Viral Media Sosial
Fakta Baru Video Siswa Berkata Kasar ke Guru yang Viral di Whatsapp (WA) & Medsos, Bukan Suara Asli
Fakta terbaru video siswa berkata kasar dan tak pantas ke gurunya yang viral di whatsapp (WA) & medsos, akhirnya terungkap
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Fakta terbaru video siswa berkata kasar dan tak pantas ke gurunya yang viral di media sosial (medsos) dan whatsapp (WA), akhirnya terungkap
Seperti diketahui, video yang menampilkan suasana ruang kelas dengan suara seorang murid yang melontarkan kata-kata kasar dan tak pantas kepada gurunya tersebar luas di medsos dan whatsapp (WA)
Namun, guru yang ada dalam video itu sama sekali tidak mempedulikan ucapan siswa tersebut.
Setelah ditelusuri, peristiwa itu diketahui terjadi di SMA Al Azhar Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (19/2/2019).
Kepala Sekolah SMA Al Azhar Kelapa Gading Sumanto membenarkan peristiwa itu.
• 5 Fakta Video Istri Ikat Suami & Wanita Selingkuhan di Pohon, Pantas Viral di Whatsapp (WA) & Medsos
• Di Tengah Kegalauan Luna Maya Saat Syahrini & Reino Barack Menikah, Aisyahrani: Merasa Jadi Korban?
• Hotman Paris Ungkap Ada 25 Pria di Chat Whatsapp (WA) Lucinta Luna, Hati-hati Suamimu, Katanya
Sumanto mengemukakan, dari pengakuan murid itu, kata-kata kasar yang terdengar dalam video merupakan hasil editan setelah video diambil pada siang hari di ruang kelas di sekolah itu.
"Siswa tidak bersuara pada pengambilan video itu karena menurut pengakuan siswa bahwa video itu setelah malam harinya baru di-dubbing dengan suara tambahan," kata Sumanto kepada wartawan, Jumat (2/3/2019), dilansir dari Kompas dalam artikel 'Cerita di Balik Video Murid Lontarkan Kata-kata Kasar kepada Guru'.
Saat diklarifikasi pihak sekolah sepekan setelahnya, murid tersebut hanya bisa menangis dan menyesali perbuatannya.
Kepada pihak sekolah, ia mengaku hanya iseng dalam membuat video itu.
Sumanto menambahkan, murid yang masih duduk di kelas 10 itu juga tidak mempunyai masalah dengan guru yang dijadikan objek dalam video tersebut.
"Dia ceritain enggak ada masalah apapun (dengan guru tersebut), enggak ada kejadian apapun, dengan guru yang bersangkutan juga enggak ada masalah," kata Sumanto.
Adapun saat ini murid itu sudah tidak bersekolah di SMA Al Azhar Kelapa Gading karena kedua orangtua murid memilih memindahkan anaknya dari sekolah itu.
Sebelum itu, kata Sumanto, kedua orangtua murid juga telah bertemu pihak sekolah dan menyampaikan permohonan maaf secara lisan maupun tertulis.
"Sebagai tanggung jawab moral, kemudian kedua orangtua tersebut menyampaikan pernyataan untuk mengundurkan diri dari Al Azhar Kelapa Gading" kata Sumanto.
Sementara itu, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI) Bidang Pendidikan Retno Listyarti menilai, murid tersebut sengaja membuat video itu demi mendapatkan popularitas.
"Saya melihat sih gejala dari seluruh video yang kami tangani, yang viral, menunjukkan anak ini ingin populer nampaknya, tapi dengan cara-cara yang keliru," kata Retno di SMA Al Azhar Kelapa Gading.
Oleh karena itu, Retno menyarankan para orangtua untuk selalu mengawasi tingkah laku anaknya, tak hanya di dunia nyata melainkan juga di dunia maya.
Sebab, hal itu merupakan imbas dari era digital dan media sosial yang tidak diimbangi dengan pemahaman anak terkait risiko dari apa yang mereka unggah di dunia maya.
"Orangtua kontrol deh betul-betul anaknya, dampingi karena setiap hal ada risiko dan anak itu tidak tahu risiko memang, itulah kenapa mereka butuh bimbingan dan bantuan dari orang dewasa di sekitarnya," kata Retno.
Retno menambahkan, kasus seperti yang di Kelapa Gading bukan yang pertama kalinya.
Ia mengatakan, kasus serupa juga pernah terjadi di Kendal, Gresik, dan Yogyakarta.
Berikut videonya:
Guru Nur Khalim Dipersekusi
Sebelumnya, video murid SMP yang menantang guru lantaran tak terima dilarang merokok, baru-baru ini viral di media sosial.
Video yang diduga terjadi di SMP PGRI Wringinanom, Gresik, Jawa Timur, Sabtu (9/2/2019) itu kemudian menjadi bahan perbincangan warganet.
Video berdurasi kurang lebih satu menit itu menunjukkan seorang murid laki-laki yang mengenakan seragam pramuka tengah merokok di dalam kelas.
Tak lama setelahnya seorang guru datang dan melarang anak tersebut untuk tidak merokok di dalam kelas.
Seakan tak terima dilarang, anak itu kemudian memegang kepala sang guru dan mendorongnya.
Teman-temanya juga tampak tak melerai bahkan melarang apa yang dilakukan anak tersebut pada gurunya.
Tak berselang lama, anak itu kembali menantang sang guru dengan meraih kerah baju dan hendak mencekik sang guru.
Hal itu kembali ia lakukan kepada gurunya di depan kelas. Teman satu kelas yang melihat hal itu juga tampak acuh.
Seiring semakin meluasnya video tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Gresik Mahin menyesalkan tindakan siswa yang merokok di dalam kelas.
Tak hanya menyesalkan aksi siswa yang merokok di dalam kelas, Mahin juga mengatakan jika guru di video tersebut tampak kurang tegas.
"Hanya yang saya sayangkan dan juga saya sesalkan, pertama kenapa siswa itu sampai merokok di dalam kelas. Kedua, kenapa juga pak guru kok terlihat kurang tegas dan tidak berwibawa di hadapan murid seperti itu," ujar Mahin dikutip dari artikel Kompas.com yang berjudul 'Tanggapi Video Viral, Kadis Pendidikan Gresik Sayangkan Siswa Merokok di Kelas'.
Pihaknya tengah mengumpulkan data dan fakta di lapangan terkait kebenaran video tersebut.
Ia juga memastikan bakal memanggil siswa dan guru dalam video tersebut.
"Mohon sabar ditunggu hasilnya, saya masih berusaha mengecek kebenaran video ini. Nanti secepatnya kalau bukti-bukti sudah kami temukan, akan kami sampaikan kepada rekan media," ucap Mahin.
"Pasti akan kami telusuri hingga benar-benar diketahui fakta sebenarnya, karena bagaimana pun peristiwa ini jelas mencoreng nama baik institusi pendidikan kita," sambung dia.
Dispendik Gresik tengah melakukan penelusuran untuk kebenaran video yang diduga dilakukan oleh siswa SMP PGRI Wringinanom, Gresik, Jawa Timur.
"Ini yang coba saya telusuri, apakah kejadian itu terjadi di SMP atau SMK PGRI Wringinanom, dan benar-benar terjadi di Gresik. Saya juga masih terus berusaha menghubungi pihak-pihak terkait, untuk klarifikasi dan mengecek kebenarannya," ujar Mahin.
"Saya sendiri baru tahu kejadian itu, setelah sempat ramai jadi perbincangan di medsos barusan, pagi ini. Ini saya cek, karena di Wringinanom sendiri itu ada SMP, ada juga SMK PGRI," ucap dia.
Mahin mengaku sedikit terkendala dengan waktu, sebab hari ini kegiatan belajar-mengajar sedang libur lantaran akhir pekan.
Namun, ia coba terus berusaha untuk memastikan, apakah kejadian tersebut memang benar terjadi di wilayah yang dipimpinnya ini.
"Semua pihak terus saya hubungi, tapi memang ini kan akhir pekan, jadi sekolah pada libur. Andai hari biasa (kerja), pasti akan saya datangi sekarang," tegas dia.
Dalam video yang beredar di medsos tersebut, ada warganet yang menyebut nama sebuah SMP di Gresik sebagai tempat kejadian.
Namun, Mahin tidak ingin berspekulasi, sebelum bukti nyata didapatkan.
"Kalau memang nanti terbukti itu siswa SMP tentu akan kami berikan sanksi, sebab itu jelas sudah melecehkan institusi pendidikan. Tapi, kalau terjadi SMK, biar nanti pihak Provinsi yang akan turun tangan. Sebab, SMA dan SMK itu kan berada di bawah pengawasan Provinsi," ujar dia.
Video tersebut juga terpantau sudah mulai ramai diposting dan menjadi pembicaraan di grup Facebook 'Gresik Sumpek', dengan mendapatkan beragam tanggapan dari warganet yang rata-rata menyesalkan tindakan tersebut.