Biografi Ustadz Arifin Ilham, Keanehan saat Masih Bayi hingga Cerita di Balik Suaranya yang Khas
Biografi Biodata Profil Ustadz Arifin Ilham, Keanean saat Masih Bayi hingga Cerita di Balik Suaranya yang Khas
Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.CO.ID – Berikut biografi, Biodata dan Profil lengkap Ustadz Arifin Ilham yang merupkan salah satu pendakwah ternama tanah air.
Ustadz Arifin Ilham memang sudah dikenal sebagai salah satu pendakwah tanah air dengan suara yang khas.
Ia juga mempunyai majelis taklim yang didirikannya sendiri bernama majelis taklim Az – Zikra.
Sebelum Ustadz Arifin Ilham menjadi ulama tersohor di Indonesia, ia pernah melewati masa-masa sulit semasa hidupnya.
Berikut SURYA.CO.ID rangkum biografi Ustadz Arifin Ilham.
1. Biografi Ustadz Arifin Ilham
Ustadz Arifoin ilham lahir dengan nama Muhammad Arifin Ilham dari kandungan sang ibunda, Nurhayati di Banjarmasin pada 8 Juni 1969.
Ia adalah anak kedua dari lima bersaudara, dan satu-satunya anak laki-laki di keluarganya.
Sang Ayah bernama Ismail Marzuki yang ternayta keturunan ketujuh Syeh Al-Banjar di Kalimantan.
Dilansir dari biografiku.com. saat masih dalam kandungan, Ustadz Arifin Ilham adalah calon bayi yang sangat aktif.
Nurhayati mengaku bahwa Ustadz Arifin Ilham memiliki tendangan kaki yang kuat sehingga membuat ibundanya kerap kali meringis menahan rasa sakit.
2. Masa Kecil Ustadz Arifin Ilham.
Saat dilahirkan, Ustadz Arifin Ilham memiliki bobot lebih besar dibandingkan saudara-saudaranya yang lian.
Ia lahir dengan berat 4,3 kilogram dan panjang 50 sentimeter, sementara saudara-saudara lainnya berbobot rata-rata 3 kilogram.
Nurhayati juga mengungkapkan keanehan Ustadz Arifin Ilham saat baru saja lahir.
Ternyata Ustadz Arifin Ilham bayi sudah memiliki gigi bahkan saat ia baru saja keluar dari rahim ibunya.
“Anehnya, bayi itu sejak lahir sudah bergigi, yaitu di rahang bagian atasnya,” kenang Nurhayati.
Bayi tersebuta kemudian tumbuh layknya bayi pada umumnya.
Ustadz Arifin Ilham dapat berjalan saat menginjak usia satu tahun dan dapat mulai berbicara tak lama setelahnya.
Pasca kelahiran Ustadz Arifin Ilham, satu demi satu adik-adiknya pun juga turut dilahirkan, yakni Qomariah dan juga Fitriani.
Ketika menginjak usia lima tahun, Ustadz Arifin Ilham dimasukkan ke sekolah TK Aisyiah kemudian dilanjutkan ke SD Muhammadiyah yang berlokasi tidak jauh dari rumahnya di Banjarmasin.
3. Masa-masa SD Ustadz Arifin Ilham
Ustadz Arifin Ilham mengaku bahwa saat ia SD, dirinya tergolong siswa yang pemalas.
“Kata orang Banjarmasin, Arifin Ilham itu babal. Arifin Ilham baru bisa baca-tulis huruf Latin setelah kelas 3,” kenang Arifin Ilham yang setiap kali berbicara tentang dirinya selalu menyebut namanya sendiri.
Perjalanan pendidikan Ustadz Arifin Ilham di SD Muhammadiyah hanya sampai kelas tiga.
Ia kemudian dipindahkan oleh orang tuanya ke SD Rajawali karena bertengkar dengan temannya.
Alasan Ustadz Arifin Ilham bertengkar karena ia tidak rela salah satu temannya yang berbadan kecil diganggu oleh teman lainnya.
Karena lawannya adalah anak yang jago karate, alhasil, ia pun kalah dalam pertandingan tersebut dan membuat wajahnya babak belur dan bibirnya sobek.
Saat tinggal di Banjarmasin, rumah Ustadz Raifin Ilham berada di samping rumah neneknya.
Ayahnya yang kala itu bekerja sebagai pegawai bank BNI 46 jarang pulang ke rumah karena sering ditugaskan ke luar kota.
Ustadz Arifin Ilham pun tumbuh dari didikan ibu dan juga neneknya.
Ia juga mengaku bahwa didikan ibu dan neneknya tergolong keras.
Pasalnya, Ustadz Arifin Ilham kerap dijubit dan dipukul saat masih kecil oleh ibu dan neneknya.
“Baik Mama maupun Nenek kalau menghukum sukanya mencubit atau memukul. Dua-duanya turunan, kalau nyubit maupun memukul keras dan sakit sekali,” canda Ustadz Arifin Ilham.
4. Titik Balik Kehidupan Ustadz Arifin Ilham
Ustadz Arifin Ilham merupakan orang yang penyayang binatang.
Saat berada di rumah ibu tirinya di Jakarta, ia pernah memelihara beberapa hewan seperti burung hantu, kera, dan ayam kate.
Hingga suatu saat, tetangganya memberi ular hasil tangkapan warga kampung di semak belukar.
Ustadz Arifin Ilham yang kurang hati-hati kemudian di patuk ular tersebut dan tidak menyadari bahwa ular tersebut merupakan jenis ular berbisa.
Awalnya ia tidak merasakan apa-apa di tubuhnya hingga tak berselang lama, ia merasakan panas dan meradang di sekujur tubuh saat mengendarai mobil.
Kala itu Ustadz Arifin Ilham mengendarai mobil bersama ibu angkatnya Ny Cut yang kemudian mengambil alih kemudi.
Tubuh Ustadz Arifin Ilham juga berubah membiru usai dipatuk ular.
Ia sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat, namun beberapa rumah sakit justru menolaknya dengan alasan peralatan medis yang tidak memadai.
Ustadz Arifin Ilham pernah didiagnosa oleh salah satu dokter rumah sakit bahwa umurnya tinggal satu persen saja.
11 jam tak kunjung mendapat perawatan, detak jantuntg Ustadz Arifin Ilham semakin melemah.
Ia lantas di bawa ke Rumah Sakt Saint Carolus di jakarta Pusat.
Beruntung, pihak rumah sakit bersedia menoong Ustadz Arifin Ilham.
Sejumlah peralatan medis di tempelkan di tubuh Ustadz Raifin Ilham, begitu pula beberapa selang yang turut dimasukkan ke mulutnya.
Ustadz Arifin Ilham pun dinyatakan berhasil melewati masa kritis setelah dirawat satu bulan lima hari di rumah sakit tersebut.
Dengan perawatan yang cuckup lama, Ustadz Arifin Ilham mengalami perubahan pada suaranya karena selang yang dipasang di mulutnya dalam jangka waktu yang cukup lama.
5. Pengalaman Spiritual saat Kritis
Dalam masa-masa kritisnya, Ustadz Aruifin Ilham mendapatkan pengalaman spiritual yang sangat berharga.
Saat berada di alam bawah sadar, Ustadz Arifin Ilham mengaku pernah menyusuri desa yang sangat sepi dan sunyi.
Ia kemudian menemukan bangunan masjid dan memasukinya.
Di dalam masjid, ternyata sudah terdapat tiga shaf jamaah yang menggunakan pakaian putih.
Salah seorang jamaah kemudian memintanya untuk meminpin mereka berzikir mengingat Allah SWT.
Cerita spiritual lainnya juga dialaminya ketika ia bermimpi berada di suatu desa yang penduduknya berlarian ketakutan karena kedatangan orang yang dianggap jelmaan setan.
Para penduduk kemudian meminta pertolongan Ustadz Arifin Ilham untuk mengusir jelmaan setan-setan tersebut.
Di hari berikutnya, Ustadz Arifin Ilham kembali bermimpi, dimana ia bertemu dengan seroang bapak yang istrinya mengalami kesurupan.
Sang bapak kemudian meminta bantuan Ustadz Arifin Ilham untuk meyembuhkan istrinya.
Mendengar permintaan bapak tersebut, Ustadz Raifin Ilham kemudian segera menolong, namun Tuhan berkehendak lain.
