Pilpres 2019
Prabowo 'Sentil' Jokowi Lagi, Kali Ini lewat Harga Beras dan Daging Termahal di Dunia, 'Beras Apa?'
Menjelang Debat pilpres 2019, Prabowo kembali 'menyentil' lawannya, Joko Widodo ( Jokowi) dengan menyebut harga beras dan daging termahal di dunia.
Prabowo 'Sentil' Jokowi Lagi, Kali Ini lewat Harga Beras dan Daging Termahal di Dunia Jelang Debat
SURYA.co.id - Menjelang Debat pilpres 2019, Prabowo kembali 'menyentil' lawannya, Joko Widodo ( Jokowi) dengan menyebut harga beras dan daging termahal di dunia.
Sekadar diketahui, KPU RI akan menggelar Debat pilpres 2019 tahap kedua pada 17 Februari 2019. Salah satu materi debat adalah masalah pangan.
'Sentilan' Prabowo itu diucapkan ketika menemui warga Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Kamis (14/2/2019).
Kepada masyarakat tersebut, calon nomor urut 02 itu berjanji akan menurunkan harga-harga pangan tersebut ketika nanti berhasil melengserkan Jokowi dari kursi Presiden RI.
• Reaksi Mengejutkan Sandiaga Uno saat Disambut Teriakan Jokowi oleh Warga di Bojonegoro
• Ahmad Dhani Berubah Usai Dipenjara, Keluarga Korban Kecelakaan Dul Jaelani Ungkit Janji & Santunan
"Beras di Indonesia jadi salah satu tertinggi di dunia. Demikian daging juga tertinggi di dunia. Daging ayam tertinggi di dunia. Salah satu yang tertinggi di dunia," papar Prabowo saat kampanye di Blora, Jawa Tengah, seperti disiarkan Gerindra TV.
"Perjuangan kami adalah untuk kita perbaiki keadaan ini dengan segera," janjinya.
Apa yang alasan Capres yang berpasangan dengan Sandiaga Uno mengungkapkan hal itu? Menurut Prabowo, tingginya harga diperparah dengan kondisi ekonomi mayoritas rakyat Indonesia yang dalam keadaan sulit.
Dikutip SURYA.co.id dari KOMPAS.com, Prabowo menyatakan itu karena terjadi kebocoran kekayaan negara. Hal ini, menurutnya, menyebabkan kekayaan yang seharusnya dinikmati masyarakat justru mengalir ke luar.
"Kalau tiap tahun kekayaannya mengalir keluar terus, ya ujungnya ambruk. Karena itu kita tidak ada uang di Indonesia. Gaji selalu kecil, pekerjaan selalu tidak ada. Lah uangnya dibawa keluar, yang ada sisa, sisa upah minimum," bebernya.
"Kalau begini terus, mustahil Indonesia bisa bangkit. Bukan saya pesimis, saya bertanggungjawab sebagai salah satu pimpin. Saya cinta negara ini, tidak mungkin saya diam melihat negara seperti ini," ungkap Prabowo.

'Sentilan' direaksi Jokowi
Pernyataan Prabowo langsung direaksi oleh capres petahana, Jokowi. Saat Jokowi berada di lokasi Tanwir ke-2 Muhammadiyah di Bengkulu, Jumat (15/2/2019) mengatakan, soal harga beras dan daging termahal di dunia patut untuk dicek kebenarannya.
Menurut Jokowi, laporan yang diterimanya justru menyebutkan harga daging dan beras di Indonesia terbilang murah dibandingkan negara lain.
"Coba dicek di seluruh dunia. Itu harga (daging dan beras) kita ini ada pada posisi yang seperti apa," ujar Jokowi.
"Kita ini termasuk memiliki harga yang termurah di dunia, baik yang namanya beras maupun yang namanya daging," katanya.
Ia menyebut, harga daging dan beras di Tanah Air hanya kalah murah dengan beberapa negara di Asia, misalnya Bangladesh, Sri Lanka, Vietnam, dan Thailand.
