Pilpres 2019
Viral Video Gus Mus Diadu Domba dengan Ma'ruf Amin, Yusuf Mansur Unggah Chat Pembuat Video Hoax
Menjelang coblosan Pilpres 2019, 17 April 2019, video hoax beredar di medsos. Kali ini KH A Mustofa Bisri ( Gus Mus) diadu domba dengan KH Maruf Amin.
SURYA.co.id - Menjelang pencoblosan Pilpres 2019 tanggal 17 April 2019, video hoax beredar di media sosial. Kali ini KH A Mustofa Bisri ( Gus Mus) diadu domba dengan KH Maruf Amin.
Sebuah Video Rekayasa Gus Mus diadu domba dengan Cawapres nomor urut 01 itu telah viral di media sosial. Bahkan, Gus Mus sendiri ikut memberikan klarifikasi mengenai video viral Gus Mus diadu domba dengan Maruf Amin tersebut.
Video yang sudah terlanjur viral tersebut pun mendapat tanggapan dari Ustadz Yusuf Mansur. Yusuf Mansur juga mengungga chat pembuat video hoax tersebut. Pembuatnya ingin minta maaf kepada Gus Mus.
Dalam video viral yang ternyata hoax itu memperlihatkan Dewan Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Gus Mus menyebut Maruf Amin tak waras.
Gus Mus akhirnya buka suara terkait video yang kadung ramai diperbincangkan itu.
Gus Mus mengatakan seseorang yang membuat video rekayasa itu adalah manusia yang tega.
Tak cuma itu Gus Mus juga mendoakan orang tersebut.
Hal itu disampaikan Gus Mus di akun Instagram @s.kakung, pada Senin (1/4/2019).
Gus Mus tampak mengunggah video yang ia maksudkan.
Video tersebut diawali dengan tayangan saat Maruf Amin sedang menyampaikan pidatonya.
Maruf Amin membahas soal jalan tol yang sudah dibuat.
"Bahkan sekarang sudah bikin tol. Tol darat, tol laut, tol udara, tol langit juga ada," kata Maruf Amin seperti di video viral itu, dikutip TribunJakarta.com (grup SURYA.co.id).
Video langsung berubah ke momen saat Gus Mus sedang diwawancarai secara khusus.
"Itu jelas ada yang soak itu. Enggak waras. Karena apa? Karena berlebih-lebihan," kata Gus Mus.
"Jangan sampean mencintai orang berlebih-lebihan. Dan jangan membenci orang berlebih-lebihan. Anda nanti tidak waras."
Video kembali ke tampilan yang memperlihatkan momen Maruf Amin sedang dicium tangannya oleh Sukmawati.
Namun, di momen itu, pernyataan Gus Mus menjadi latar video.
"Pemimpin itu harus memimpin, imam harus ngimami. Kalau Imam lalu makmum kepada orang, sekarang inikan lucu sekali. Ada kiai yang ikut dengan preman. Itukan lucu," kata Gus Mus.
Video kembali pada Gus Mus saat itu.
"Ini yang pinter-pinter mengapa mengikuti orang yang enggak jelas cara berpikirnya. Mungkin karena berlebih-lebihan itu," kata Gus Mus.
Video lantas menunjukkan momen saat Maruf Amin meminta maaf atas pernyataan terkait buta dan budek.
"Kalau pemimpin sudah berlebih-lebihan, jangan harapkan anak buahnya bisa baik," kata Gus Mus, sebelum video itu berakhir.
Video tersebut ia unggah bersamaan dengan caption berupa klarifikasi.
Klarifikasi Gus Mus
Gus Mus menyebutkan, video tersebut merupakan hasil editan.
Gus Mus menilai, editan seperti ini keterlaluan.
Menurutnya, ini tak sebanding dengan keuntungan politis yang akan diperoleh dan dinikmati.
Ia mempertanyakan, berapa lama keuntungan tersebut akan dinikmati.
Namun, bukannya mengutuk, Gus Mus justru mendoakan agar sang pengedit video diberi hidayah dan kesejahteraan.
"Gara-gara kepentingan politik sesaat, ada manusia yang tega membuat editan seperti ini.
Rekayasa keterlaluan semacam ini sama sekali tidak sebanding dengan keuntungan politis --kalau memang ada-- yang akan diperoleh dan dinikmatinya.
Kalau pun berhasil (banyak atau ada yang percaya dengan bikinannya ini), paling berapa lama akan dinikmatinya. 5 tahun? 10 tahun? 100 tahun?
Bila yang membuat rekayasa ini manusia beriman, semoga Allah memberi hidayah dan kesejerahteraan hidup yang cukup," tulis Gus Mus.
Yusuf Mansur angkat bicara
Ustadz Yusuf Mansur membocorkan permintaan maaf dari sosok yang diduga pelaku pembuat video rekayasa Gus Mus.
Ustadz Yusuf Mansur kemudian meminta masyarakat Indonesia untuk tidak membully sosok tersebut.
Setelah Gus Mus memberikan klarifikasi soal video tersebut, di Instagram Yusuf Mansur langsung menunggah sebuah permintaan maaf.
Permintaan maaf tersebut diduga berasal dari sosok pepbuat Video Rekayasa Gus Mus dan Maruf Amin itu.
Ustadz Yusuf Mansur mengunggah tangkapan layar yang memperlihatkan Instastory terduga pelaku itu.
Namun nama akun Instagram terduga pelaku tersebut dirahasiakan Ustadz Yusuf Mansur.
Sosok yang diduga perekayasa video Gus Mus-Maruf Amin tersebut meminta maaf karena telah membuat banyak pihak kecewa.
"Buat saudara-saudara ku yang kecewa dengan postingan saya minta maaf,"
"Kalau ada yang bisa saya hubungi supaya permohonan maaf saya bisa sampai ke Gus Mu,"
Ia kemudian berniat untuk meminta maaf secara lansung kepada Gus Mus.
"Mohon maaf yang sebesar-besarnya mbah, bagaimana supaya saya bisa langsung berkomunikasi kepada mbah untuk melakukan klarifikasi dan permohonan maaf,"
Pada bagian caption Ustadz Yusuf Mansur membeberkan isi percakapannya dengan seseorang yang memberitahu dirinya soal permintaan maaf sosok tersebut.
Kepada lawan bicaranya Yusuf Mansur berpesan agar tidak membully dan menghina terduga pelaku itu.
"[1/4 19:09] Hans Video Editor: alhamdulillah izin Allah, orangnya yg buat video awal minta maaf kyai
[1/4 19:12] YM: Ibarat bulu kemoceng... Yg tercabut dan dibagikan sembarang. Maka, permintaan maaf, tetep bulu itu udah terbang kemana2.
Model seperti ini, begitu banyak. Begitu sembarangan. Merugikan dan menyakiti Indonesia secara bangsa dan negara. Sebab siapapun, di Indonesia, adalah kita.
Semoga Allah lah yang membuat bersih dg Cara2Nya. Bersih yg divideokan, bersih yg membuat video, dan bersih yang melihat dan menyebarkannya.
[1/4 19:13] YM: Dan sebaik2nya kita, tetap hrs komen baik. Peminta maaf, ga boleh dibully balik, dihinakan, dipakaikan kata2 jelek. Ga boleh. Kalo begitu, nanti sama saja. Ga ada kedamaian nantinya.
[1/4 19:14] Hans Video Editor: Allah
[1/4 19:14] Hans Video Editor: allahuma sholi ala sayidina muhammad wa ala alihi sayyidina muhammad
[1/4 19:16] Hans Video Editor: Tamam kyai," tulis Yusuf Mansur, dikutip TribunJakarta.com (grup SURYA.co.id).