanto mengatakan, hari Kamis ia beristirahat.
BW (sapaan akrabnya) mengaku suaranya sempat hilang pada Rabu.
"Istirahat, istirahat sedikit lah," tuturnya.
Namun, BW dan Denny terlihat bugar pada sidang Jumat. Meski, terdengar suara BW serak.
"Suaranya saja serak ini," kata BW.