Kilas Balik

2 Anak Soeharto Sering Berkelahi Waktu Kecil, Alasannya Sepele, Kenakalan Suami Mayangsari Terungkap

Tak banyak yang tahu, ternyata dua anak Soeharto sering berkelahi sewaktu masih kecil hanya karena masalah sepele

Youtube via Tribun Jatim
2 Anak Soeharto Sering Berkelahi Waktu Kecil 

SURYA.co.id - Tak banyak yang tahu, ternyata dua anak Soeharto sering berkelahi sewaktu masih kecil hanya karena masalah sepele

Seperti diketahui, Presiden Soeharto punya tiga laki-laki dan tiga perempuan hasil pernikahanya dengan Siti Hartinah atau lebih dikenal Bu Tien.

Dilansir dari buku 'Saya dan Mas Harto Memoar Romantika Probosutedjo' karya Alberthiene Endah, dua anak Soeharto yang sering berkelahi adalah Sigit Harjojudanto dan Bambang Trihatmodjo yang kini menjadi suami Mayangsari

Menurut Probosutedjo, Sigit Harjojudanto dan Bambang Trihatmodjo di masa kecilnya merupakan anak yang nakalnya bukan main

Presiden Soeharto
Presiden Soeharto (Net)

Apalagi saat bermain bersama, tak jarang Bambang dan Sigit berkelahi.

Tetapi saat dipisahkan, mereka berubah jadi anak berperangai manis.

Mendiang Probosutedjo juga menjelaskan Soeharto memiliki cara tersendiri untuk memisahkan Sigit dan Bambang.

"Begitu Sigit dan Bambang ribut, dengan tenang Mas Harto menggendong keduanya dan melemparkan ke tempat tidur sambil membentak," ujar Probosutedjo

Anak-anak Soeharto
Anak-anak Soeharto (HAI)

Namun, tegasnya Soeharto itu tak menyurutkan kasih sayangnya kepada anak-anaknya.

Tak hanya Sigit dan Bambang, Probosutedjo juga mengungkap masa kanak-kanak anak Soeharto lainnya

Misalnya seperti, ia menilai Tutut sebagai gadis pemalu yang sering membawa sapu tangan ke manapun.

Sedangkan Titiek Soeharto, Ia dikenal sebagai bocah tomboi dan lucu.

Mayangsari Nyaris Diusir Saat Melayat Soeharto

Bambang Trihatmodjo bersama istrinya, Mayangsari memiliki pengalaman kurang mengenakkan saat melayat Soeharto, hal ini karena dua putri Pak Harto tak mengehendaki kehadiran mereka

Dilansir dari berkas NOVA (group SURYA.co.id) tahun 2008, tragedi pengusiran itu terjadi saat Mayangsari bersama Bambang Trihatmodjo dan putrinya nekat menyambangi keluarga Cendana untuk melayat Soeharto

Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo tampak memanjatkan doa terakhirnya untuk mengantarkan kepergian Soeharto.

Dalam rekaman kamera media elektronik, Mayangsari terlihat duduk sambil menundukan muka di depan jenazah Soeharto.

Sementara di sampingnya Khirani Trihatmodjo duduk dipangku bapaknya, Bambang Trihatmodjo.

Di balik peristiwa itu, muncul cerita bahwa kedatangan Mayangsari tak dikehendaki dua putri Soeharto, Titiek dan Mamiek.

Dengan terang-terangan, mereka pun langsung mengusir Mayangsari.

Menurut seorang saksi mata yang identitasnya dirahasiakan, Mayangsari datang ke rumah keluarga Cendana sekitar pukul 22.00.

Saat itu doa-doa untuk almarhum Soeharto masih berlangsung dengan khusyuk.

Di depan jenazah masih bersimpuh Tommy, Titiek dan Mamiek, sementara Tutut dan Sigit sedang melakukan aktivitas lain.

Begitu pula dengan Halimah, mantan istri Bambang trihatmodjo, yang sedang makan malam di rumah yang tak jauh dari rumah duka.

Kehadiran Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo langsung mendapat perhatian Mamiek dan Titiek.

Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo saat melayat Soeharto
Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo saat melayat Soeharto (dok. Tabloid NOVA)

Kedua saudara Bambang Trihatmodjo itu langsung berdiri dan mendatangi Mayangsari.

Mereka meminta Mayangsari agar segera keluar dari rumah itu.

"'Pergi dari sini!', kata Mamiek setengah membentak," cerita saksi mata itu

Melihat reaksi tersebut, Bambang Trihatmodjo turun tangan dan sempat terjadi perdebatan.

Bambang Trihatmodjo pun berhasil membujuk Titiek dan Mamiek agar memberi kesempatan kepada Mayangsari

"Kejadiannya cepat sekali. Paling beberapa menit saja," lanjut si sumber.

Meski insiden itu terjadi singkat, ribut-ribut itu langsung diketahui Halimah setelah seseorang memberi tahunya lewat telepon.

Bambang Trihatmojo dan Halimah.
Bambang Trihatmojo dan Halimah. (Hukumonline)

Dan reaksi Halimah malah tak terduga

"Dia cuma bilang, kok senang sekali membuat sensasi saat orang khidmat mendoakan Bapak." kata si saksi mata

Masih kata sumber tadi, selama perjalanan menuju Solo tempat Pak Harto dimakamkan, Halimah bungkam dan tak mau menyinggung kedatangan Mayangsari bersama Bambang dan anaknya.

"Dia tidak mau terganggu oleh sensasi murahan tersebut. Mayang telah merusak kekhidmatan, hal yang tidak bakalan dilakukan oleh seorang Halimah."

Untunglah persoalan dalam keluarga Cendana itu tak dibawa-bawa saat pemakaman Soeharto

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved