Berita Mancanegara
Ledakan Tiga Hotel dan Dua Gereja, Presiden Srilanka Minta Rakyatnya Tetap Tenang
Menteri Keuangan Mangala Samaraweera juga memberikan komentarnya soal serangkaian ledakan itu.
SURYA.co.id | KOLOMBO - Serangkaian ledakan di Srilanka, Minggu (21/4/2019) membuat banyak pihak terkejut, tak terkecuali Presiden Srilanka Maithripaka Sirisena.
Ia meminta rakyatnya untuk tenang.
Menteri Keuangan Mangala Samaraweera juga memberikan komentarnya soal serangkaian ledakan itu.
"Serangan ini membunuh banyak orang tak berdosa dan nampaknya merupakan sebuah upaya terkordinasi untuk menciptakan pembunuhan, kekacauan, dan anarki," kata Samaraweera lewat aku Twitter-nya.
Dua ledakan pertama dilaporkan terjadi di gereja St Anthony di Kolombo dan gereja St Sebastian di kota Negombo tak jauh dari ibu kota.
Puluhan korban luka di gereja St Anthony langung dilarikan ke RS Nasional Kolombo.
Tak lama kemudian, polisi Srilanka mengonfirmasi telah terjadi ledakan di tiga hotel di ibu kota Kolombo bersama sebuah gereja di kota Batticaloa.
Seorang staf salah satu hotel yaitu Grand Cinnamon yang terletak tak jauh dari kediaman perdana menteri, mengatakan ledakan itu menghancurkan restoran hotel.
Staf tersebut mengatakan, setidaknya satu orang tewas akibat ledakan itu.
Sementara, staf RS Batticaloa mengatakan, lebih dari 300 orang dengan berbagai level luka masuk ke rumah sakit itu menyusul ledakan di gereja.
Di sisi lain, Menteri Reformasi Ekonomi dan Distribusi Publik Harsha da Silva mengatakan, operasi penyelamatan masih berlangsung.
Da Silva juga menambahkan, dia sudah mendatangi dua hotel dan gereja St Anthony yang menjadi sasaran.
"Pemandangannya amat mengerikan. Saya melihat potongan tubuh di mana-mana," kata dia.
Da Silva menambahkan, di antara korban tewas terdapat beberapa warga asing dan dia meminta warga Srilanka tetap tenang.
Sejauh ini belum ada satu kelompok pun yang menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian ledakan itu. (Ervan Hardoko)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Pasca-ledakan, Presiden Srilanka Minta Rakyatnya untuk Tetap Tenang