Kronologi Polres Malang Hentikan Bus Hitam Pengangkut Rombongan Aksi 22 Mei & Respon BPP Prabowo

Bus hitam dihentikan oleh personil Polres Malang karena diduga angkut massa untuk aksi 22 Mei di Jakarta. BPP Prabowo justru merespon seperti ini.

Penulis: Alif Nur Fitri Pratiwi | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.com & TribunMadura.com / RIFKY EDGAR
Kronologi Polres Malang Hentikan Bus Hitam Pengangkut Rombongan Aksi 22 Mei & Respon BPP Prabowo 

Asfuri menghimbau warga Malang untuk tidak mengikuti aksi gerakan people power yang akan diadakan di Jakarta.

Ia beranggapan bahwa kota Malang merupakan kota yang kondusif sehingga masyarakatnya tidak perlu lagi mengikuti aksi tersebut.

"Kami inisiatif menjaga masyarakat dan keselamatan bersama, ini adalah wujur perhatian kami kepada masyarakat," ujarnya.

3.       Rawan Gesekan dan Adanya Isu Bom Teror

Pihak kepolisian mengungkapkan mengapa pihaknya menghimbau masyarakat Malang untuk tidak ikut serta dalam aksi tersebut.

Aksi gerakan people power pada tanggal 22 Mei ini dinilai rawan gesekan.

Selain itu, keadaaan juga bertambah parah dengan adanya isu teror bom dengan daya ledak tinggi.

"Maka dari itu, kami ingin menjaga keselamatan dan keamanan bersama, agar masyarakat Kota Malang ini tidak ada yang datang," terangnya.

Tim Densus 88 sendiri sudah meringkus beberapa anggota jaringan teroris yang rencananya akan melancarkan aksi pada 22 mei di depan gedung KPU.

Salah satunya yakni AR yang berhasil ditangkap di kediamannya di kawasan Bogor, Jawa Barat.

Penggeledahan tim Densus 88 juga menemukan berbagai senyawa kimia dan peralatan membuat bom.

Sedangakan terduga pelaku lainnya, DY diringkus tim Densus 88 di Jepara, Jawa Tengah.

Penangkapan DY menyusul beredarnya video dirinya yang mengaku akan meledakkan bom pada 22 Mei di depan gedung KPU.

4.       Pengakuan Penumpang Bus, Berdalih akan Buka Bersama

Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri saat melakukan mediasi bersama dengan perwakilan rombongan yang akan berangkat aksi 22 Mei di Jakarta, Minggu (19/5/2019)
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri saat melakukan mediasi bersama dengan perwakilan rombongan yang akan berangkat aksi 22 Mei di Jakarta, Minggu (19/5/2019) (TRIBUNMADURA.COM/RIFKY EDGAR)

Penumpang bus yang berjumlah 20 orang kemudian diminta menunjukkan KTP sebelum kemudian diperiksa satu persatu oleh pihak kepolisian.

Sumber: Surya Malang
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved