Pilpres 2019
H-7 Pencoblosan Tagar #CoblosyangPutih dan #WisWayahePrabowoPresiden Trending Twitter, Siapa Menang?
Tujuh hari menjelang pencoblosan (H-7), tagar #CoblosyangPutih dan #WisWayahePrabowoPresiden menjadi trending topik di Twitter pada siang ini.
Penulis: Iksan Fauzi | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id - Tujuh hari menjelang pencoblosan (H-7), tagar #CoblosyangPutih dan #WisWayahePrabowoPresiden menjadi trending topik di Twitter pada siang ini, Rabu (10/4/2019).
Tagar #CoblosyangPutih nomor satu di trending topik Twitter. Sebelumnya, tagar #WisWayahePrabowoPresiden memuncaki trending topik.
Pantauan SURYA.co.id di trending topik Twitter Indonesia, ada 10 trending topik yang muncul. Ada empat trending topik mengenai politik. Yakni, #CoblosyangPutih, #WisWayahePrabowoPresiden, #InsyaAllahNyoblos, dan #PrabowoMenyapaSolo.
Seperti diketahui, pasangan Jokowi-Maruf Amin dan Prabowo-Sandi akan bertarung di Pilpres 2019. Puncaknya, hajatan lima tahunan itu berlangsung pada 17 April 2019, di mana rakyat Indonesia melakukan pemungutan suara.
Tagar #CoblosyangPutih identik dengan gambar pasangan Jokowi-Maruf Amin yang mengenakan baju warna putih. Sedangkan #PrabowoMenyapaSolo karena ada agenda Prabowo kampanye akbar di Solo, tempat tinggal Jokowi berasal.
Survei terbaru Voxpol
Sementara itu, SURYA.co.id melansir dari Kompas.com, survei terbaru dari lembaga Voxpol Center Research and Consulting merilis elektabilitas capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengungguli pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Demikian temuan dari survei yang dilaksanakan Voxpol Center Research and Consulting yang dirilis di Jakarta, Selasa (9/4/2019).
"Pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih memimpin dengan perolehan 48,8 persen dan pasangan Prabowo-Sandi 43,3 persen dengan 7,9 yang masih belum menentukan pilihan (Undecided Voters)," ujar Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago.
Survei digelar sepanjang 18 Maret hingga 1 April 2019 dengan wawancara tatap muka dan kuisioner.
Jumlah responden sebanyak 1.600 orang yang diambil secara multistage random sampling dari 34 provinsi dan terbagi 50:50 berdasarkan jenis kelamin.
Margin of error survei sebesar 2,45 persen dan tingkat kepercayaannya sebesar 95 persen.
Pangi melanjutkan, gambaran elektabilitas ini menunjukkan peta politik yang semakin kompetitif.
Sebab, selisih elektabilitas kedua pasang kandidat sudah cukup dekat.
"Selisih elektabilitas kedua pasang hanya terpaut 5,5 persen. Kedua kandidat dan tim sukses harus bekerja keras untuk mengamankan peluang memenangkan kontestasi 17 April 2019 yang tinggal menghitung hari," ujar Pangi.
Survei internal BPN Prabowo-Sandi
Direktur Kampanye Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN), Sugiono, mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil survei internal, elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga berada di angka 62 persen.
Sementara elektabilitas pasangan calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, menurut survei BPN, hanya sebesar 38 persen.
Hal itu ia ungkapkan dalam pertemuan antara BPN dan awak media nasional serta internasional di The Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2019).
"Berdasarkan survei internal, elektabilitas Prabowo berada di angka 62 persen dan Jokowi 38 persen," ujar Sugiono.
Dengan demikian, menurut survei BPN, tidak ada responden yang tidak menjawab atau merahasiakan jawaban.
Menurut Sugiono, survei tersebut dilakukan pekan lalu atau sekitar akhir Maret hingga awal April di 34 provinsi.
Sebanyak 1.440 responden dengan berbagai latar belakang terlibat dalam survei.
Sugiono mengatakan, metodologi yang digunakan tidak jauh berbeda dengan lembaga survei lain, yakni multistage random sampling.
"(Survei melibatkan) 1.440 responden. Diadakan seminggu lalu. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling," kata Sugiono.
Kendati demikian Sugiono tidak.memaparkan data survei secara detail. Misalnya mengenai margin of error, dan lainnya.
