Enggan Akui Pilih Prabowo, Gatot Nurmantyo Dikomentari Pedas: 'Masih Pengen Jadi Menteri Kayaknya'
Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (purn) Gatot Nurmantyo membuat pengakuan mengejutkan terkait pilihan politiknya di pilpres 2019. Tak pilih Prabowo?
SURYA.CO.ID - Mantan Panglima TNI Jenderal TNI (purn) Gatot Nurmantyo membuat pengakuan mengejutkan terkait pilihan politiknya di pilpres 2019.
Jenderal TNI (purn) enggan mengaku telah menjatuhkan pilihan politiknya kepada capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Pernyataan Jenderal TNI (purn) Gatot Nurmantyo ini pun mengundang komentar iseng Wahyudi Muryadi, host acara e Talk Show yang tayang di stasiun televisi Indosiar Sabtu, (4/5/2019).
Awalnya Wahyu Muryadi menyebut kalau Gatot Nurmantyo menentukan sikap ke 02 di detik-detik terakhir.
"Jenderal Gatot, terang-terangan aja nih, last minute kayaknya Anda menentukan sikap politiknya untuk berpihak kepada paslon capres nomor 02, betul ya?," tanya Wahyu Muryadi kepada Gatot Nurmantyo.
Mendengar pertanyaan itu, Gatot Nurmantyo tampak tak langsung menjawab.
Sambil mengangkat bahunya, Gatot Nurmantyo malah balik bertanya, apakah dirinya di acara Prabowo berkampanye atau tidak.
"Saya datang ke sana kampanye nggak? Saya bicara kebangsaan lho itu, saya ditelepon bicara kebangsaan," jawab Gatot Nurmantyo.
• Puluhan Pemuda Gereja Amankan Masjid saat Shalat Tarawih di Papua, Begini Reaksi Pihak Kepolisian
• Insiden Sahur Pertama Baim Wong-Paula Verhoeven, Marah-marah hingga Nekat Masak Sendiri Karena Ini
"Iya iya iya, ndak sampeyan kan milih ke 02 toh diumumkan?," tanya Wahyu Muryadi lagi.
Gatot Nurmantyo pun langsung menanggapi pertanyaan itu.
"Kok bisa tahu? Orang di dalam bilik kok?," ujarnya.
Sontak saja, pernyataan Gatot Nurmantyo itu membuat Wahyu Muryadi jadi bingung.
Ia lalu tertawa, dan Gatot Nurmantyo pun ikut tertawa melihat lawan bicaranya kebingungan.
"Gila ya kan, kayaknya masih kepengen jadi menteri kayaknya," canda Wahyu Muryadi.
"Pengen jadi menteri gak Mas?," tanya Wahyu Muryadi lagi.
Gatot Nurmantyo pun menjawab serius pertanyaan tersebut, bahwa dirinya pernah ditawari jadi menteri oleh Jokowi.
"Saya pernah ditawari zamannya Pak Jokowi jadi menteri pertahanan, waktu itu sebelum puasa, saya nolak," kata Gatot Nurmantyo.
Hal itu menurutnya, ia lakukan demi membela pemerintah saat itu.
"Saya bilang, saya ini tidak ada satu orang Panglima TNI pun yang tidak bermimpi untuk menjadi Menteri Pertahanan. Tapi sisa waktu saya di Panglima TNI, saya akan menularkan tentang moral dan etika, karena selama ini saya seolah bermusuhan dengan menteri pertahanan," jelasnya.
Meski dulu membela pemerintah, ia mengaku saat ini dirinya tak takut untuk mengkritik pemerintah.
"Harus berani semuanya, tidak ada yang saya takuti," tegasnya.
Ini videonya :
Sebelumnya, Gatot Nurmantyo tampak hadir di Pidato Kebangsaan Prabowo Subianto, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (12/4/2019).
Pada acara tersebut, Prabowo Subianto memperkenalkan sejumlah nama orang-orang yang akan membantunya di pemerintahan jika menang di Pilpres 2019.
Nama-nama sejumlah tokoh pun masuk dalam daftar tersebut, masuk di antaranya adalah Gatot Nurmantyo.
Selain itu, ada juga beberapa nama seperti Rocky Gerung, Fadli Zon, Dahnil Anzar dan masih banyak lagi.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari live streaming DIGDAYA TV, Prabowo Subianto memperkenalkan satu persatu orang-orang tersebut.
Saat Prabowo Subianto memperkenalkan mereka, terlihat beberapa nama sudah duduk di belakang podium.
Namun, pada acara itu Gatot Nurmantyo tampak belakangan bergabung dengan mereka.
Saat Prabowo Subianto menyebutkan satu persatu nama, tampak Gatot Nurmantyo tiba di acara tersebut.
Ia lalu tampak menyalami Prabowo Subianto, dan kemudian duduk bergabung bersama puluhan orang di belakang podium.
"Jenderal TNI (purn) Gatot Nurmantyo," kata Prabowo Subianto, lalu melanjutkan susunan orang yang akan membantunya.
Bahkan pada acara tersebut, Gatot Nurmantyo juga sempat menyampaikan pidato.
Gatot Nurmantyo mengatakan kehadirannya dalam acara Prabowo Subianto demi negara dan bangsa.
Hal tersebut yang menjadi alasan Gatot Nurmantyo hadir dalam acara Prabowo Subianto tersebut.
"Jadi saya hadir ke sini, saya sampaikan bahwa demi merah putih. Demi negara dan bangsa," ujar Gatot Nurmantyo sebelum meninggalkan lokasi.
Gatot Nurmantyo mengaku diundang Prabowo Subianto hadir dalam acara deklarasi.
Ia diundang untuk bicara soal kebangsaan.
"Ya tadi saya menyampaikan tiga tantangan global," katanya.
Gatot Nurmantyo mengatakan kehadirannya bukan karena jabatan yang dijanjikan Prabowo Subianto.
Menurutnya masalah jabatan itu urusan belakangan.
"Saya datang tidak untuk jabatan, saya datang hanya berjuang. Nanti saja apapun yang diberikan ke saya, nanti saja. Itu prinsip saya," katanya.
Ketika ditanya apakah kedatangannya mencerminkan dukungan kepada Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo menyerahkan kepada wartawan untuk menafsirkannya sendiri.
"Silahkan cerminkan sendiri," ujarnya.
Ancam Jendral
Masih di acara e Talkshow, Gatot Nurmantyo mengaku pernah memberikan ancaman kepada para jenderalnya yang 'bermain' politik praktis.
Ancaman Gatot Nurmantyo itu ia lontarkan dalam sebuah rapat saat masih menjabat sebagai panglima TNI.
Tak tanggung-tanggung, Gatot Nurmantyo saat itu memegang komando opersional tiga matra TNI (AD, AU, dan AL) mengancam akan membuat pelakunya 'merintih'.
"Saya sampaikan kepada perwira tinggi dalam rapat itu, saya ingatkan jangan bermain dengan politik praktis, kalau ada para jenderal yang bermain dengan politik praktis, bukan saya buat menderita, saya buat merintih," ujar Gatot.
Ia lantas menuturkan sejumlah kekhawatirannya bagi TNI yang melakukan hal demikian.
"Mengapa demikian, daripada merintih di neraka, karena sumpahnya saja setia kepada negara Republik Indonesia," ungkapnya.
Gatot menegaskan bahwa para jenderal tersebut telah melakukan sumpah setia dan hanya kepada Indonesia.
"Dan kalau namanya pemimpin sudah berpihak kepada salah satu politik. Seperti berpihak salah satu, pasti dia pelacur politik, rendah," kata Gatot.
"Yang kedua, pasti dia seorang pemimpin yang suatu saat rela mengorbankan anak buahnya untuk kariernya dia, untuk pangkat dan jabatannya, itu tabu bagi TNI," jelasnya kembali.
"Apalagi pangkat jenderal, tidak boleh seperti itu, maka saya ingatkan dengan cara yang keras, supaya ingat selalu, kalau tentara ndak tahu diancam, kalau panglima ngomong begitu, 'wah wow sekali' itu sesuatu yang tabu," ujar Gatot yang mendapat tepuk tangan penonton studio.
Lihat videonya di menit ke 25:15
Alasan Gatot Nurmantyo Idolakan Prabowo Subianto
Sebelumnya, terungkap bahwa Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengidolakan sosok Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Di mata Gatot Nurmantyo, Prabowo merupakan sosok yang selalu berhasil memimpin kesatuan di TNI. Itu membuat Gatot kagum kepada Prabowo.
Namun, pada Pilpres 2019 ini, Gatot mengaku masih pakewuh antara mendukung calon petahana, Joko Widodo ( Jokowi) atau Prabowo.
Gatot lalu memberikan alasan saat diwawancarai presenter TV One.
Sekadar diketahui, sudah banyak purnawirawan TNI menunjukkan arah dukungan politiknya ke salah satu kubu yang berkompetisi di Pilpres 2019.
Namun, Gatot Nurmantyo sampai saat ini masih belum menentukan arah dukungannya alias netral. Tidak seperti yang dilakukan oleh senior-seniornya.
Hal itu dilakukan Gatot Nurmantyo lantaran merasa memiliki hubungan baik dengan kedua capres, Jokowi atau Prabowo.
Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo adalah sosok yang telah melantik Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI.
Gatot merasa 'tidak etis' jika harus berseberangan dengan Jokowi.
"Saya kurang lebih satu tahun pensiun dari Panglima TNI," kata Gatot saat wawancara di Kabar Petang TV One yang diunggah di Youtube, Rabu (10/4/2019).
"Pada saat saya menjabat Kepala Staf Angkatan Darat, yang melantik saya sebagai Panglima TNI adalah Pak Jokowi."
"Saya pikir dalam kondisi seperti ini, tidak etis kalau saya berseberangan dengan kubunya pak Jokowi," imbunya.
Di sisi lain, Gatot saat menjadi prajurit TNI juga mengaku mengidolakan sosok Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.
Menurut Gatot, Prabowo adalah sosok yang selalu berhasil memimpin kesatuan di TNI.
Sehingga, ia kagum pada Prabowo dan 'tidak enak' jika harus bertentangan dengan sosok yang dikagumi.
"Saya adalah prajurit TNI, saat saya masih berpangkat mayor, kapten, saya jujur mengidolakan sosok seorang Prabowo Subianto," kata Gatot.
"Beliau kalau memimpin di satu kesatuan, ada hal yang selalu berubah."
"Yaitu profesionalisme prajurit, peningkatan kualitas satuan dan kesejahteraaan prajurit itu ciri khasnya."
"Dan kalau beroperasi tidak pernah gagal"
"Orang yang saya idolakan kemudian kok saya betentangan kan tidak enak kan," ungkapnya.
Alasan lain yang membuat Gatot Nurmantyo tak memihak salah satu kubu adalah karena faktor keluarga.
Gatot mengaku ingin istirahat di rumah dan momong cucu.
"Di samping itu, kalau saya ikut ke salah satu kubu, saya harus keliling kampanye kan."
"Padahal saya sudah janji mau santai momong cucu."
"Tapi datang ke TPS."
"Karena saya masih bingung, biarlah nanti saya di bilik mudah-mudahan saya tidak bingung," katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Dukungannya ke Prabowo Dikulik, Gatot Nurmantyo Tanyakan Balik: Saya Kampanye Gak?