"Tapi untuk yang lain-lain, kita masih lebih murah ya," lanjut Jokowi.
Ia menambahkan, harga daging sapi olahan memang memiliki harga bervariasi.
Ada yang harganya Rp 80.000 per kilogram, bahkan ada pula yang seharga ratusan ribu rupiah.
"Untuk daging itu kan tergantung mau pilih yang mana. Ada yang Rp 80.000. Ada yang Rp 120.000. Yang wagyu Rp 500.000 juga ada," lanjut Jokowi.
Kembali menakut-nakuti
Bukan hanya Jokowi, Juru bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Arya Sinulingga juga ikut memberikan tanggapan atas pernyataan Prabowo.
"Prabowo mengatakan bahwa harga beras tertinggi di dunia dan daging tertinggi di dunia. Padahal, dari data yang ada, jelas sekali bahwa Indonesia itu harga beras nomor 80. Itu artinya yang nomor satu tertinggi, 80 itu terakhir," ujar Arya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (15/2/2019), seperti dikutip KOMPAS.com dari Antara.
Arya menekankan harga beras di Indonesia Rp 12.000 per kg atau lebih murah dibandingkan Jepang yang mencapai Rp 59.000 per kg.
" Prabowo kembali menakut-nakuti dan membuat data bohong. Itu sangat berbahaya untuk bangsa," katanya.
Menurut dia, harga beras di Indonesia hanya lebih mahal daripada Polandia yang seharga Rp 11.857 per kg, serta Vietnam, Nepal, Kazhakstan, dan sebagainya.
"Untuk di Asia Tenggara saja, kita termasuk rendah. Bahkan, dibanding Thailand pun, kita masih lebih rendah. Jadi, kalau dikatakan Pak Prabowo bahwa Indonesia paling mahal harga beras, ini beras apa? Beras mana? Pak Prabowo ini tahu tidak harga beras? Dia pernah beli beras? Jangan buat kebohongan-kebohongan lagi," ujar Arya.
Demikian pula dengan harga daging, kata Arya, tingkat harga daging di Indonesia masuk peringkat ke-49 dari 89 negara.
Harga daging termahal di dunia, menurut dia, ada di Swiss yang mencapai Rp 675.000 per kg, serta Hong Kong mencapai Rp 276.000 per kg.
Dia mengajak seluruh pihak menjadikan Pemilu 2019 bersih dan jujur, tidak menakut-nakuti dengan berita bohong.
Jokowi sebelumnya juga mengomentari pernyataan Prabowo tersebut. Jokowi mengatakan, pernyataan Prabowo patut untuk dicek kebenarannya.
Sebab, menurut laporan yang diterimanya, justru harga daging dan beras di Indonesia terbilang murah dibandingkan negara lain.
"Coba dicek di seluruh dunia. Itu harga (daging dan beras) kita ini ada pada posisi yang seperti apa," ujar Jokowi ketika ditemui di lokasi Tanwir ke-2 Muhammadiyah di Bengkulu, Jumat.
"Kita ini termasuk memiliki harga yang termurah di dunia, baik yang namanya beras maupun yang namanya daging," katanya.
Jokowi mengatakan, harga daging dan beras di Tanah Air hanya kalah murah dengan beberapa negara di Asia, misalnya Bangladesh, Sri Lanka, Vietnam, dan Thailand.
"Tapi untuk yang lain-lain, kita masih lebih murah ya," lanjut Jokowi.
Ia menambahkan, harga daging sapi olahan memang memiliki harga bervariasi. Ada yang harganya Rp 80.000 per kilogram, bahkan ada pula yang seharga ratusan ribu rupiah.
"Untuk daging itu kan tergantung mau pilih yang mana. Ada yang Rp 80.000. Ada yang Rp 120.000. Yang wagyu Rp 500.000 juga ada," lanjut Jokowi.