Kilas Balik
Detik-detik Kopassus Terobos Kepungan Kelompok Komunis, Ingin Mundur Tapi Ditolak Sintong Panjaitan
Detik-detik pasukan Kopassus menerobos kepungan kelompok komunis dialami oleh tim yang dipimpin Hendropriyono di bawah komando Sintong Panjaitan
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Detik-detik pasukan Kopassus menerobos kepungan kelompok komunis dialami oleh tim yang dipimpin Hendropriyono saat menumpas Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS) dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku) sekitar tahun 1968-1974.
Dilansir dari buku 'Sintong Panjatitan, Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando', tim Kopassus yang dipimpin Hendropriyono ini di bawah komando langsung dari Sintong Panjaitan.
Awalnya, Hendropriyono dan timnya tengah memburu gerombolan komunis yang melarikan diri menyusuri sungai kecil untuk menghilangkan jejak.
Namun, Hendropriyono dan timnya malah diserbu saat beristirahat.
Seorang prajurit Kopassus bernama Prada Rukiat tewas dengan tembakan di kepala.
• Usai Temui Audrey, Ifan Seventeen Pasang Foto dan Video Korban Tanpa Diblur, Artis Ramai Komentar
• Anang Hermansyah Marahi Ashanty hingga Nekat Lapor Polisi di Surabaya, Sampai Sebut kata Bego
• Lama Misteri, Akhirnya Terungkap Motif Siti Zulaeha Dibunuh Dosen UNM, dari Chat WA di iPhone X
• Waspadai Pria Tunjukkan Alat Vital via Video Call Whatsapp, Wanita ini Ungkap Kisahnya & Viral di FB

Hendropriyono atas perintah Sintong Panjaitan pun lebih gencar memburu gerombolan komunis pimpinan Komandan Kompi 2 PGRKU, Then Bu Ket itu.
Saat tiba di kampung Aruk di daerah penyangga, ternyata semua penduduk berpihak kepada kelompok komunis.
Penduduk tampak tak suka dengan kedatangan Hendropriyono beserta timnya.
Hendropriyono kemudian menghubungi Sintong Panjaitan meminta helikopter untuk pengunduran.
Namun, permintaan itu ditolak oleh Sintong.
"Kamu kan bisa keluar dari situ," kata Sintong.
"Tidak bisa Pak, pengunduran harus dengan helikopter. Saya terkepung" jawab Hendropriyono.
"Pelurumu ada berapa?" tanya Sintong.
"Masih penuh Pak," jawabnya.