Ramadhan 2019

5 Menu Makanan Buka Puasa yang Aman Bagi Penderita Diabetes, Kenyang Tapi Tak Menaikkan Gula Darah

Ada beberapa menu makanan yang aman untuk berbuka puasa bagi penderita diabetes agar puasa Ramadhan 2019 ini tetap lancar

Tribun Jogja
Ilustrasi 

SURYA.co.id - Ada beberapa menu makanan yang aman untuk berbuka puasa bagi penderita diabetes agar puasa Ramadhan 2019 ini tetap lancar.

Selain memberi rasa kenyak, beberapa menu makan buka puasa berikut ini juga tak menaikkan kadar gula darah si penderita diabetes.

Dilansir dari Tribunnews dalam artikel '5 Makanan Untuk Diabetes Yang Aman Dijadikan Menu Berbuka Puasa', berikut 5 menu makanan yang aman untuk berbuka puasa bagi penderita diabetes

1. Kolak

Kolak
Kolak (Tribunnews)

Rasanya kurang komplit kalau tidak berbuka dengan kolak. Beruntung Anda masih bisa mencicipi kolak meski tidak boleh berlebihan.

Menurut dr. Juwalita Surapsari, dokter spesialis gizi RS Pondok Indah, lebih baik mengkonsumsi kolak kolang-kaling dan sedikit kuah. Hindari penggunaan santan dan gula dalam kolak agar tidak memicu komplikasi diabetes.

2. Sumber karbohidrat kompleks

Nasi Merah
Nasi Merah (TRIBUN BALI/ ZAENAL NUR ARIFIN)

Untuk menu makanan utama, pilihlah sumber karbohidrat yang dapat membuat Anda kenyang lama. Salah satunya adalah nasi merah. Untuk lauk-pauk, Anda bisa menggunakan daging ikan atau tahu dan tempe.

Jika sulit menemukan nasi merah, Anda bisa berbuka dengan gandum atau biji-bijian lainnya yang mengandung serat tinggi. Sajikan setengah mangkuk.

Untuk sayuran, Anda bisa mengkonsumsi tumis brokoli atau kangkung.

3. Ikan panggang

Ikan Panggang
Ikan Panggang (sajiansedap.grid.id)

Beberapa jenis ikan seperti salmon dan tuna, mengandung asam lemak omega-3 DHA dan EPA yang baik untuk mengontrol kadar gula darah. Sajikan ikan panggang dengan tahu atau tempe rebus dan sayur tumis.

4. Buah potong

Ilustrasi
Ilustrasi (pixabay)

Makanan untuk diabetes selanjutnya yang bisa dijadikan menu berbuka adalah buah potong. Tentunya tidak semua buah bisa Anda makan.

Pilihlah buah dengan indeks glikemik rendah seperti pisang, apel, pir, dan jeruk.

Tidak harus selalu buah potong, apabila Anda bosan jadikan saja buah-buahan tersebut jus atau smoothies.

Keduanya baik selama Anda tidak menggunakan tambahan apapun, khususnya pemanis.

5. Yoghurt dan Kurma

Ilustrasi kurma
Ilustrasi kurma (pixabay)

Ketika berbuka, akan lebih nyaman bagi perut untuk mengkonsumsi sesuatu yang ringan. Anda bisa berbuka puasa dengan kurma.

Selain mengandung serat, kurma mengandung gula alami yang tidak menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Dilansir dari Nutrition Journal, hampir semua varian kurma memiliki indeks glikemik rendah, yaitu sekitar 43-53. Sebagai informasi, jangan makan lebih dari 3 buah kurma agar tetap aman dan sehat.

Agar lebih nikmat, Anda bisa mengkombinasikan buah kurma dengan yoghurt rendah lemak alias Greek Yoghurt yang memiliki lebih sedikit gula dan banyak protein dibandingkan jenis lainnya.

Perlu diketahui, frekuensi makan akan tetap dilakukan sebanyak 3 kali dalam sehari, hanya saja waktunya yang bergeser. Makan pagi diganti makan saat sahur. Kemudian, makan siang adalah saat buka puasa dan yang terakhir adalah makan setelah salat tarawih.

Agar puasa tubuh tetap memiliki nutrisi yang lengkap, konsumsilah asupan khusus diabetesi yang bisa Anda dapatkan dalam Diabetasol dua kali sehari, sebelum tidur dan untuk lengkapi sahur Anda.

