Berita Entertainment

VIDEO Detik-detik Ahok BTP Murka Saat Mencoblos di Jepang, Ternyata Masalahnya Cuma Sepele

Video detik-detik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP murka saat mencoblos di Jepang, ada di artikel ini

SURYA.co.id - Video detik-detik Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok BTP murka saat mencoblos di Jepang, ada di artikel ini

Video Ahok BTP marah-marah saat pencoblosan Pemilu 2019 di Osaka, Jepang ini beredar di media sosial

Video Ahok BTP tengah marah-marah itu dikirimkan seorang aktivis, WNI  yang tinggal di Jepang, Vera Aoki kepada Tribunnews.com, Minggu (14/4/2019)

Dalam video yang beredar Ahok tampak memprotes kepada Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Osaka.

Ahok yang memakai kemeja putih tampak emosi karena merasa gilirannya untuk mencoblos didahului oleh orang lain.

Ahok BTP ngobrol bersama masyarakat Indonesia di Osaka, Jepang
Ahok BTP ngobrol bersama masyarakat Indonesia di Osaka, Jepang (Handout/Jonathan Manurung)

Jenderal Polisi ini Rela Berdiri 10 Jam Jaga TPS di KBRI Singapura, Saya Sangat Terharu, Katanya

Usai di Masjid Selandia Baru, Penembakan Terjadi Lagi di Klub Malam Australia & 4 Orang Jadi Korban

Detik-detik Ayu Ting Ting Diminta Turun Dari Pesawat Usai 3 Jam Menunggu, Sampai Beli Tiket Lagi

VIDEO Pria Misterius Ngotot Ketemu Via Vallen di Rumahnya, Pernah Datang Melamar Tapi Ditolak

Terlebih orang yang disebut Ahok menyerobot adalah seorang warga Indonesia yang belum terdaftar dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTb).

 “Tadi kan kesannya, walaupun saya di nomor 8, kalau ini duluan kertas suara habis, hilang hak suara saya,” ujar Ahok.

Menurut Ahok, mestinya yang dilayani lebih dahulu ialah warga yang terdaftar dalam DPTb

Dikutip dari Tribunnews, saksi pasangan calon nomor urut 01, Vera Kurniawati menjelaskan bila peristiwa tersebut dipicu kesalahpahaman.

“Jadi Pak Ahok awalnya sudah mengantre, kemudian karena banyak yang minta foto akhirnya Pak Ahok keluar. Tempat mengantrenya digantikan sementara sama temennya,” kata Vera bercerita kepada tribunnnews.com,Minggu (14/3/2019).

VIDEO-FOTO Detik-detik Puluhan Tentara Kawal Jokowi-Keluarga Umrah, Lihat Suasana Saat Keluar Ka'bah

Detik-detik Siswa SMA Tepergok Paksa Wanita Dewasa Berhubungan Intim di Ladang Sayur, Korban Teriak!

Sebelumnya, para petugas dalam hal ini saksi sudah bersepakat untuk memberikan sisa surat suara kepada orang yang sudah mengantre.

“Tapi karena saksi dari paslon 02 tidak tahu kalau Pak Ahok sudah mengantre, sedikit ada kesalahpahaman,” ujarnya.

Meskipun terjadi sedikit perselisihan, namun proses Pemilu 2019 di Osaka, Jepang, berjalan dengan lancar. 

Berikut videonya:

Di samping itu, Ahok BTP mengaku senang berada di tengah masyarakat Indonesia yang tinggal di Jepang.

"Saya baru datang dari Tokyo pakai Shinkansen, lalu ke Osaka sini untuk ikut nyoblos," kata Ahok BTP kepada Tribunnews.com di Osaka, Minggu (14/4/2019).

Ahok BTP merasa kini hidupnya lebih nyaman setelah bebas dari penjara.

"Ya saya sudah bebas sekarang, sedang menikmati masa bebas, saya ke Jepang ini,” kata BTP.

BTP merasa bersyukur dan bahagia karena semua hukuman telah dijalaninya dengan baik dan kini bisa bersama lagi dengan masyarakat Indonesia meskipun kini sedang berada di Jepang.

BTP yang dulu lebih dikenal dengan panggilan Ahok ini mengatakan akhir April 2019 nanti dia akan kembali ke Jakarta.

Namun Mei 2019 atau Juni 2019 direncanakan akan kembali ke Tokyo untuk bertemu dengan pengusaha Jepang serta masyarakat Indonesia yang ada di Tokyo dan sekitarnya.

SBY dan Ibu Ani Mencoblos di Singapura

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono mencoblos pada Pemilu 2019 di KBRI Singapura, Sabtu (13/4/2019). SBY memilih bersama puluhan ribu WNI di TPS yang sudah ditentukan.

SBY harus mencoblos di Singapura karena sedang menemani istrinya, Ani Yudhoyono, yang dirawat di National University Hospital (NUH) Singapura.

Presiden yang menjabat selama dua periode ini tiba di KBRI yang berada di Chatsworth Road pada pukul 16.30 waktu setempat dengan mengenakan batik warna biru. 

Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono menyempatkan ngobrol dengan petugas di TPS saat mengantre untuk mencoblos di KBRI Singapura, Sabtu (13/4/2019)
Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono menyempatkan ngobrol dengan petugas di TPS saat mengantre untuk mencoblos di KBRI Singapura, Sabtu (13/4/2019) (Tribunnews)

Mantan Ibu Negara Ani Yudhoyono tidak mau ketinggalan untuk memberikan hak suaranya dalam pemilu 2019 meskipun sedang terbaring di rumah sakit di Singapura.

Panitia Pemilih Luar Negeri Singapura menjemput suara Ani Yudhoyono di National University Singapura.

Usai melakukan pencoblosan, SBY menceritakan bagaimana sang istri telah menentukan pilihan untuk calon pemimpin dan wakil rakyat.

Dia mengatakan, proses pemilihan yang dilakukan istrinya di rumah sakit berjalan lancar.

Menurutnya, Ani begitu senang memberikan hak suaranya dalam pemilu kali ini meski harus dilaksanakan di rumah sakit. 

"Ibu Ani dengan senang hati memberikan suaranya karena Ibu Ani sadar suara rakyat itu penting," katanya.

"Rakyat tentu ingin negaranya lebih baik, pemimpin-pemimpin makin amanah, wakil-wakilnya juga begitu," imbuhnya.

SBY juga menyampaikan salam dari istrinya kepada penduduk Indonesia yang begitu rindu dengan tanah air.

Banyak WNI Tak Bisa mencoblos

Ratusan WNI di Sydney, Australia, misalnya, masih dirundung perasaan kecewa. Pasalnya ratusan WNI dipaksa berstatus golput lantaran tidak diberikan kesempatan untuk mencoblos.

Kekecewaan massa yang tidak dapat mencoblos ditumpahkan di sosial media.

WNI juga banyak yang mengeluh perihal pelaksanaan pemilu di Sydney di grup Facebook The Rock yang beranggotakan WNI yang tinggal di Australia. Bahkan, saat ini lebih dari 3.000 WNI sudah menandatangani petisi untuk mendesakpemilu ulang di Sydney.

Sementara di Hong Kong Migrant Care menemukan sejumlah kendala dari faktor eksternal dalam pelaksanaan pemilu di Hong Kong sehingga merugikan WNI, seperti berikut:

- Masih adanya dokumen yang ditahan oleh majikan dan agen sehingga calon pemilih tidak bisa menyalurkan hak pilihnya.

- Limitasi durasi waktu libur membuat calon pemilih dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK) terancam gugur hak pilihnya karena waktu yang terbatas.

- Beberapa calon pemilih menyatakan tidak mendaftar melalui mekanisme online sebelumnya. Hal itu dikarenakan adanya ketakutan dokumen yang diunggah bakal disalahgunakan.

- Bagi calon pemilih yang telah terdaftar melalui pos namun surat suaranya kembali (retur) terancam tidak dapat menggunakan hak pilihnya karena minimnya informasi terkait kasus ini.

Pencoblosan di Malaysia

Penyelenggaraan Pemilu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diselenggarakan untuk Warga Negara Indonesia (WNI) di Malaysia diselenggarakan di 168 Tempat Pemungutan Suara (TPS) 

Pernyataan itu disampaikan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Hasyim Asyari.

"Total TPS operasi 168 TPS dari semula yang direncanakan 255 TPS," kata Hasyim, dalam keterangannya, Minggu (14/4/2019).

Semula, Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Kuala Lumpur melalui Kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) sudah mengajukan izin penambahan TPS. 

Namun, sampai malam hari sebelum pelaksanaan pemungutan suara pada Sabtu malam, kata dia, tidak ada respon penambahan TPS.

Dia menjelaskan, pada prinsipnya pemilu di luar negeri menggunakan metode TPS harus di kantor perwakilan, maka apabila membuat TPS di luar kantor perwakilan harus seizin otoritas lokal.

"PPLN Kuala Lumpur melalui KBRI sudah mengajukan izin sejak awal, tetapi hingga tadi malam belum ada respon. Jadinya TPS yang semula jumlahnya 255 dijadikan 168 TPS ditempatkan di KBRI, Wisma Duta dan Sekolah Indonesia Kuala Lumpur," kata dia.

Adapun, 168 TPS tersebut terdiri dari 76 TPS KBRI, 86 TPS Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, dan 6 TPS Wisma Duta.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved