Tokoh Lintas Agama di Kediri Kecam Kerusuhan Saat Aksi 22 Mei di Jakarta
Tokoh lintas agama Kabupaten Kediri mendukung tindakan tegas aparat keamanan Polri dan TNI terhadap pelaku kerusuhan aksi 21-22 Mei di Jakarta
Penulis: Didik Mashudi | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | KEDIRI - Sejumlah tokoh lintas agama di Kabupaten Kediri mendukung tindakan tegas yang dilakukan aparat keamanan Polri dan TNI terhadap pelaku kerusuhan aksi 21-22 Mei di Jakarta.
Direktur Aswaja NU Kediri, David Fuadi mengaku memonitor perkembangan situasi di Jakarta melalui media TV.
Menurutnya, kerusuhan yang terjadi di Kantor Bawaslu Jakarta telah mencoreng demokrasi di Indonesia.
"Saya sangat prihatin dan mengutuk aksi sangat anarkis dan tidak beradab. Saya mendoakan TNI-Polri dalam menjalankan tugas menjaga NKRI, dan mendukung tindakan tegas aparat keamanan," ujarnya Jumat (24/5/2019).
David Fuadi juga mendoakan aparat keamanan TNI-Polri agar tetap kuat dan bersinergi dalam rangka mengabdi mengamankan bangsa dan negara.
Dihimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya di Kabupaten Kediri untuk tidak terpancing oleh isu-isu dan provokasi yang mengarah kepada disintegrasi bangsa dan hal-hal yang dapat merugikan bangsa dan negara.
"Mari kita rapatkan barisan jangan sampai terprovokasi yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa," tambahnya.
Sementara Badan Musyawarah Gereja (Bamag) Kabupaten Kediri mengajak seluruh elemen masyarakat untuk selalu menjaga persatuan dan kesatuan, sehingga tidak terjadi aksi rusuh maupun kekerasan.
Ketua Bamag Kabupaten Kediri, Pdt Yermia Puryanto S.Th, mengungkapkan seharusnya seluruh elemen masyarakat dari elite politik dan tokoh agama berkewajiban menjadi penjaga nilai- nilai moral etika dan jati diri bangsa.
"Mari semua bergandengan tangan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Republik Indonesia, dan bersama-sama menolak setiap aksi kekerasan apapun alasannya," jelasnya.
Ketua Bamag juga mengajak seluruh warga masyarakat untuk mendukung TNI Polri yang telah sekuat tenaga menjaga masyarakat agar tetap aman dan damai, serta mengembalikan kehidupan bermasyarakat yang sempat berbeda beda pilihan politik saat pemilu.
"Kejadian aksi rusuh di Jakarta, aparat wajib menindak secara tegas setiap pelaku dan dalang di balik kerusuhan tersebut," tandasnya.
Sedangkan Gus Gendeng, Pimpinan Jamaah Kawulo Pinggiran menyesalkan dan mengutuk keras kerusuhan yang terjadi di Jakarta. Apalagi kerusuhan itu menyebabkan jatuhnya korban jiwa.
Menurut Gus Gendeng, demokrasi yang sudah tercipta selama ini harus dijaga dengan baik dan tidak boleh dikotori dengan hal-hal yang merugikan dan berpotensi memecah belah kerukunan. Adanya demonstrasi yang berujung kerusuhan bisa menjadi bibit perpecahan.
"Harus kita jaga bersama demokrasi yang sudah ada ini," pintanya.
Gus Gendeng mengajak seluruh masyarakat untuk menggunakan jalur hukum yang tersedia jika tidak setuju dengan keputusan KPU maupun Bawaslu RI. Penggunaan kekerasan untuk mencapai tujuan pribadi maupun golongan sangat tidak disarankan.
"Sudah ada jalur hukumnya sendiri, jangan gunakan kekerasan untuk mencapai tujuan pribadi maupun golongan," tegasnya.
Gus Gendeng juga mendukung Polri dan TNI untuk menindak tegas pelaku kerusuhan di Jakarta. "Mereka yang ditangkap harus dihukum sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku," tandasnya.
• Mengenal Jenis-jenis Peluru yang Dipakai Polisi Dalam Melakukan Tugas Pengamanan
• Ketua PAC GP Ansor Pamekasan Kecam Aksi Kerusuhan 22 Mei di Jakarta