Sebab, kata Sugiono, pertemuan itu awalnya memang tidak diselenggarakan bukan untuk merilis hasil survei.
Pernyataan soal hasil survei internal ia ungkapkan saat menjawab pertanyaan dari salah seorang wartawan dari media asing.
Sugiono menegaskan, selama ini pihaknya tidak merilis hasil survei internal sebab survei tersebut bertujuan untuk mengevaluasi kinerja tim kampanye Prabowo-Sandiaga.
Selain itu, hasil survei internal juga dilakukan sebagai alat ukur untuk melihat sejauh mana elektabilitas Prabowo-Sandiaga pasca-debat pilpres.
"Sebenarnya ini untuk tujuan internal mengevaluasi tim internal. Untuk melihat bagaimana posisi kita setelah debat capres. Itulah kenapa kami tidak pernah merilis hasil survei internal kami," tutur Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu.
Hasil beda
Hasil survei internal BPN tersebut berbeda dengan hasil survei sejumlah lembaga lainnya yang menunjukkan pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul atas Prabowo-Sandiaga.
Berikut rangkuman Kompas.com terkait hasil survei tersebut.
1. Alvara 22 Februari hingga 2 Maret 2019
Jokowi-Mar'ruf: 53,9 persen
Prabowo-Sandiaga: 34,7 persen
Tak menjawab/tidak tahu: 11,4 persen
2. Vox Populi 5-15 Maret 2019
Jokowi-Mar'ruf: 54,1 persen
Prabowo-Sandiaga: 33,6 persen
Tak menjawab/tidak tahu: 12,3 persen
3. Indobarometer 15-21 Maret 2019
Jokowi-Mar'ruf: 50,8 persen
Prabowo-Sandiaga: 32 Persen
Tak menjawab/tidak tahu: 17,2 persen
4. Roy Morgan pertengahan Februari-pertengahan Maret 2019
Jokowi-Mar'ruf: 56,5 persen
Prabowo-Sandiaga: 43,5 persen
Tak menjawab/tidak tahu: 11,4 persen
5. LSI Denny JA 18-26 Maret 2019
Jokowi-Mar'ruf: 56,8 persen-63,2 persen
Prabowo-Sandiaga: 36,8 Persen-43,2 persen
6. Litbang Kompas 22 Februari-5 Maret 2019
Jokowi-Mar'ruf: 49,2 persen
Prabowo-Sandiaga: 37,4 persen
Tak menjawab/tidak tahu: 13,4 persen
7. Indikator Maret 2019
Jokowi-Mar'ruf: 55,4 persen
Prabowo-Sandiaga: 37,4 persen
Tanggapan Maruf Amin
Masih melansir dari Kompas.com, cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyatakan lebih mempercayai hasil survei mayoritas yang menyatakan pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin unggul dari pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Hal itu disampaikan Ma'ruf menanggapi hasil survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) yang menyatakan elektabilitas Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 47,5 persen sedangkan Jokowi-Ma'ruf 45,37 persen dan yang tidak menjawab 7,04 persen.
"Ya itu boleh saja. Tapi kan kalau survei itu kita lihat kebanyakan lembaga survei seperti apa. Kalau ada satu dua berbeda itu kan menyalahi pandangan umum," kata Ma'ruf saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Senin (8/4/2019).
Ia mengatakan survei mayoritas yang hasilnya senada semestinya yang dijadikan pedoman, bukan survei yang justru berbeda sendiri.
Namun demikian, Ma'ruf mengatakan ia tak terpengaruh dengan hasil survei manapun, termasuk yang menyebut pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul. Ma'ruf mengatakan yang terpenting saat ini ia terus berupaya meningkatkan elektabilitas.
"Sekali lagi, kami tidak terpengaruh oleh survei-survei. Walaupun banyak survei yang unggulkan Pak Jokowi dengan saya, tapi kami tetap saja tidak menjadi andalan (pedoman). Kami akan berusaha untuk memenangkan pilpres ini," lanjut dia.
Diketahui, Puskaptis menggelar survei pada 26 Maret sampai 2 April 2019. Survei tersebut melibatkan 2.100 responden. Metode yang dipakai ialah random sampling dengan margin of eror sebesar 2,4 persen dan dengan tingkat kepercayaan 95 persen.