Pilpres 2018
Perhitungan Profesor Laode Suara Prabowo Tembus 70 Persen, Ungkap Metode Hitung Data C1
Perhitungan Profesor Laode suara calon presiden (Capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto bisa tembus 70 persen hingga 22 Mei 2019 mendatang.
SURYA.CO.ID - Perhitungan Profesor Laode suara calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto bisa tembus 70 persen hingga 22 Mei 2019 mendatang, mengalahkan capres nomor urut 1 Joko Widodo (Jokowi).
Professor Laode pun mengungkap metode perhitungan data C1 yang dilakukan oleh timnya.
Prof Laode adalah satu di antara anggota Tim Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandiaga.
Hal itu diungkap Vasco Ruseimy, anggota BPN melalui vlog-nya yang mewawancarai Profesor Laode.
Dalam video yang diunggah di channel Yotube-nya, Macan Idealis, Rabu (8/5/2019), Vasco Ruseimy memperkenalkan sosok bernama Prof Laode.
Prof Laode disebut sebagai otak dari penghitungan perolehan suara untuk Prabowo-Sandiaga.
"Biar teman-teman tahu, beliau adalah koordinatornya, otaknya yang mengumpulkan dan mengkolek semua data C1 baik itu dari relawan dan yang lain-lain semua dikumpulkan untuk pemenangan tim Pak Prabowo-Sandi lah intinya dan partai koalisi," jelas Vasco Ruseimy dikutip dari Youtube Macan Idealis.
• Jenderal TNI Benny Moerdani Gebrak Meja Karena Keamanan Soeharto Diremehkan, Endingnya Ada Serangan
• Rekomendasi 7 Hp Murah untuk Lebaran 2019 Harga Cuma Rp 1 Jutaan, Sub-brand Xiaomi Juga Termasuk
• Promo Paket Internet Telkomsel Murah 2019 Cuma Rp 20 Ribu Dapat Kuota 10GB, Begini Cara Dapatkannya
Di awal-awal wawancara, Vasco Ruseimy menyinggung soal peloemik 'Setan Gundul' dan data perolehan suara 62 persen yang diklaim Prabowo Subianto.
Profesor Laode meyakini bahwa data 62 persen tersebut adalah valid.
"Setiap apa yang diucapkan oleh Pak Prabowo dan Sandi itu semuanya disuplai dengan data-data yang valid," ujar Profesor Laode.
Menurut Profesor Laode, data 62 persen tersebut didapat dari sistem yang diinput dari pesan singkat atau SMS.
"Misalnya, ini yang dipersoalkan data 62 persen dari mana sih sekian jam," jelas Profesor Laode.
"Itu buat kami, sudah jauh hari kita sudah buat sistem pakai sms saja."
"Jadi setiap orang yang telah menusuk (mencoblos) itu ya, kemudian keluar C1-nya, langsung saja di kirim."
"Nah sistem itu dengan cepat sekali," tegasnya.
Menanggapi hal itu, Vasco Ruseimy kembali bertanya kapan data itu didapat.
"Oh pas hari H itu ya prof ya?" tanya Vasco Ruseimy.
"Pas hari, sekian jam, kan (sama) sebetulnya model quick count atau exit poll saja itu sebenarnya," jawab Profesor Laode.
Sekali lagi, Laode menegaskan bahwa klaim perolehan suara kemenangan Prabowo-Sandi mulanya melalui sms.
"Tapi kan kita lihat itu, kemudian ketika dikemukakan itu memang seperti itu, yang jumlah 62 persen itu kan sms basisnya," beber Profesor Laode.
Profesor Laode menyebut data C1 yang sudah dikumpulkan BPN Prabowo-Sandi hingg saat ini sudah mencapai 1.250.000.
"Jadi orang yang mengumpulkan itu lebih dari 1 juta, jangan lupa DPT kan cuma 800 ribu, orang mengirim kan satu TPS bisa dikirim 2-3 orang begitu antusias orang, terkumpul di kita itu 1.250.000 juta," kata Profesor Laode
"Itu double-double," timpal Vasco Ruseimy.
Profesor Laode menjelaskan data tersebut belum semua terverifikasi.
Masih ada data C1 yang error.
"Verifikasi bertahap, jadi kita lihat kategorikan dari Aceh sampai Papua Barat polanya sama yaitu pakai tusuk tapi Papua kan tidak boleh karena itu Papua kita sendirikan,
mulai mengambil sederhana, random, atur rata-rata, semua provinis kita isi, mulai dari 5 persen lalu 10 persen seperti apa, 15 persen kaya apa, 25 persen, kemarin itu 30 persen seperti apa.
Dari data itu menunjukkan kita jauh di atas, perolehan kita terus terang aja apa yang ditemukan Situng itu terbalik itu, mestinya kita yang besar," kata Profesor Laode.
• Klarifikasi Soal Kabar Viral Ustadz Abdul Somad Dipecat dari UIN Karena Dukung Prabowo, ini Faktanya
• Promo Belanja Tokopedia Selama Ramadhan di Bulan Mei 2019, Cashback hingga Rp 2 Juta & Gratis Ongkir
• Aksi Emak-emak Hamil Tua Usir Perampok hingga Kena Sabetan Viral di FB, Identitas Pelaku Tak Terduga
Menurut Profesor Laode, data yang dimiliki BPN Prabowo-Sandiserta sudah diberikan pada KPU.
Menurut Profesor Laode, KPU mengakui bahwa data yang dientri di Situng merupakan data apa adanya atau data yang belum diverifikasi.
"Itu istilah dia, real data bukan clean data, beda, real data data apa adanya," tambah Profesor Laode.
Profesor Laode mengklaim saat ini suara Prabowo Subianto sudah mencapai 59 persen.
"Per hari ini kita masih di level 58-59, tapi kan secara statistik makin besar jumlahnya itu kan ada margin error menyesuaikan diri, sesudah 40 persen kesananya kalau tidak ada kecurangan mestinya stabil," kata Profesor Laode.
"Dari berapa ribu TPS ?" tanya Vasco Ruseimy
Saat ditanya Vasco Ruseimy, Profesor Laode sedikit gelagapan.
"Lebih dari 200, kan dari hari ke hari sampai hari ini kan," kata Profesor Laode.
"400 ribu ada ?" timpal Visco Ruseimy
"Iya 30-40 persen itu sudah mencapai yang clean yah, jadi kita akan terus bekerja," kata Profesor Laode.
Menurut Profesor Laode hingga kini tim entry data di BPN masih kesulitan karena kekurangan orang.
"Jumlah orang, kemampuan data entry satu menit dua C1, jadi kalau 1 jam kalikan saja 120 menit kali 200 orang yang bekerja kali dua minggu kali 24 jam ya segitu kecepatannya," kata Profesor Laode.
Profesor Laode menduga hingga 22 Mei 2019 nanti, suara Prabowo-Sandi bisa mencapai 70 persen.
"Secara akademis itu kan rundom, kita tinggal memasukan di tempat kita menang saja, begitu mencapai 5 persen dari Aceh sampai Papua Barat kita coba statistiknya grafik.
Kemudian paynya tetap saja kita berada di 58-60 tentu saja ada margin error yah tapi dugaan saya yah kalau itu berjalan terus yah sampai tannggal 22 ini kita speak up kita bisa mencapai 60-70 paling tinggi 70 persen," kata Profesor Laode. (*)
Simak videonya:
Artikel ini sebelumnya tayang di Tribun Bogor berjudul: Profesor Pengumpul Data C1 BPN Buka Metode Perhitungan, Optimis Suara Prabowo-Sandi Tembus 70%