Ternyata istri dari bapak tersebut sudah meninggalk sebelum Ustadz Arifin Ilham belum sempat menolongnya.
Dengan bekal pengalaman spiritual inilah, Ustadz Arifin ilham kemudian mantap ingin menjadi pengingat manusia agar tidak lupa berdizikir mengingat Allah SWT.
6. Penceramah di Rumah Tahanan
Ustadz Arifin Ilham kemudian menjadi pendakwah di berbagai acara di tanah air.
Ia bahkan pernah menjadi penceramah untuk narapidana di Rutan Cipinang yang ia sebutnya sebagai salah satu pengalaman berharga dala hidupnya.
Banyak narapidana yang kemudian tidak bisa membendung air matanya dan menyesali dosa-dosanya.
Tidak hanya di Rutan Cipinang, Ustadz Arifin Ilham juga pernah menjadi penceramah di LP Nusakambangan, yang juga turut dihadiri oleh Tommy Seoharto.
7. Menikahi Tiga Wanita

Ustadz Arifin Ilham kemudian dipertemukan oleh takdir dengan sosok wanita bernama, Wahyuniati Al- Waly.
Ia dikenal sebagai sosok yang taat beribadah, yang juga ternyata adalah adik kelas Ustadz Arifin Ilham saat belajar di Fisipol Unas.
Sebelum menikahi Wahyuniati Al- Waly, Ustadz Arifin Ilham bermimpi tengah berada di depan ka’bah bersama dengan Yuni yang berdiri di sampingnya dengan busana putih.
Ia lantas menceritakan mimpinya tersebut kepada sang ayah.
Menurut sanga ayah, Yuni adalah jodohnya yang telah ditakdirkan oleh Allah.
Keduanya lantas melanjutklan hubungan dengan resmi menikah pada 28 April 2019.
Di mata Yuni, Ustadz Arifin Ilham adalah orang yang baik, penyanyang, romantis, dan kuat landasan agamanya.
Pada tahun 2010, Ustadz Arifin Ilham kembali mempersunting wanita lain sebagai istri keduanya, yakni Rania Bawazier.
Ia kembali melakukan pernikahan ketiganya pada tahun 2017 dengan wanita bernama Umi Akhtar.
Dari pernikahannya tersebut, Ustadz Arifin Ilham dikaruniai lima orang buah hati yang bernama, Amtaza Syahla Arifin, Alaa Hifzhiyah Arifin, Muhammad Alvin Faiz, Muhammad Amer Azzikra, Muhammad Azka Najhan.
8. Kebiasaan Ustadz Arifin Ilham
Ustadz Arifin Ilham selalu bangun di sepertiga malam untuk melakukan sholat tahajud hingga turunnya subuh.
Ia juga kerap tidur hanya tiga jam sehari, namun saat dalam perjalanan menuju acara dzikir Ustadz Arifin Ilham menyempatkan diri untuk tidur sejenak.
Ustadz Arifin ilham juga memiliki majelis taklim bernaama ‘Adz-Dzikra’.
Berita Ustadz Arifin jatuh sakit kemudian mengagetkan khalayak publik pada pertengahan Mei 2019.
Ia diberitakan menderita penyakit kanker getah bening.
Ustadz Arifin Ilham kemudian menjalani pengobatan medis di Rumah Sakit Malaysia.
Kondisinya, kian kritis pada akhir Mei 2019.
Ustadz Arifin Ilham pun dinyatakan meninggal dunia pada 22 Mei 2019 malam.
Hal tersebut dikonfirmasi oleh putranya melalui akun Instagram @alvin_441 yang berbunyi:
“Innalillahiwainnailaihirojiun. Telah wafat abi kami tercinta abi @kh_arifin_ilham Semoga Allah terima amal ibadahnya, diampuni dosanya, dimasukkan ke surganya Allah SWT, amin” tulis nya.
• Seolah Sudah Tahu Akan Berpulang, Ustaz Arifin Ilham Siapkan Sendiri Makam dan Kain Kafannya
• Pelukan Terakhir Bidadari Surga Sebelum Ustadz Arifin Ilham Meninggal Dunia, Wajahnya Berseri
• VIDEO - Momen Mengharukan Jenazah Ustadz Arifin Ilham Dicium Terakhir Kalinya oleh Pihak Keluarga