Berita Surabaya

Prihatin Limbah Tekstil, Desainer Surabaya Embran Nawawi Kenalkan Pakaian Zero Waste

desainer senior Surabaya, Embran Nawawi, mengenalkan konsep fashion zero waste berupa kimono tanpa limbah tekstil untuk dukung program Earth Hour

Penulis: Delya Octovie | Editor: irwan sy
surya/ahmad zaimul haq
Desainer Embran Nawawi (berjas biriu) menunjukkan cara membuat kimono tanpa limbah yang dikenakan model dan staff Best Western Papilio Hotel Surabaya, Jumat (29/3/2019). Karya itu dibuat sebagai bentuk perayaan Earth Hour yang akan berlangsung Sabtu (30/3) malam sebagai bentuk kepedulian terhadap Bumi 

SURYA.co.id | SURABAYA - Sebagai seorang desainer senior, Embran Nawawi telah berkreasi dengan bahan-bahan tekstil nyaris sepanjang hidupnya. Namun, Embran mengakui ia tak bisa menutup mata dari fakta bahwa tekstil merupakan penghasil limbah nomor dua di dunia.

Ia pun ingin memperkenalkan pada warga Surabaya soal gaya mode 'zero waste' bersama Best Western Papilio Hotel yang benar-benar memanfaatkan keseluruhan kain tanpa perlu membuang bagian-bagiannya.

"Fashion 'zero waste' ini merupakan program mendunia untuk menyelamatkan bumi dari limbah tekstil. Tekstil ini penyumbang limbah terbesar kedua di dunia. Saking menakutkannya, kalau limbah ini digelar, bisa empat kali menutupi bumi," tuturnya dalam konferensi pers perayaan Earth Hour bertema 'Zero Waste Lifestyle' di Best Western Papilio Hotel, Jumat (29/3/2019).

Tanpa prinsip 'zero waste', permasalahan utama adalah satu baju bisa menyisakan bahan tak terpakai yang nantinya akan menjadi sampah, sebanyak 20 persen.

"Bayangkan, berapa ribu baju diproduksi tiap harinya," sahutnya.

Mode zero waste menekankan pada pembuatan pakaian yang sama sekali tidak menyisakan sampah tekstil, sehingga satu kain akan terpakai seluruhnya.

Selama ini, yang membuat banyak bagian kain terbuang menurut Embran adalah pola lengkungan seperti pada leher dan lengan.

Desainer Embran Nawawi (berjas biriu) menunjukkan cara membuat kimono tanpa limbah yang dikenakan model dan staff Best Western Papilio Hotel Surabaya, Jumat (29/3/2019). Karya itu dibuat sebagai bentuk perayaan Earth Hour yang akan berlangsung Sabtu (30/3) malam sebagai bentuk kepedulian terhadap Bumi
Desainer Embran Nawawi (berjas biriu) menunjukkan cara membuat kimono tanpa limbah yang dikenakan model dan staff Best Western Papilio Hotel Surabaya, Jumat (29/3/2019). Karya itu dibuat sebagai bentuk perayaan Earth Hour yang akan berlangsung Sabtu (30/3) malam sebagai bentuk kepedulian terhadap Bumi (surya/ahmad zaimul haq)

"Itu pasti ada kain yang terbuang, jadi saya mengakali degan beberapa teknik, misalnya tidak lengkung tapi kotak, lalu bagian lengan tidak dipotong tapi dibuat agak lancip dan hasilnya tetap stylish. Memang butuh kepiawaian desainer," ungkapnya.

Namun, mode 'zero waste' belum menjadi gaya umum menurut Embran karena modelnya tidak body-fitted, alias pas di tubuh.

Tingkat kenyamanan dan mobilitasnya juga kurang dibandingkan dengan mode pada umumnya, sehingga 'zero waste' belum menjadi favorit anak muda.

"Karenanya, saya berusaha menarik perhatian anak muda lewat teknik dan warna. Saya juga manipulasi dengan mix and match sarung ditambah kain tenun id bagian dalam, lalu didampingi sepatu modern, legging, dan lain-lain," paparnya.

Karya-karya Embran yang berkolaborasi dengan staf hotel, nantinya akan ditampilkan dalam peragaan busana di acara perayaan Earth Hour Best Western Papilio Hotel, dan dikenakan oleh para staf pada hari Sabtu, 30 Maret 2019.

Best Western Papilio Hotel mengusung tema #Connect2Earth dengan unggulan 'Zero Waste Lifestyle'.

"Kami memang ingin memperingati Earth Hour, dan kami mengajak mas Embran karena beliau merupakan penggagar 'zero waste clothing'. Kami juga ingin mengajak pada masyarakat agar Earth Hour ini bukan sekadar mematikan lampu selama satu jam, kami ingin ini menjadi gaya hidup yang bisa diterapkan secara berkelanjutan," tandas Marketing Communication Best Western Papillio Hotel Surabaya, Intan Manullang.

BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    berita POPULER

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved