Kasir Indomaret Vera Oktaria Ngaku Hamil, Prada DP Kalap - Ambil Gergaji Lakukan Hal Tak Manusiawi
Pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oknum TNI, Prada DP terhadap kasir Indomaret Vera Oktaria berawal dari tuntutan sang cewek.
SURYA.CO.ID - Pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oknum TNI, Prada DP terhadap kasir Indomaret Vera Oktaria berawal dari tuntutan sang cewek.
Vera Oktaria yang bekerja sebagai kasir Indomaret mengaku hamil 2 bulan dan menuntut untuk dinikahi Prada DP.
Tuntutan Vera Oktaria itu membuat Prada DP kalap hingga akhirnya mengambil gergaji dan melakukan hal tak manusiawi.
Komandan Polisi Militer Kodam (Danpomdam) II Sriwijaya Kolonel CPM Donald Siagian mengatakan, dari hasil pemeriksaan motif pembunuhan itu dilatar belakangi Fera meminta kepada Prada DP untuk segera dinikahi.
Desakan itu, menurut Donald membuat Prada DP menjadi emosi dan membunuh Fera ketika sedang berada di salah satu penginapan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.
"Korban mengaku hamil dua bulan dan minta dinikahi oleh pelaku.
Di sana akhirnya terjadi keributan antara korban dan pelaku, karena yang bersangkutan masih dalam tahap pendidikan kejuruan," kata Donald, Jumat (14/6/2019).
• Nasib Hori, Suami Gadaikan Istri Rp 250 Juta setelah Salah Bunuh Orang, Terungkap Kondisi Sang Istri
• 5 Tudingan Tim Hukum Prabowo-Sandi ke Jokowi - Neo Orde Baru sampai Asal Dana Kampanye, TKN: Hoax!
• Pria Sebatang Kara Asal Kediri Ditemukan Meninggal dengan Perut Membesar

Donald menerangkan, keributan di dalam kamar akhirnya terjadi antara pelaku dan korban.
Prada DP pun mencekik Fera hingga meninggal.
Setelah mencekik Fera hingga tewas, Prada DP duduk di depan kamar sembari merokok.
"Pada waktu dia sudah kalut, dia merokok di luar kamar. Di samping kamar itu ada gudang dan terlihatlah ada gergaji sehingga muncul niat memutilasi korban untuk menghilangkan jejak,"kata Donald, Jumat (14/6/2019).
Usai mendapatkan gergaji tersebut, Prada DP keluar kamar dan membeli koper di pasar.
Saat di dalam kamar, ia sempat memotong tangan korban dengan gergaji.
Namun, ia mengurungkan niatnya untuk memutilasi Fera karena masih diselimuti rasa takut.
"Dia teringat lagi dengan korban dan masih sayang, akhirnya dibatalkan. Lalu pelaku keluar kamar dan pergi. Itu pemeriksaan sementara," ungkapnya.
Pihak keluarga korban pun menurut Donald telah membuat laporan.
Penyidik dari Pomdam II Sriwijaya juga akan meminta hasil penyelidikan awal yang dilakukan oleh Polda Sumsel.
"Apa yang polisi dapatkan, siang ini akan memberikan data awal yang mereka punyai kepada kita. Hari ini juga keluarga korban sudah membuat laporan ke kita. Saya berharap makin cepat makin baik,"ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Prada Deri Pramana (DP) terduga pelaku pembunuhan dan mutilasi kasir Indomaret bernama Vera Oktaria yang dicari sebulan lebih, akhirnya ditangkap, Kamis (13/6/2019).

Ibunda Vera, Suhartini dan pihak Denpom juga menyebut Prada DP ditangkap di Serang Banten.
"Iya benar, (Prada DP ditangkap) pihak berwajib di Serang," ucap Tini.
Diakuinya, Prada DP sudah menuju Palembang setelah dijemput menggunakan pesawat
"Kabar terbaru DP telah di Palembang," ungkapnya.
Dalam informasi yang tersebar di kalangan media, Prada DP ditangkap di Serang Banten oleh Timsus Denintel Dam II/ SWJ.
Pimpinan Kapten Inf Rizal Rolip dengan 3 orang anggota Serma Muhlisin, Serka Indarwadi, Serka Kemas Darojat, dari Kodam Mayor Indo Jabatan Pabanda Pam.
"Atas info dari bibik Elsa alamat Betung Banyuasin bahwa keberadaan DP ada di kab Serang Banten, ljt Timsus mengejar ke Serang tempat persembunyian Dp,
DP berhasil di amankan, sekarang sdh di bawa lewat darat masi dalam perjalanan di feri akan sandar di pelabuhan Bakauheni lampung menuju ke palembang."
Narasi di atas yang tersebar di kalangan wartawan.
Prada DP yang diduga kuat menjadi pelaku pembunuh Vera Oktaria dan kemudian memutilasinya akhirnya tertangkap.
Informasi ini juga berhasil Tribunsumsel.com (grup Surya.co.id) peroleh dari Firdaus, kakak ipar Vera Oktaria yang saat ini berada di Kota Bengkulu.
"Kira-kira satu jam yang lalu, pihak polisi militer nelpon adik ipar saya Putra.
Sudah dikonfirmasi sama polisi juga bilang kalau A1 dan lagi diperjalanan menuju Palembang.
Saya dapat kabar ini dari istri saya yang saat ini lagi di Palembang,"ujarnya saat dihubungi Tribunsumsel.com (grup Surya.co.id), Kamis (13/6/2019).
Kata Firdaus, Prada DP berhasil ditangkap di wilayah Serang Banten.
"Informasinya ditangkap di Serang Banten.
Tapi sekarang kami lagi nunggu dan kalau sudah sampai kami juga ingin melihatnya,"ujarnya.
Dikatakan Firdaus, tertangkapnya Prada DP memberikan kelegaan tersendiri di hati seluruh anggota keluarga Vera.
Terutama Suhartini, ibu kandung Vera yang selama ini terus menanti agar terduga pelaku pembunuh anaknya segera tertangkap.
"Keluarga nangis semua dengar kabar itu. Terutama ibu, tapi sekarang kita masih menunggu kelanjutannya. Kami harus bagaimana dan kemana," ujarnya.
Sementara itu, keluarga kandung Vera masih enggan memberikan komentar terkait tertangkapnya Prada DP.
"Memang benar kami sudah dengar info itu. Tapi kami belum bisa kasih komentar apa-apa,"kata kakak kandung perempuan Vera.
Komandan Denpom II/IV Sriwijaya, Letkol Unggul juga membenarkan penangkapan tersebut.
"Betul Pak, tersangka (Prada Deri) sudah ditangkap dan sedang dalam perjalanan," kata Komandan Denpom II/IV Sriwijaya, Letkol Unggul, ketika dimintai konfirmasi, Kamis (13/6/2019).
Meskipun tak menyebutkan secara rinci, Unggul menyebut Prada Deri ditangkap.
Saat ini tim Intel dan Denpom II Sriwijaya di perjalanan mengawal Prada Deri.
"Untuk lebih jelas ditangkap di mana, ya nanti akan disampaikan langsung oleh Kapendam," tutup Unggul.
Vera Oktaria ditemukan tewas dengan kondisi termutilasi di penginapan Sungai Lilin, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumsel, pada Jumat (10/5/2019) lalu.
Keberadaan sepeda motor milik Vera juga masih teka-teki.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi, mengatakan motor Vera hingga saat ini belum diketahui keberadaannya.
Menurut dia, Prada DP diduga membawa lari motor tersebut usai menghabisi Vera di penginapan.
Supriadi mengatakan, Prada DP menempuh perjalanan 132 kilometer naik motor dari Kota Palembang menuju Sungai Lilin, Muba.
"Ketika Prada DP menuju penginapan kecil bernama Sahabat Mulia menggunakan motor milik korban dan diduga masih dibawanya sampai sekarang," katanya.
Dugaan itu mencuat karena motor Vera tidak ditemukan di penginapan tersebut.
Supriadi mengatakan, di lokasi kejadian hanya ditemukan gergaji kecil yang digunakan pelaku untuk memotong tangan korban, dan sejumlah barang lainnya.
Di tempat kejadian, polisi juga sempat menyebutkan indikasi rencana membakar jasad Vera Oktaria namun gagal.
Ini tampak dari temuan korek api, minyak tanah dan obat nyamuk.
Diduga, rencana pembakaran jenazah Vera Oktaria gagal karena obat nyamuk yang dipakai sebagai 'timer' pemantik api padam sebelum berhasil membakar jasad korban.
Sementara menurut atasan tempat Vera bekerja, bernama Yeyen, setiap pergi bekerja korban menggunakan motor matic yang baru saja dibelinya.
"Kalau dia pergi sih menggunakan motor matic, sepertinya baru karena kondisi motornya masih terlihat bagus dan belum ada plat nomor polisi," ujarnya kepada Sripoku.com, Selasa (14/5/2019).
Dugaan serupa dikatakan kakak perempuan Vera, bahwa motor milik adiknya tersebut dibawa lari oleh Prada DP.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Terungkap, Ini Motif Prada DP Tega Habisi Nyawa Fera"