Berita Entertainment
Gibran Rakabuming dan Kaesang Disebut Anak Durhaka Gara-gara Bela CEO Bukalapak, ini Jawabannya!
Gibran Rakabuming dan Kaesang Disebut Anak Durhaka Gara-gara Bela CEO Bukalapak, ini Jawabannya!
SURYA.CO.ID - Dua putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep disebut anak durhaka gara-gara membela CEO Bukalapak Achmad Zaky.
Hal ini beralasan karena sebelumnya CEO Bukalapak Achmad Zaki menyebut presiden baru di cuitannya yang akhirnya menimbulkan aksi boikot bukalapak yang ditandai tagar #uninstallbukalapak viral.
Bukannya ikut-ikutan memboikot, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep justru membela CEO Bukalapak Achmad Zaky.
Menurut Gibran Rakabuming, tagar #uninstallbukalapak itu adalah hal yang berlebihan bahkan terkesan norak.
Pemilik Chili Pari Catering tersebut menilai, seharusnya netizen tidak berbuat dengan merisak salah satu platform anak negeri.
Melalui cuitan tersebut, Gibran Rakabuming menjelaskan dirinya sangat terbantu dengan adanya Bukalapak.
Dengan aplikasi tersebut, brand yang dijualnya pun bisa dipasarkan dengan baik.
"Saya pikir #unistallbukalapak itu tll berlebihan (dan norak). Pelaku umkm seperti saya sangat terbantu dgn adanya @bukalapak. Brand jas hujan saya gak akan bisa seperti skrg kl gak dibantu mas @achmadzaky," tulis Gibran Rakabuming.
Lebih lanjut, Gibran Rakabuming juga menyebut bahwa Bukalapak adalah salah satu platform kebanggaan Indonesia.
Selain itu, melalui platform Bukalapak, banyak orang yang terbantu sebab pekerjaan yang mereka berikan.
Melalui cuitannya, Gibran Rakabuming mengajak khalayak untuk memaafkan kekhilafan yang dilakukan oleh CEO Bukalapak.
"Tau gak @bukalapak itu unicorn kebanggaan Indonesia? Tau gak @bukalapak itu ngasih makan banyak orang? Ayo kalian belajar untuk memaafkan," tulis Gibran Rakabuming.
Setali tiga uang dengan sang kakak, Kaesang Pangarep putra bungsu Jokowi juga mengatakan hal sama.
Kaesang Pangarep akan selalu mendukung karya atau platform buatan anak bangsa, termasuk Bukalapak.
Berkat platform Bukalapak pula, ia dan publik bisa merasakan kemudahan belanja online.
"SELALU MENDUKUNG APLIKASI KARYA ANAK BANGSA SEPERTI BUKALAPAK, TOKOPEDIA, TRAVELOKA, GOJEK," tulis Kaesang Pangarep.
Pembelaan yang dilakukan kedua putra Jokowi itu memicu reaksi dari warganet.
Salah satunya dari akun @14Haidar yang menuduh Gibran dan Kaesang anak durhaka.
"Biar aja @markobar1996 atau @Chilli_Pari support @bukalapak Mrk itu cuma mikir & mentingin bisnis aja. Masa si @achmadzaky nyerang pemerintah Pak @Jokowi dg FITNAH, TIPUAN atau HOAX demi utk Ganti Presiden dibela & didukung sih demi bisnis?! Anak Durhaka itu. Hahahahaaa...," tulis @14Haidar.
Bukannya marah dengan tudingan itu, Gibran justru meminta netizen lebih dewasa.
"Tolong dewasa dikit lah jadi orang, " jawabnya.
Cuitan Achmad Zaky
Achmad Zaky disoal karena cuitannya tentang Industri 4.0 menyinggung 'presiden baru' dan membuat jagat dunia maya heboh, khususnya pendukung Jokowi.
Secara terang-terangan, Achmad Zaky menyebutkan harapannya untuk sosok presiden baru yang bisa membuat Indonesia melaju naik untuk anggaran R&D atau litbang.
Bahkan #uninstallbukalapak sudah menempati urutan kedua trending topic di Twitter.
Dilansir dari Tribunnews.com, dalam cuitannya, Zaky mengungkap soal anggaran R&D yang sangat minim tahun 2016 yang hanya 2 miliar dollar AS.
Artinya, ini tertinggal jauh dari negara lain yang sudah menyediakan anggaran R&D.
Di akhir tweet Zaki menyebutkan soal presiden baru. "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin," tulis Zaky dalam akunnya.
Zaky menyebut bahwa industri 4.0 itu omong kosong.
"Omong kosong industri 4.0 kalau budget R&D negara kita kaya gini (merujuk hanya US$ 2 miliar)," tulisnya.
Selang beberapa waktu, sadar cuitannya berdampak besar serta semakin ramai diperbincangkan, Achmad Zaky pun akhirnya melayangkan permintaan maaf.
Melalui laman Twitternya, Achmad Zaky pun meminta maaf kepada pendukung Jokowi.

Pasalnya, tagar #uninstallbukalapak memang tengah ramai didengungkan Warganet.
Melalui cuitannya itu pula, Achmad Zaky meminta maaf atas kata-kata yang sebelumnya telah ia cuitkan.
"Buat pendukung pak Jokowi, mohon maaf jika ada yg kurang sesuai kata2 saya jadi misperception. Saya kenal Pak Jokowi orang baik. Bahkan sudah saya anggap seperti Ayah sendiri (sama2 orang solo). Kemarin juga hadir di HUT kami. Tidak ada niat buruk tentunya dari tweet saya," tulis Achmad Zaky.
Usut punya usut, data 2016 yang diklaim Achmad Zaky rupanya data 2013.
Bambang Arianto, dosen Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta, dalam cuitannya meluruskan data yang Achmad Zaky kutip.
Ia pun meluruskan kesalahan data Achmad Zaky lewat akun Twitternya @amsBulaksumur.
"Bantu Retweet ya manteman. Data ini ingin menjelaskan kepada publik kenapa terlahir tagar #UnistallBukaLapak yg begitu cetar. Ternyata masih banyak orang yg kemakan hoaks & tidak mengunakan akal sehat buat melakukan kritik. Stop nyebar hoaks dari sekarang ! #UnistallBukaLapak," cuit Bambang Arianto dalam cuitannya, Jumat (15/2/2019).
Enterprener Hariadhi turut membuat cuitan soal data keliru yang Achmad Zaky angkat.
Hariadhi turut menyindir CEO Bukalapak tersebut dan memintanya banyak bersyukur.
Ia mengungkapkan hal itu melalui akun Twitter @hariadhi.
"PLS RT: Moral of the story: Kalau udah dibantu dan diangkat presiden itu, coba banyak-banyak bersyukur..." cuit dia.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul CEO Bukalapak Dirisak, Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep Membelanya karena Hal Ini