Buntut Kasus Bidan yang Diperkosa 5 Orang di Ogan Ilir, Seorang Pria Dipaksa Mengaku hingga Masuk RS
Ada fakta terbaru kasus bidan yang diperkosa 5 orang di Ogan Ilir. Seorang Pria Dipaksa Mengaku sebagai pelaku hingga masuk rumah sakit
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id - Ada fakta terbaru kasus bidan yang dilaporkan dirampok dan diperkosa 5 orang di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Dilansir dari Sriwijaya Post dalam artikel 'Kronologi Pria Dipaksa Mengaku Jadi Pelaku Pemerkosa Bidan YL, Tim Labfor Sempat Temukan Kejanggalan', seorang pria bernama Harismail (25) dipaksa mengaku sebagai pelaku pemerkosaan bidan YL
Harismail kini harus terbujur lemah di kamar rumah sakit RS Bhayangkara, Sabtu (23/2/2019).
Saat itu Harismail ditemukan warga di Kecamatan Rambutan, sudah tergeletak dengan mata tertutup lakban dan penuh luka di sekujur tubuh.
Dalam pengakuannya kepada wartawan Sripoku.com, Harismail belum bisa membuka matanya akibat mengalami luka lebam di wajahnya.
Bapak satu anak tersebut menceritakan dengan pelan bagaimana kasus yang menimpanya pertama Kali.
• VIRAL di Whatsapp (WA) & IG, Video Siswi SMA Tabrakkan Motornya ke Pelaku Jambret hingga Terjatuh
• Bocah ini Masuk SD di Usia 8 Tahun, Kini Kariernya Sukses & Sempat Dipanggil Jokowi ke Istana Negara
• Kondisi Korban Usai Suami Belah Perut Istri yang Viral di Whatsapp & IG, Tetangga: Keluar Anaknya

Harismail menceritakan, awalnya tiba-tiba ia dipaksa untuk masuk ke dalam sebuah mobil oleh orang tak dikenal.
"Saya habis beli rokok, waktu mau pulang dicegat di depan rumah teman saya. Saya lagi di sana. Di masukan ke dalam mobil," ungkapnya menceritakan kejadian dirinya ditangkap.
Dalam perjalanan tersebut, dirinya dipaksa mengaku sebagai pelaku pemerkosa bidan YL.
Harismail yang biasa dipanggil Ujang atau Hari berusaha membantah setiap tuduhan terhadap dirinya.
Berbagai siksaan datang saat dirinya membantah setiap pertanyaan.
"Dipaksa ngaku aku. Aku bantah, jawab idak. Ada sekitar sejaman lebih saya di dalam mobil tangan diborgol" ungkapnya.
Keluarga Hari baru mengetahui kejadian sehari setelah korban dibawa pergi orang tidak dikenal.
Informasi tersebut didapat dari Kepala Desa, Kamal, Kecamatan Pumulutan Barat.

Dia mengaku lemas mengetahui anaknya menderita luka lebam di sekujur tubuh.
Tangan, kaki, dan wajah serta mata yang mengeluarkan darah.
Pergelangan tangan kiri dan kanan Haris pun mengalami luka seperti bekas jeratan.
"Babak belur Haris dipukulin. Saya enggak tau siapa yang mukulin, saya hanya minta kasus ini diusut." ungkap ibu korban Hasanah (60)
Salah seorang saksi mata yang merupakan teman korban, Krisna Murdani (25) melihat kejadian saat korban dibawa secara paksa.
Dua tembakan ke udara dan satu tembakan ke tanah membuat geger warga.
Pasalnya, saat ditangkap Krisna menyaksikan teman satu profesinya tersebut dibawa
Saat itu ada 2 mobil dan 3 motor menjemput paksa Harismail
"Ada dua mobil. Innova warna telur bebek sama Avanza putih. Sisanya naik motor. Yang menyetop hari 2 orang naik motor RX King. Lalu dia dimasukan ke mobil. Motor saya yang lagi dibawa sama Hari juga dibawa pergi."
Haris sempat meminjam motor milik Krisna untuk membeli rokok.
Keduanya baru saja makan-makan di rumah Krisna. Kedua teman tersebut, belum lama pulang mengantar batu split dari Gasing ke proyek Tol Kayuagung.
"Kami beduo gawe ngangkut Batu, kami nih supirnyo. Dari hari sabtu, (16/2) kami di Kayuagung. Balek itu Kamis (21/2), baru istirahat kejadian dio dibawak. Tangan diborgol dimasuke dalam Mobil."
"Karena kejadian itu, motor aku jugo dibawak. Motor Revo BG 5719 JY," ujarnya.
Pihak keluarga hingga saat ini masih menunggu niat baik pihak yang terlibat penculikan terhadap Haris.
"Kami ingin pihak yang terlibat bertanggung jawab. Tolong diobati, kami dak bakal nuntut secara hukum. Kalau ada itikad baik. Kami sudah lapor ke Polda informasi awal diculik wong," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, dugaan pemerkosaan disertai perampokan menimpa seorang Bidan Desa (Bides) Desa Simpang Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI) berinisial Yl (27).
Peristiwa terjadi Selasa (19/2/2019) sekitar pukul 00.30 dini hari, berlangsung di kamar korban Yl yang tinggal di kantor Puskesdes, Desa Simpang Pelabuhan Dalam.
Hasil Penyidikan
Berdasarkan hasil penyidikan, dari 61 pertanyaan yang diajukan kepada sang bidan hanya satu yang terjawab yakni, ia mengaku diperkosa oleh para pelaku.
Namun, hasil penyelidikan secara ilmiah yang dilakukan Polda Sumsel dan juga Labfor Cabang Palembang tidak ditemukan sperma baik di tempat tidur maupun di kemaluan bidan YL.
Hal ini, diungkapkan Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara ketika ditemui usai rilis ungkap kasus narkoba di Mapolda Sumsel, Jumat (22/2/2019).
Namun, meski ada penemuan tersebut penyelidikan akan terus dilakukan.
"Kami tidak berasumsi tidak adanya pemerkosaan, meski sempat jadi perdebatan antara pihak penyidik dan pihak puskesmas karena saat ada cairan yang ditemukan belum pasti itu sperma atau bukan," ujar jenderal bintang dua.
Meski dilaporkan pemerkosaan, Kapolda mengungkapkan harus dilakukan kontruksi hukum terlebih dahulu.
Pembuktian harus dilakukan agar proses hukum dan pengungkapan tidak salah.
Sehingga, bila benar ada pemerkosaan yang dilakukan para pelaku bisa dilakukan proses hukum yang kuat dengan didukung bukti-bukti.
Berikut fakta baru hasil penyelidikan pihak kepolisian terhadap kasus bidan YL yang diduga diperkosa dan dirampok.
1. Tak Ditemukan Bercak Sperma dan Bulu
Dari olah tempat kejadian secara detil, tidak ditemukan sama sekali bukti seperti sperma, bulu-bulu dan pakaian yang dikenakan korban saat kejadian.
2. Bidan YL Cuci Pakaian yang Dipakai Saat Mengaku Diperkosa
Terlebih, korban mengaku ada pakaian dicuci seusai kejadian.
Seharusnya, tidak dicuci, agar penyidikan bisa terungkap dan bisa ada pembuktian dengan barang bukti.
3. Tak Ada Jejak Kaki dan Kerusakan
Dari olah tempat kejadian juga, tidak ditemukan jejak-jejak kaki yang ada di dalam rumah.
Begitu pula dengan kerusakan yang ada di dalam rumah sama sekali tidak ditemukan.
Sehingga, secara penyelidikan ilmiah, ada kejanggalan dalam kasus ini.
4. Tunggu Hasil Visum
"Untuk pembuktiannya, masih menunggu hasil visum yang keluar dalam beberapa hari agar lebih terjaga kasusnya. Terlebih, sperma dan bulu-bulu juga tidak ditemukan di kasur.
Padahal, bila terjadi pemerkosaan biasanya ditemukan sperma atau bulu-bulu di kasur," jelas Kapolda Sumsel.
Meski saat ini, pengakuan korban masih menjadi korban perkosaan.
Hal itu tetap dilakukan penyelidikan secara mendalam.
5. Jawaban Bidan YL Berubah-ubah
Penyidik masih akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Lantaran, dari pemeriksaan yang dilakukan penyidik dengan mengajukan 61 pertanyaan, hanya satu yang tetap konsisten dijawab korban yakni diperkosa.
Sedangkan, 60 pertanyaan masih belum jelas korban menjawabnya dan sering berubah-ubah.
"Kami tidak langsung menyatakan ini rekayasa, tetapi dari bukti ilmiah ada kejanggalan.
Makanya, Memang perlu penyelidikan mendalam.
Bila memang nanti tidak terbukti dan ada laporan palsu mengenai pemerkosaan yang dialami korban, kami akan memaafkan," katanya.
*Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul 'Kronologi Pria Dipaksa Mengaku Jadi Pelaku Pemerkosa Bidan YL, Tim Labfor Sempat Temukan Kejanggalan'