Viral Media Sosial

Video 'Running Text' Hina Jokowi & Megawati di SPBU Medan Viral, Polisi Sebut Bisa Dihack via HP

Video yang menampakkan running text berisi penghinaan terhadap Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Soekarnoputri di sebuah SPBU viral di media sosial

Youtube
Viral Video 'Running Text' Berisi Hina Jokowi & Megawati di SPBU Medan 

SURYA.co.id - Video yang menampakkan running text berisi penghinaan terhadap Joko Widodo (Jokowi) dan Megawati Soekarnoputri di sebuah SPBU viral di media sosial

Dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Running Text Hina Jokowi Mendadak Muncul, Totem SPBU Diduga Diretas Pakai HP', hal ini terjadi di sebuah SPBU di Pasar III Marelan, Kelurahan Rengas Pulau, Kecamatan Medan Marelan, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (23/5/2019) malam

Menanggapi kejadian running text berisi penghinaan terhadap Jokowi dan Megawati itu, Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan AKP Jericho Lavian mengungkapkan dugaan sementara

Menurut Jericho, papan display yang berisi running text itu diretas oleh orang luar SPBU dengan menggunakan ponsel.

"Ini dugaan orang lain di luar SPBU. Karena papan videotronnya itu kemarin kami cek dengan teknisi IT dari Pertamina bisa diubah dengan HP bagi yang tahu," katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (25/5/2019).

VIDEO - Kronologi Lengkap Prajurit TNI AD Gugur Ditikam Saat Lerai Keributan Warga di Kota Jayapura

Aldi Irpan Siswa SMA Lombok yang Sempat Tak Diluluskan karena Bela Teman Menangis Haru

Selain itu, lanjut Jericho, password papan display totem juga masih bawaan pabrik atau pada kondisi default.

Running text berisi penghinaan terhadap Jokowi dan Megawati itu sempat menghebohkan warga yang berada di sekitar SPBU dan langsung merekamnya.

Jericho mengatakan, papan display pada totem SPBU tersebut langsung dimatikan setelah diketahui satpam sekitar satu menit kemudian.

"Kami masih mendalaminya semua. Ancaman pidana, UU mengenai penghinaan kepala negara bisa digunakan," ujarnya.

Kepala MOR 1 Pertamina UPMS 1 Medan Robby Hervindo mengatakan, saat ini pihaknya fokus meningkatkan keamanan sistem display di setiap totem SPBU di Medan dengan melibatkan tim keamanan IT.

"Kalau kemungkinan, di tempat lain bisa saja kalau kemungkinan bisa terjadi. Kalau bicara kemungkinan. Tapi kita berupaya untuk pengamanan. Nah, ini SPBU kan jadi korban. Ya, kan sekarang situasinya lagi begini," katanya, Sabtu.

Berikut video running text berisi penghinaan terhadap Jokowi dan Megawati yang viral

Running Text Puskesmas Srondol Diganti Ajakan Pilih Prabowo Subianto

Sebelumnya, kasus serupa pernah terjadi di Puskesmas Srondol, Semarang pada Senin (4/3/2019) kemarin.

Pengunjung puskesmas dikejutkan dengan layar tulisa berjalan atau running text di Puskesmas yang tulisannya berubah jadi ajakan untuk memilih pasangan capres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Papan tulisan tersebut biasanya berisi ajakan atau tip-tips dan program kesehatan yang dilaksanakan oleh pihak puksesmas.

Namun karena diretas oleh pihak tak bertanggung jawab, tulisannya berganti ajakan untuk memilih Capres Cawapres nomor urut 02.

 "hacked by: Sir.Kz0L|-L4EFY-| Ha Ha in Your System :v Pilih No. 2 PRABOWO SUBIANTO-SANDIAGA UNO," begitu bunyi dari tulisan tersebut.

Selain ajakan memilih Capres No 2, teks tersebut berlanjut dengan ajakan untuk meng-unsubscribe YouTuber Atta Halilintar.

Hal itu diunggah oleh seorang netizen di Instagram dengan akun @hananto.nusa.p yang kemudian di repost oleh @portalsemarang.

Ketika dikonfirmasi Tribunjateng.com, Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Dr Widoyono mengatakan bahwa tulisan itu diretas oleh orang tak bertanggung jawab.

“Tulisan itu muncul selama satu setengah jam, dari pukul 8.30 hingga 9.00 WIB. Setelah mengetahui itu kami turunkan dan matikan (running text),” ujarnya.

“Kami masih belum bisa mengetahui siapa dalang dibalik peretasan tersebut.”

“Running text diduga diretas menggunakan wifi atau suatu jaringan tertentu, kami sendiri juga belum begitu paham cara kerjanya,” imbuh Dr Widoyono.

Langkah selanjutnya, Dr Widoyono akan merapatkan hal tersebut, apakah nantinya pihaknya akan melaporkan ke kepolisian atau tidak.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved