Puluhan Pemuda Gereja Amankan Masjid saat Shalat Tarawih di Papua, Begini Reaksi Pihak Kepolisian

Puluhan pemuda gereja ikut mengamankan pelaksanaan shalat Tarawih di sejumlah masjid di Distrik Mimika Timur, Mimika, Papua, Minggu (5/5/2019).

Editor: Musahadah
instagram
Puluhan Pemuda Gereja Amankan Masjid saat Shalat Tarawih di Papua, Begini Reaksi Pihak Kepolisian 

SURYA.CO.ID - Puluhan pemuda gereja ikut mengamankan pelaksanaan Shalat Tarawih di sejumlah masjid di Distrik Mimika Timur, Mimika, Papua, Minggu (5/5/2019). 

Puluhan pemuda gereja ini membantu petugas kepolisian yang saat itu juga terlihat mengamnakan sejumlah masjid di Mimika.  

Para pemuda ini berasal dari Mudika Gereja Katolik Mapurujaya, Persekutuan Angkatan Muda GKI Solafide Mapurujaya, dan Karang Taruna Mapurujaya.

Ada sejumlah masjid yang diamankan agar umat muslim dapat melaksanakan shalat tarawih dengan tenang selama bulan suci Ramadhan 1440 H.

Di antaranya Masjid Jabal Nur di Kampung Kaugapu, Masjid Al Ma'rifat, dan Masjid Pondok Pesantren Darussalam.

Pengamanan masjid ini dikoordinasikan oleh Kanit Binmas Polsek Mimika Timur Aiptu Lalu Hiskam A.

Pejabat sementara Kapolsek Mimika Timur Iptu J Maryen mengatakan, ada 21 pemuda yang dilibatkan ikut mengamankan pelaksanaan shalat tarawih selama bulan Ramadhan ini.

"Dalam Ramadhan kali ini pengamanan masjid juga melibatkan pemuda gereja dan karang taruna," ujarnya kepada Kompas.com, Senin (6/5/2019).

Dia mengaku, keterlibatan pemuda gereja dan karang taruna dalam pengamanan ini sebagai bukti nyata bahwa toleransi beragama sangat tinggi.

Sebab, sebelumnya pada hari raya paskah, pemuda masjid juga ikut membantu mengamankan umat kristriani menjalankan ibadah paskah.

"Kami sangat senang dan bahagia dengan antusiasnya pemuda gereja dan karang taruna ikut serta dalam pengamanan masjid. Ini bukti nyata bahwa kita betul-betul toleransi dalam kehidupan agama," pungkas Iptu Maryen.

Shalat Tarawih Kebanjiran

Di bagian lain, warga Desa Tambak Beras, Kecamatan Cerme menjalankan ibadah salat tarawih pertamanya di tengah kepungan banjir.

Mereka melaksanakan salat di lantai dua dalam gelap karena listrik PLN padam. Penerangan yang dipakai pun seadanya. 

Sejak pukul 18.45 WIB warga berbondong-bondong berangkat ke Masjid untuk menunaikan salat tarawih. Mereka berjalan kaki dari rumahnya meski harus menerjang genangan air. 

Tampak ibu-ibu juga membawa kresek berisi mukena dan sajadah mengingat ketinggian air mencapai satu meter.

Warga sedang melaksanakan salat tarawih pertama di lantai dua Masjid Jami' Daarus Solihin, Minggu (5/5/2019).
Warga sedang melaksanakan salat tarawih pertama di lantai dua Masjid Jami' Daarus Solihin, Minggu (5/5/2019). (surabaya.tribunnews.com/willy abraham)

Salah seorang jamaah perempuan, Asmaul Husna (29) mengatakan kondisi banjir tidak menyurutkan niatnya untuk beribadah. Dia menggendong putrinya sambil berjalan kaki menuju masjid Jami' Daarus Solihin.

"Ini pertama kali, kalau tahun kemarin banjir tapi sebelum puasa ini yang paling parah. Tetap khusyu' semoga air segera surut," ujarnya usai salat.

Masjid Jami' Daarus Solihin berada 600 meter dari jalan raya. Sepanjang jalan terendam air setinggi paha orang dewasa.

Terpisah, Kasiyadi (48) mengatakan warga antusias mendatangi masjid saat banjir untuk melaksanakan salat tarawih pertama. Mereka melaksanakan salat tarawih di lantai dua masjid mengingat lantai satu tidak bisa digunakan akibat terendam banjir.

Mereka berjalan kaki tanpa menaiki perahu saat pulang dari masjid. Menurutnya ini merupakan banjir terparah yang pernah dialami.

"2004 , 2011 banjir tapi tidak separah ini Mudah-mudahan dengan kondisi seperti ini pemerintah memberikan bantuan peninggian lantai masjid, butuh bantuan agar tidak banjir lagi seperti ini," ujarnya.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pemuda Gereja di Distrik Miktim Papua Ikut Amankan Shalat Tarawih

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved