Aksi 22 Mei
Mayjen (Purn) Zacky Anwar Komentari Senjata Diduga Milik Eks Danjen Kopassus Soenarko, 'Rongsokan'
Mayjen TNI (Purn) Zacky Anwar Makarim turut mengomentari soal senjata api ilegal yang diduga mantan Danjen Kopassus Mayjen (purn) Soenarko
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Mantan Kepala Badan Intelijen ABRI, Mayjen TNI (Purn) Zacky Anwar Makarim turut mengomentari soal senjata api ilegal yang diduga mantan Danjen Kopassus Mayjen (purn) Soenarko
Dilansir dari KompasTV, Sabtu (1/6/2019), Purnawirawan perwira tinggi TNI itu menilai senjata tipe M16 A1 dan M4 Carbine yang diduga milik Soenarko itu adalah senjata rusak alias rongsokan
Selain itu, Mayjen TNI (Purn) Zacky Anwar Makarim juga mengungkap sejumlah modifikasi yang ada di senjata tersebut
• Keanehan Kasus Mayjen (Purn) Soenarko Eks Danjen Kopassus Menurut Kuasa Hukumnya, Ada yang Dilanggar
• Kekecewaan Letjen (Purn) Suryo Prabowo Saat Eks Danjen Kopassus Soenarko Dituduh Selundupkan Senjata
• Menhan Ungkap Fakta Lain Soal Senjata Api Ilegal yang Diduga Milik Mantan Danjen Kopassus Soenarko

Zacky mengatakan, modifikasinya menggunakan peralatan dari bengkel sepeda dan motor.
"Kemudian dia punya 'lade' ini bikinan bengkel dari Medan. Bengkel sepeda atau apa saya tidak tahu," ujar Zacky.
"Dia punya peredam, peredamnya dari motor Honda, tahun berapa saya nggak tahu," imbuhnya.
Zacky lantas memprediksi jenis sebenarnya dari senjata tersebut.
"Jadi artinya senjata ini bisa dikategorikan AR15 diubah menjadi M16A1 laras pendek, saya menegaskan laras pendek. Ini pendek banget," ungkap dia.
"Untuk sniper, itu 17,5 inch - 27 inch untuk panjangnya laras," imbuhnya.
Zacky dengan yakin menyebut kalau senjata yang diduga milik Soenarko itu merupakan barang rongsokan
"Jadi, senjata rongsokan ini yang kita hebohkan," tandasnya.
Berikut video selengkapnya:
Letjen (Purn) Suryo Prabowo Kecewa
Tuduhan kepemilikan senjata api ilegal yang menimpa mantan Danjen Kopassus Mayjen (purn) Soenarko juga menimbulkan kekecewaan dari Letjen (Purn) Suryo Prabowo
Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo terang-terangan menyatakan kekecewaan dan sakit hatinya terkait kasus mantan Danjen Kopassus, Mayjen TNI (purn) Soenarko yang dituduh menyelundupkan senjata
Dilansir dari Tribunnews dalam artikel 'Mantan Kasum TNI Meradang Dengar Mayjen (Purn) Soenarko Dibilang Makar', Mantan Kasum TNI itu bahkan menyebut 'sadis' kasus yang menjerat mantan Danjen Kopassus, Mayjen TNI (purn) Soenarko itu
"Sadis ya disidang di depan media. Apa pantas dibilang makar hanya karena ada orang mengirim senjatanya, sementara dia (Soenarko) sendiri enggak mengerti ada yang mengirim?" kata Suryo Prabowo di Hotel Century Park, Jakarta Pusat, Jumat (31/5/2019).

Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo mengaku tahu betul senjata yang dimaksud itu bukanlah milik Soenarko.
Suryo Prabowo bahkan menyebut pihak yang melayangkan tuduhan kepada Soenarko tak mengerti soal senjata
"Saya kecewa dan saya bisa buktikan bahwa mereka-mereka itu tidak lebih hebat dari Pak Narko dalam berjuang, karena senjata saja mereka enggak mengerti," lanjutnya.
Ia lantas mengomentari soal peredam dari senjata M4 yang ditunjukkan dalam konferensi pers.
"Silencer-nya (peredam) itu bikinan Medan bung. Dipasang juga mencong itu. Saya enggak ngerti benar apa enggak, tapi dulu pernah dengar dia (Soenarko) bilang ini ada senjata unik," ujarnya.
Suryo Prabowo sepenuhnya membantah soal tuduhan kepada Soenarko ditangkap di bandara, senjatanya pabrikan, hingga senjata itu rusak alat bidiknya.
Ia juga sempat menyinggung pengorbanan Soenarko dalam berjuang demi negara
"Oke lah saya enggak ngerti dalam aspek hukum Pak Narko salah apa, tapi jangan dibilang makar. Saya dan Pak Narko ini sudah siap enggak bisa masuk surga karena berjuang demi negara, dimusuhi dunia juga karena negara," pungkasnya.
Biodata Mayjen (Purn) Soenarko
Mayjen (Purn) Soenarko, mantan Danjen Kopassus yang ditangkap terkait penyelundupan senjata untuk aksi 22 Mei 2019, menunjukkan dia banyak menghabiskan karier militernya di Kopassus.

Bagi publik Aceh, seperti dilansir Surya.co.id dari Wikipedia, Soenarko bukan orang baru.
Dia sempat menduduki sebagai asisten operasi Kasdam IM di awal pembentukan Kodam Iskandar Muda, 2002.
Kemudian diangkat menjadi Danrem-11/SNJ, Danrem-022 Dam-I/BB, Pamen Renhabesad.
Paban 133/Biorgsospad, Pati Ahli Kasad Bidsosbud dan Kasdif-1 Kostrad, baru kemudian Danjen Kopassus diraihnya Agustus 2007.
Mayjen (Purn) Soenarko juga pernah menjabat Panglima Daerah Militer Iskandar Muda tahun 2008-2009.
Mayor Jenderal TNI (Purn) Soenarko (lahir di Medan, Sumatra Utara, 1 Desember 1953; umur 65 tahun).
Ketika menjabat Pangdam Iskandar Muda Aceh Mayjen TNI Soenarko tampak sangat tegar saat menghadiri pemakaman putra sulungnya co-pilot Lettu Yudho Pramono pada 2009 silam.
Tak tergurat kesedihan di wajahnya.
"Kami, atas nama keluarga, memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang telah almarhum perbuat," katanya.

Pada kesempatan itu, ia juga mengucapkan sangat berterima kasih kepada berbagai pihak karena telah membantu proses pemakaman anaknya tersebut.
Lettu Penerbang Yudho Pramono menjadi salah satu korban tewas dalam kecelakaan pesawat Fokker-27 milik TNI AU di Lanud Hussein Sastranegara, Bandung pada 2009 silam.
Dalam kecelakaan tersebut, 24 orang tewas.
Korban terdiri dari enam awak pesawat dan 18 siswa para lanjut tempur A-33 Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI AU yang tengah melakukan orientasi latihan penerjunan.
Riwayat Pendidikan Mayjen (Purn) Soenarko
Akabri (1978)
Sussarcab IF (1978)
Diklapa-I (1985)
Diklapa-II (1988)
Seskoad (1995)
Lemhanas (2005)
Riwayat Jabatan
Danton Kopassanda (1979)
Danton-1/112/12/1 Kopassanda
Paops Denpur-13/1 Kopassanda
Paops Denpur-12/1 Kopassanda
Danyonif Linud 503/Mayangkara (1993–1994)
Dandim 1630/Viqueque
Dandim 1627/Dili
Dan Grup-1 Kopassus
Irdam VI/Tanjungpura
Asops Kasdam Iskandar Muda
Wakil Komandan Jenderal Kopassus
Kepala Staf Divisi Infanteri 1/Kostrad
Komandan Jenderal Kopassus (2007-2008)
Panglima Daerah Militer Iskandar Muda[2](2008-2009)
Danpussenif (2009-2010)