Berita Trenggalek

Gus Ipin Kejar Target 2019 Bebas Kumuh di Kabupaten Trenggalek

Mengendarai sepeda, Gus Ipin, panggilan akrabnya, menuju ke lokasi bersama Forkopimda dari Makodim 0806 Trenggalek.

Penulis: David Yohanes | Editor: Titis Jati Permata
surya.co.id/istimewa
Gus Ipin potong tumpeng saat peresmian Kotaku 

SURYA.co.id | TRENGGALEK - Plt Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin meresmikan program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kabupaten Trenggalek, di Kelurahan Tamanan dan Kelurahan Kelutan Kecamatan Trenggalek, Jumat (1/3/2019).

Mengendarai sepeda, Gus Ipin, panggilan akrabnya, menuju ke lokasi bersama Forkopimda dari Makodim 0806 Trenggalek.

Kotaku adalahsalah satu program strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Cipta Karya untuk mempercepat penanganan permukiman kumuh di Indonesia.

Di Trenggalek, Kotaku diimplementasikan di 8 titik di empat desa/kelurahan yang telah ditetapkan dengan SK oleh bupati sebagai tempat kumuh.

"Pemerintah pusat memberikan Bantuan Dana Investasi (BDI). Kita tidak hanya mengandalkan dana dari pemerintah pusat, tapi juga ada dana penamping dari APBD," terang Gus Ipin.

Selain itu masyarakat juga diberdayakan dengan sistem gotong royong.

Mulai dari perencanaan, apa yang akan dibangun lebih dulu.

Tiga wilayah yang termasuk kumuh antara lain ada di Ngares, Tamanan dan kelutan.

Kotaku bagian dari target Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2019, yang dikenal 100 0 100 (seratus kosong seratus).

Artinya 100 persen akses air minum terpenuhi 100 persen, nol kawasan kumuh dan sanitasi lingkungan terpenuhi dengan baik.

Masih menurut Gus Ipin, saat ini masih ada kendala 21 desa yang belum bebas dari kebiasaan buang air besar sembarangan.

"Kalau 21 desa itu bisa terintervensi semua, sesuai target presiden maka target ODF (open defecation free) 2019 akan terpenuhi," sambung Gus Ipin.

Kendala lainnya banyaknya wialayah Trenggalek di area pegunungan.

Saat musim kemarau banyak desa yang kekurangan air bersih.

Gus Ipin berencana melakukan intervensi terhadap setiap desa yang rawan kekeringan.

Misalnya dengan pipanisasi dan bantuan tandon air.

Selain itu Pemkab memungkinkan untuk kerja sama dalam Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM).

Desa bisa membuat Badan Usama Milik Desa (BUMDes) SPAM untuk mengaliri warga yang kelulitan air.

Jika semua rencana berjalan baik, Gus Ipin yakin target 100 0 100 terpenuhi pada 2019, seperti target presiden.

"Kalau pun molor sesuai RPJMD pemerintahan kami, akan selesai pada 2020 - 2021," pungkas Gus Ipin.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved