Breaking News:

Dispangtan Gelar Pelatihan Membuat Es Krim hingga Pizza di Berbagai Kelurahan Surabaya

Puluhan ibu di Surabaya diajar cara membuat pizza dan aneka makanan lain yang lebih higienis. Pengajarnya, langsung chef berpengalaman.

Penulis: Delya Octovie | Editor: Eben Haezer Panca
surabaya.tribunnews.com/delya oktovie
Ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok Wanita Citra Tani saat mengikuti pelatihan membuat kue. Pelatihan ini digelar oleh Dispangtan Surabaya dengan menggandeng Surabaya Hotel School. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Puluhan ibu-ibu antusias memerhatikan chef dari Surabaya Hotel School (SHS) yang memeragakan cara membuat pizza, yang digelar di kantor kelurahan Menanggal.

Sebanyak 32 ibu yang tergabung dalam kelompok Wanita Citra Tani ini senang sekali bisa mendapat ilmu pembuatan pizza menurut Titik Sulistyowati (69), karena sebagian besar ibu-ibu di kampungnya memiliki usaha sampingan di bidang camilan kue.

"Senang sekali, ibu-ibu antusias. Malah sudah pesan kalau ada lagi, masak donat karakter. Soalnya kan pada punya anak kecil, itu suka donat karakter, paling tidak itu tujuannya kalau yang untuk diri sendiri," kata Titik, Jumat (26/4/2019).

Pelatihan membuat pizza ini dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, bekerja sama dengan SHS dan jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Universitas Negeri Surabaya, dalam rangka mewujudkan program pengembangan diversifikasi pangan.

Menurut Titik, pelatihan seperti ini sangat bermanfaat bagi warga, karena warga tidak perlu pusing lagi membeli jajanan di luar.

Ibu-ibu bisa membuat camilan sendiri di rumah, yang jelas lebih higienis dibandingkan dengan yang dibuat di luar.

"Otomatis kami senang ya dapat ilmu, yang kedua kami juga jadi tahu begini cara membuatnya, setidaknya nanti kalau kami bikin sendiri jadi lebih higienis. Kalau beli di luar kan tidak tahu masaknya bagaimana, kalau sendiri kan sudah jelas," terangnya.

Kemudian, pelatihan juga bisa membantu ekonomi warga, entah dengan menjadikannya ide jualan maupun menghemat karena tidak perlu beli di tempat lain.

"Setidaknya bisa membantu ekonomi keluarga sendiri dengan tidak beli di luar. Syukur-syukur kalau bisa menambah pendapatan. Karena Citra Tani kan identik pertanian, berhubung Menanggal tidak punya sawah, ya kami ambilnya olahan pangan itu," ujarnya.

Rini, Kasi Bidang Pangan DKPP, mengatakan kegiatan ini memang melihat usulan dari Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), yang meminta pelatihan menu khusus olahan pangan tergantung permintaan masyarakat.

Mulai dari es krim, yogurt, roti, hingga aneka sambal pun disediakan oleh DKPP.

DKPP sengaja membiarkan masyarakat yang memilih menu, karena ingin menyesuaikan dengan minat mereka.

Jika pelatihan sesuai dengan minat mereka, diharapkan warga bisa lebih antusias saat mengikuti, bahkan mungkin berkelanjutan sampai menjadi produk olahan sendiri dan dijual.

"Kami tujuannya selain menambah pengetahuan, juga dengan harapan masyarakat bisa memproduksi sendiri olahan pangan yang lebih higienis," jelasnya.

Ia berharap, lewat pelatihan-pelatihan ini, warga bisa mulai membuka usaha sendiri.

"Syukur-syukur-syukur bisa menambah pendapatan keluarga. Rata-rata kan peserta ibu rumah tangga. Dengan harapan, selain bisa memenuhi kebutuhan keluarga, menambah pendapatan juga kalau dia bisa produksi," katanya.

Pelatihan dilakukan di beberapa kelurahan setiap bulannya.

Pada bulan April, DKPP menggelar pelatihan ke kelurahan Tambak Osowilangun, Babat Jerawat, Romokalisari, Benowo, Putat Gede, Rangkah, Kapasan, Ujung, Gunungsari dan Menanggal. 

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved