Pilpres 2019
Rocky Gerung Sindir Calon Petahana : Secara Mental Dia Kalah, Ya Sudah
Artis politik baru di Pilpres 2019, Rocky Gerung menyindir kekalahan calon petahana Jokowi-Maruf Amin melawan Prabowo-Sandi.
SURYA.co.id - Artis politik baru di Pilpres 2019, Rocky Gerung menyindir kekalahan calon petahana Jokowi-Maruf Amin melawan Prabowo-Sandi.
Sindiran tersebut disampaikan melalui cuitannya usai sepulang dari luar negeri untuk menghadiri serangkaian dialog bertajuk 'Presiden Akal Sehat' di Amerika Serikat dan Eropa.
Foto-foto Rocky Gerung di Luar Negeri ramai beredar di dunia maya. Berikut salah satu di antaranya diunggah netizen Emmy Lalonde @aegle07 dari Belanda:
"ME n the bright Star of *AKal Sehat*@rockygerung, the philosoper ..
At the HAGUE .. Before His living back to Indonesia .. 07/04/2019 .." tulisnya seperti diakses tribun-timur.com (grup SURYA.co.id) Kamis (11/4/2019).
• FAKTA TERBARU di Balik Asmara Guru Honorer & Pembunuhnya, Pernah Digerebek karena Berdandan Cewek
• Terungkap Sikap Reino Barack Pada Pekerja di Rumahnya, Lakukan Hal Tak Terduga ini Tiap Bertemu
Berikut serangkaian cuitan Rocky Gerung berisi sindiran sekembalinya di Tanah Air dan mendapat reaksi dari fansnya:
Secara mental, dia sudah kalah.
Secara moral, dia sudah cacat.
Ya sudah. Selesai.
"Amplop menumpuk, sembako menggunung, survei melejit. Tapi tidurnya gelisah. Sejarah sudah menghukum. Ya sudah."
Ditanya single di usia 59 Tahun
Sudah berumur 59 tahun tapi masih single, ini jawaban Rocky Gerung saat ditanya statusnya oleh perempuan Ini
Rocky Gerung akhir-akhir ini selalu menyita perhatian.
Kemana-mana, Rocky Gerung selalu disambut antusias.
Seminar dan dialog yang dihadiri selalu dipadati peserta.
Rocky Gerung dikenal pengamat politik yang dekat dengan Prabowo Subianto.
Rocky gerung pun mendapat banyak pertanyaan soal akal sehat atau strategi pemenangan Prabowo-Sandi di pilpres 2019.
Namun seorang wanita mengejutkan Rocky Gerung dan hadiri dengan pertanyaan tak biasa.
Si wanita itu hanya melontarkan satu pertanyaan yakni status single Rocky Gerung.
"Denger-dengar pak Rocky Singel, apa bener? Cukup itu saja," tanya wanita berkerudung itu.
"That's a tough question" ujar Moderator sambil tersenyum.
Lantas apa jawaban Rocky?
"Siapa yang single di sini, nah banyak kan. Itu yang bikin saya pusing, nanti semua ikut sementara saya hanya punya 2 tiket pulang. Nanti yang single itu DM saya saja," ujar Rocky.
Perhatikan menit 24.40:
Rocky Gerung digandrungi kaum hawa
Saat ini mungkin Rocky Gerung satu-satunya akademisi yang disambut bak artis kala berkunjung ke daerah-daerah.
Tak hanya oleh kaum adam, Rocky Gerung juga digandrungi kaum hawa dan menjadi idola banyak emak-emak.
Hal itu tampak dari foto dan komentar sejumlah netter di akun twitter Rocky.
Rupanya Rocky juga merespon komentar-komentar tersebut secara spontan.
Akun @dear_dee_ misalnya menyebut Rocky kurang mengerti perasaan emak-emak mengharap dan merindukannya.
"Tapi sayang bang @rockygerung yang kurang mengerti perasaan mak mak yang mengharap dan merindukannya dalam sunyi," tulisnya 17 Februari 2019.
Rocky pun langsung membalas komentar tersebut.
"Sok ngertiiiiiiiiiii," jawab Rocky dengan emoticon senyum.
Akun @SantosoKoni justru mempertanyaan perasaan Rocky yang digandrungi sejuta kaum hawa.
"Gimana perasaan pak @rockygerung digandrungi sejuta kaum hawa, biasa aja apa nano nano..??"
Lantas Apa jawaban Rocky?
"Kaget," jawab Rocky singkat.
Jawaban Rocky ini semakin membuat kaum hawa tergila-gila.
Pendiri SETARA Institute for Democracy and Peace ini menegaskan ada dua energi atau kekuatan yang akan mengganggu kekuasaan petahana Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Pertama, lanjut akademisi asal Manado itu, politik emak-emak di daerah karena mereka yang langsung dan pikiran kritis kampus.
"Jadi menurut saya, petahana (Jokowi) akan dilumpuhkan oleh dua energi. Energi emak-emak dan energi kampus, itu," tegas Rocky di Warkop Sija, Minggu (13/1/2019).
Rocky Gerung Bilang Golput Adalah Bentuk Protes Kecurangan Pemerintah
Rocky Gerung menyebut golongan putih (golput) alias tidak memilih dalam pemilu, adalah bentuk protes terhadap kecurangan.
Namun, katanya, golput merupakan bentuk protes kecurangan terhadap pemerintah, bukan terhadap oposisi.
"Golput adalah protes terhadap kecurangan.Terhadap pemerintah. Bukan terhadap oposisi, yang menghendaki kejujuran," tulisnya di akun Twitter @rockygerung, Senin (1/4/2019).
"Siapa yang mampu berbuat curang? Tentu yang punya peralatan lengkap untuk itu: aparat, birokrasi, BUMN, intelijen, sosis (sofis istana) dan... gubis (guru besar istana)," lanjutnya.
Lantas, Rocky Gerung menyebut golput sikap moral terhadap ketidakadilan.
"Golput adalah sikap moral terhadap ketidakadilan. Maka logis bila anda golput terhadap petahana, dan bukan terhadap oposisi," kicaunya.
"Jadi, gunakan hak pilih anda demi menghalau kecurangan. Itulah Politik Akal Sehat," sambungnya.
Sebelumnya, anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Mahfud MD mengatakan, tak ada dasar hukum yang dapat menjerat orang yang tidak memilih alias golput.
Ia menegaskan, golput adalah hak setiap warga negara. Sehingga, tidak ada pasal yang dapat menjeratnya, termasuk pasal terkait terorisme, ITE maupun hoaks.
"Tidak ada undang-undangnya, tidak ada hukumnya. Mau pakai pasal apa? Mau pakai teror? Bukan. Mau pakai hoaks, juga bukan. Karena ngajak (golput) itu terang-terangan, bukan berita hoaks," ujar Mahfud MD di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Kamis (28/3/2019).
Ia melihat, ketika seseorang menggunakan hak suara dalam kontestasi politik, maka dia menggunakan tanggung jawab moral sebagai warga negara Indonesia.
Mantan Ketua MK itu juga mengatakan, setiap suara yang dihasilkan, dapat memberi sumbangan bagi negara untuk menjadi lebih baik ke depannya.
"Oleh sebab itu, lebih baik mari kita ajak masyarakat untuk tidak golput sebagai tanggung jawab moral.
Karena negaranya milik kita bersama, setiap suara itu akan memberi sumbangan bagi perkembangan kenegaraan kita ke depan," papar Mahfud MD.
Sebelumnya, calon wakil presiden nomor urut 01 Maruf Amin menegaskan, fatwa golput haram sudah dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah dikeluarkan sejak 2014.
Maruf Amin yang merupakan Ketua nonaktif MUI, menerangkan soal fatwa MUI terkait golput itu haram.
Maruf Amin berujar, fatwa itu sudah dikeluarkan sejak lama, dari hasil ijtima ulama. Yang berlaku juga pada pemilihan presiden 2014 silam.
"Supaya jangan membuang suara. Fatwa itu dimunculkan lagi karena ada isu kelompok tertentu mencoba mempengaruhi (untuk tak hadir ke TPS)," ujar Maruf Amin di Purworejo, Jawa Tengah, Selasa (26/3/2019).
Maruf Amin menerangkan, fatwa golput haram diputuskan bukan karena Pilpres 2019. Sebab, sudah melalui kesepakatan di komisi fatwa MUI.
"Sudah diluncurkan di forum namanya Itjima Ulama, yang dihadiri oleh seluruh komisi fatwa se-Indonesia," jelas Maruf Amin.
Fatwa golput haram, katanya, lahir karena ingin semua orang bisa ikut bertanggung jawab di Pilpres. Jangan karena rasa marah, kemudian tak memilih.
"Supaya bangsa ini jangan kemudian-kemudian ada kemarahan, kejengkelan, ketidakpercayaan, kemudian tidak memberikan partisipasinya dalam membangun bangsa ini," papar Maruf Amin.
Maruf Amin mengatakan, ada pun keuntungan ini untuk negara dan bangsa sendiri, agar sistem pemerintahan semakin kuat.
"Tentu keuntungan untuk negara bangsa. Artinya ketika golput itu semakin sedikit itu, kepercayaan kepada sistem pemerintahan kita ada," ucap Maruf Amin.