Sajikan sebanyak empat sendok takar agar gula darah terjaga, kenyang juga lebih lama sehingga puasa lancar.

Diabetasol mengandung Vitadigest sebagai karbohidrat lepas lambat, serta indeks glikemik yang rendah pas dapat membuat kadar gula darah terkontrol dan membuat kenyang lebih lama. Produk ini tersedia dalam bentuk susu, snack bar, dan sweetener.

7 Cara Mudah Menjaga Gula Darah

Ada beberapa cara untuk mengendalikan gula darah agar tidak naik, sangat cocok untuk para penderita diabetes

Kenaikan gula darah merupakan suatu kondisi yang menyebabkan kadar gula darah meningkat terlalu tinggi (hiperglikemia)

Hal ini disebabkan karena glukosa (gula) menumpuk di dalam aliran darah

Proses penggunaan glukosa dalam daarah membutuhkan kerja hormon insulin agar dapat didistribusikan ke dalam darah ke otot, organ tubuh, dan otak.

Tanpa adanya insulin tersebut, glukosa tidak bisa dipakai dan akan tetap berada di dalam darah sehingga akhirnya memicu penumpukan.

Gula darah meningkat tajam biasanya dialami oleh seseorang yang mengalami diabetes karena mereka tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif.

Jika dibiarkan, hiperglikemia dapat menyebabkan beberapa gejala dan kondisi serius seperti ketoasidosis

Kenaikan gula darah merupakan hal yang sering dialami oleh seseorang dengan diabetes.

Dilansir dari laman Hellosehat, berikut 7 cara mudah mencegah kenaikan gula darah

1. Biasakan pola makan yang sehat

Mengonsumsi makanan dalam waktu yang tepat sangat penting untuk mencegah gula darah meningkat pesat.

Selain itu, makan dengan jam yang teratur juga dapat mencegah Anda terlalu banyak makan dan menyebabkan gula darah terlalu tinggi setelah makan.

2. Jangan malas gerak

Tidak aktif bergerak dalam waktu yang lama dan terlalu sering dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat secara perlahan.

Khususnya pada penderita diabetes, aktif beraktivitas dengan intensitas yang sedang seperti rutin berolahraga ringan merupakan hal penting untuk mengatur kadar gula darah agar tetap stabil.

3. Ubah pilihan makan

Hindari makanan yang cepat membuat gula darah meningkat seperti minuman kemasan yang tinggi gula, kue, atau camilan manis.

Sementara itu, beberapa jenis makanan memiliki manfaat khusus dalam mencegah kenaikan kadar gula darah contohnya Kacang-kacangan. 

Lemak dalam kacang merukan lemak sehat yang dapat membantu menyeimbangkan kadar gula darah.

Gandum utuh merupakan sumber karbohidrat yang dapat diserap dalam waktu yang lebih lama sehingga mencegah kenaikan kadar gula darah dalam waktu yang singkat.

Sayuran selain mengandung serat, beberapa jenis lain seperti timun, wortel, dan brokoli dapat mencegah kenaikan kadar gula darah serta memiliki kandungan zat gizi penting.

4. Kendalikan stres

Relaksasi merupakan hal penting karena merasa tertekan merupakan salah satu penyebab hormon insulin tidak dapat bekerja dengan optimal.

Kondisi stres berat juga dapat memengaruhi kebiasaan makan, berolahraga, atau pola konsumsi obat-obatan.

5. Memperbaiki pola tidur

Kurang tidur merupakan salah satu penyebab kadar gula darah meningkat terlalu tinggi, khususnya pada penderita diabetes.

Buatlah kebiasaan tidur yang baik dengan 6-7 jam tidur malam hari.

6. Berhenti merokok

Salah satu efek merokok adalah tubuh kesulitan untuk mengatur kadar gula darah agar tetap stabil.

Selain itu, bagi penderita diabetes yang masih merokok, menentukan dosis penggunaan insulin yang tepat akan menjadi lebih sulit sehingga menyulitkan pengendalian kadar gula darah.

7. Rutin cek gula darah

Biasakan untuk memantau kadar gula darah Anda dengan tes di rumah atau di dokter.

Bila Anda paham pola naik dan turunnya gula darah Anda, Anda pun akan lebih mudah untuk menjaga supaya gula darah tidak melonjak.

*Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Makanan Untuk Diabetes Yang Aman Dijadikan Menu Berbuka Puasa

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved