Pemilu 2019

Ulama dan Kiai Sepuh se-Jatim Siap Fasilitasi Pertemuan Jokowi-Prabowo

Sejumlah kiai sepuh di Jawa Timur siap menjadi tuan rumah pertemuan antara Jokowi dan Prabowo

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: irwan sy
surya/bobby constantine koloway
Para ulama dan kiai sepuh menggelar silaturahmi terbatas, Minggu (2/5/2019) di kediaman Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Surabaya. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Sejumlah kiai sepuh di Jawa Timur siap menjadi tuan rumah pertemuan antara calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo dengan Calon Presiden nomor 02, Prabowo Subianto. Bertajuk islah nasional, pertemuan nanti diharapkan dapat mengakhiri panasnya konstilasi politik nasional akhir-akhir ini.

Hal ini menjadi satu di antara kesepakatan para ulama dalam silaturahmi terbatas, Minggu (2/5/2019) di kediaman Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Saifullah Yusuf (Gus Ipul) di Surabaya.

Sejumlah kiai dan ulama sepuh se Jawa Timur hadir pada acara ini, di antaranya, Rois Aam PBNU KH Miftachul Ahyar.

“Kalau diperlukan, kiai-kiai di Jatim siap menjembatani bahkan menjadi tuan rumah pertemuan Pak Jokowi dan Pak Prabowo guna membangun Indonesia ke depan yang maju lagi,” kata Gus Ipul, tuan rumah pertemuan.

Ada yang menarik dalam pertemuan ini yakni ketika kiai baik pendukung 01 maupun 02 saling mendoakan.

Doa pertama dilakukan Ketua PWNU Jatim, KH Marzuki Mustamar yang mendoakan Prabowo agar diberikan kesehatan dan kemampuan, sehingga, tetap bisa mengabdi untuk kepentingan bangsa.

Doa yang sama lantas disampaikan Kiai Mahrus Malik agar Jokowi diberikan kesehatan agar bisa memimpin bangsa ini dengan lebih baik.

Dalam pertemuan ini, para kiai menginginkan segera dilakukan islah nasional secara ikhlas dan sungguh-sungguh untuk menjaga kesatuan NKRI dalam seluruh tingkatan antara pendukung kedua kubu paslon presiden.

Berbagai dinamika yang akhir-akhir ini terjadi juga dibahas dalam pertemuan ini.

Pada intinya, para kiai ingin tetap membangun kebersamaan.

“Tadi juga disepakati akan ada pertemuan lanjutan di kediaman Kiai Nawawi di Sidogiri,” kata Gus Ipul.

Tak hanya melibatkan seluruh kiai sepuh, pertemuan-pertemuan kecil di berbagai daerah juga dilakukan.

“Kita sedih kalau berbeda tapi tidak ada komunikasi. Ini berbeda tapi komunikasi jalan terus,” kata Gus Ipul.

Sementara itu KH Anwar Iskandar mengatakan bahwa perbedaan pilihan merupakan sunatullah, namun harus tetap mengedepankan persatuan.

“Perbedaan pilihan adalah bagian dari dinamika yang itu merupakan sunatullah, tapi jangan sampai saling menghujat,” kata KH Anwar.

Pilpres kata KH Anwar, telah selesai sehingga para kiai baik pendukung 01 maupun 02 telah sepakat untuk membangun komunikasi intensif dan saling memaafkan.

“Kami menginginkan islah atau rekonsiliasi agar bangsa ini tidak terjebak pada polemik yang menjurus disintegrasi. Kita menginginkan dengan modal kiai-kiai sudah bertemu ini bisa membangun Indonesia lebih maju lagi,” kata dia.

Berikut sejumlah kiai yang hadir dalam pertemuan ini:
1. Pengasuh Pesantren Lirboyo Kediri, KH Anwar Mansyur
2. Pengasuh Pesantren Ploso Kediri, KH Nurul Huda Djazuli
3. Pengasuh Pesantren Sidogiri Pasuruan KH Nawawi Abdul Djalil
4. Pengasuh Pesantren AL Amin Kediri, KH Anwar Iskandar
5. Pengasuh Pesantren Salafiyah Pasuruan KH Idris Hamid
6. Ketua PWNU Jawa Timur, KH Marzuki Mustamar
7. Pengasuh Pesantren al-Mubarok Lanbulan, Sampang KH Ahmad Ghozali
8. Pengasuh Pesantren Al-Ihsan Jrangoan Sampang, KH Mahrus Malik
9. Pengasuh Pesantren Darul Ulum, Gersempal, Omben, Sampang KH Jafar Yusuf Abd Wahid
10. Pengasuh Pesantren Mambaul Ma' arif Denanyar Jombang KH Abdussalam Shohib
11. Rois Aam PBNU KH Miftachul Ahyar
12. Pengasuh Pesantren An Nur I Bululawang, Malang KH Fahrur Rozi
Sejumlah gus maupun Lora (putra kiai) juga turut hadir dalam pertemuan kali ini.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved