Kilas Balik
Jenderal TNI Berjaket & Bawa Pistol Nekat Menyusup Dalam Misi Kopassus, Aksinya di Luar Dugaan
Seorang jenderal TNI berjaket & membawa pistol pernah menyusup ke dalam misi kopassus saat operasi pembebasan pesawat Woyla
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Kisah seorang jenderal TNI berjaket dan membawa pistol menyusup ke dalam misi kopassus terjadi saat operasi pembebasan pesawat Woyla, yang saat itu tengah ditimpa aksi pembajakan.
Sosok jenderal TNI yang menyusup ke dalam misi Kopassus saat itu tak lain adalah Letnan Jenderal (Letjen) TNI Benny Moerdani.
Dalam aksinya, Jenderal TNI itu menyusup ke dalam misi Kopassus dengan hanya mengenakan jaket hitam dan menenteng pistol mitraliur.
Dilansir dari buku 'Benny Moerdani Yang Belum Terungkap' ,Tempo, PT Gramedia, 2015, terjadi pembajakan pesawat DC 9 Woyla dengan rute Jakarta-Medan pada 28 Maret 1981.
• Potret Mengharukan Bocah Peluk Peti Mati Ibunya Viral di Facebook, Bahkan Tidur di Sampingnya
• Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo Bongkar Kelemahan KRI Tjiptadi 381 yang Ditabrak Kapal Vietnam
• Istri Tertangkap Basah Berhubungan Intim dengan Tetangga, Pembalasan Sang Suami Mengerikan
• Ancaman Gatot Nurmantyo pada Para Jenderalnya yang Bermain Politik Praktis saat Ia Panglima

• Pengalaman Jenderal TNI Pernah Saling Todong Senjata dengan Pengawal PM Israel Saat Kawal Soeharto
• Menu Sahur Syahrini dan Reino Barack di Hari-1 Puasa Ramadhan 2019 serta Cara Membuatnya
Operasi pembebasan pun dilakukan oleh pasukan Grup 1 Koppasandha di bawah komando Kepala Pusat Intelijen Strategis, Letjen Benny Moerdani.
Saat penyerbuan, pasukan Kopassus terbagi dalam lima tim.
Tiga tim bertugas menyerbu ke dalam pesawat, dua lainnya bersiaga di luar.
Tim pertama dipimpin Kapten Untung Suroso yang akan masuk dari pintu darurat depan.
Tim kedua dipimpin Letnan Dua Rusman AT yang bertugas menyerbu dari pintu darurat atas sayap kiri pesawat.
Adapun pemimpin tim ketiga adalah calon perwira Ahmad Kirang yang masuk melalui pintu ekor pesawat.
Sekitar pukul 02.00, tim-tim Kopassus itu bergerak mendekati pesawat dengan menaiki mobil VW Komi.
Para pasukan Kopassus, termasuk Benny Moerdani berdesak-desakan dalam mobil itu.
"Saya duduk di atas anak-anak. Injek-injekan," kata Benny Moerdani dalam buku Benny: Tragedi Seorang Loyalis.
Berjarak sekitar 500 meter dari ekor pesawat, para pasukan pun mulai berjalan kaki.