Berita Entertainment
Perjalanan Karier Dokter Terawan yang Kini Tangani Ani Yudhoyono, Kuliah di 3 PTN & Raih Rekor MURI
Dokter Terawan Agus Putranto yang dikenal dengan terapi cuci otaknya, kini tengah dikirim oleh Presiden Jokowi untuk menangani Ani Yudhoyono
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Iksan Fauzi
Perjalanan Karier Dokter Terawan yang Kini Tangani Ani Yudhoyono, Kuliah di 3 PTN & Raih Rekor MURI.
SURYA.co.id - Perjalanan Karier Dokter Terawan Agus Putranto yang dikenal dengan terapi cuci otaknya, kini tengah dikirim oleh Presiden Jokowi untuk menangani Ani Yudhoyono
Seperti diketahui, saat ini Ani Yudhoyono tengah berjuang melawan penyakit kanker darah yang diidapnya, dan Presiden Jokowi mengirimkan dokter Terawan Agus Putranto yang sudah terbukti perjalanan karirnya
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menyebut Terawan Agus Putranto menjadi satu dari tim dokter kepresidenan yang dikirim Presiden Jokowi untuk merawat Ani Yudhoyono
Berikut perjalanan karir Terawan yang berhasil dirangkum Tribunnews (group SURYA.co.id.
1. Lulusan Fakultas Kedokteran UGM

• Sosok Dokter Terawan yang Dikirim Jokowi untuk Rawat Ani Yudhoyono, Sembuhkan 40 Ribu Pasien
• Pernikahan Ahok BTP & Puput Nastiti Direstui Sang Ibunda, Fifi Lety: Tak Perlu Tameng Kata Mama
• Ifan Seventeen Menangis Saat Rekaman Single Barunya Bareng Armada Band, Sedih, ya Allah, Katanya
Terawan Agus Putranto berhasil melanjutkan studinya di Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta selepas lulus SMU.
Ia berhasil menamatkan pendidikannya saat berusia 26 tahun.
Lulus menjadi dokter, Terawan kemudian mengabdikan diri ke TNI Angkatan Darat.
Terawan pernah ditugaskan ke beberapa daerah, di antaranya Bali, Lombok, dan Jakarta.
2. Melanjutkan ke Universitas Airlangga (Unair)
Merasa ilmu Radiologi belum banyak berkembang di Indonesia, Terawan memutuskan memperdalam ilmu kedokterannya.
Ia memilih Universitas Airlangga (Unair) untuk mempelajari Radiologi.
Terawan lulus dari Unair pada usia 40 tahun.
3. Alumni Universitas Hasanuddin (Unhas)
Terawan sepertinya merupakan tipikal orang yang tak bosan belajar.
Ia memilih Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar sebagai tempat melanjutkan program doktornya dan lulus pada 2013.
4. Menemukan metode pengobatan baru
Selama berkecimpung di dunia medis, Terawan menemukan metode baru untuk penderita stroke.
Metode tersebut ia tuangkan dalam disertasinya yang berjudul 'Efek Intra Arterial Heparin Flushing Terhadap Regional Cerebral Blood Flow, Motor Evoked Potentials, dan Fungsi Motorik pada Pasien dengan Stroke Iskemik Kronis'.
Meski menimbulkan pro kontra di kalangan akademisi, Terawan mampu membuktikan.
Berdasarkan pengalamannya, pasien stroke bisa sembuh setelah 4-5 jam melakukan operasi.
5. Metode Terawan diterapkan di Jerman
Meski menimbulkan pro kontra, metode Terawan tersebut kemudian diterapkan di Jerman.
Metode Terawan tersebut diberi nama paten 'Terawan Theory'.
6. Menjadi kepala RSPAD
Semakin dikenal dan diakui kemampuannya, Terawan resmi diangkat menjadi Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto pada 2015.
7. Meraih rekor MURI
Terawan mendapatkan dua rekor dari MURI sebagai penemu terapi cuci otak dan penerapan program Digital Substraction Angiogram (DSA) terbanyak.
Diberitakan sebelumnya, saat ini Ani Yudhoyono tengah berjuang melawan penyakit kanker darah yang diidapnya.
Kabar tentang penyakit yang diidap Ani Yudhoyono dikabarkan Presiden ke-6 yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
SBY berharap doa dari sahabat dan masyarakat agar istrinya diberi kesembuhan.
Seperti diketahui, Ny Ani dirawat sejak Sabtu (9/2/2019) di National University Hospital, Singapura. Sejak dirawat, tak ada keterangan dari pihak keluarga mengenai penyakit Ny Ani.
Baru kali ini, keterangan diberikan oleh Yudhoyono melalui video yang dibuat dan dikirimkan dari Singapura, Rabu (13/2/2019).
Berikut pernyataan lengkap dari SBY yang diunggah akun instagram menantunya, Annisa Yudhoyono:
Assalamualaikum Wr Wb
Salam sejahtera untuk kita semua. Bapak, ibu, saudara sekalian yang saya cintai.
Saat ini saya berada di Singapura mendampingi Ibu Ani dalam pengobatan dan perawatan kesehatan di negeri ini. Sejak tanggal 2 Februari 2019 yang lalu, Ibu Ani menjalani medical treatment di Singapura atas rekomendasi tim dokter kepresidenan Indonesia.
Dengan rasa prihatin, saya sampaikan kepada para sahabat di Tanah Air, Ibu Ani mengalami blood cancer atau kanker darah. Dan karenanya harus menjalani pengobatan dan perawatan yang intensif di National University Hospital, Singapura.
Atas nama Ibu Ani dan keluarga besar SBY, saya mohon doa dari para sahabat agar Allah SWT, Tuhan Yang Mahakuasa dengan takdir dan kuasanya, memberikan kesembuhan kepada istri tercinta Ibu Ani, atau Kristiani Herawati binti Sarwo Edhie Wibowo, agar Ibu Ani dapat kembali menjalani kegiatan sehari-harinya di Tanah Air.
Pada kesempatan ini juga saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan pemerintah, utamanya tim dokter kepresidenan atas perhatian dan bantuan yang diberikan dalam pengobatan Ibu Ani.
Saya juga menyampaikan terima kasih atas ucapan dan doa kesembuhan kepada Ibu Ani, yang disampaikan oleh para sahabat di Tanah Air yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Termasuk yang melalui media sosial.
Semoga Tuhan Yang Mahakuasa membalas budi baik dan ketulusan bapak ibu saudara sekalian.
Saya dan Ibu Ani meminta maaf karena tidak dapat menghadiri sejumlah kegiatan, yang direncanakan oleh berbagai pihak yang sebelumnya saya niatkan untuk saya penuhi. Sebagai seorang suami, tentu saya harus mendampingi Ibu Ani dalam menghadapi ujian dan cobaan Tuhan ini.
Meskipun saya amat mengetahui, Ibu Ani adalah sosok yang kuat, tabah, dan tegar dalam menghadapi tantangan kehidupan, termasuk ketika kami bersatu dalam suka dan duka selama 10 tahun saya mengemban tugas memimpin Indonesia dulu. Namun, bagaimanapun, saya, Ibu Ani dan keluarga harus bersatu dalam semangat keyakinan dan kekuatan agar semua ikhtiar untuk penyembuhan Ibu Ani dengan izin pertolongan Allah dapat berhasil dengan baik.
Demikianlah pernyataan saya hari ini, semoga Allah SWT Tuhan Yang Maha Kuasa melindungi kita semua.
Wassalamualaikum.
Hadiah Manis Putri AHY untuk Ani Yudhoyono
Di tengah perawatan penyakit kanker darah (leukimia) yang diidapnya, mantan ibu negara Ani Yudhoyono mendapat hadiah manis dari cucu pertamanya, Aira.
Hadiah berupa kartu ucapan itu diberikan putra tunggal Agus Yudhoyono (AHY) dan Annisa Pohan ketika menunggui sang nenek di rawat di National University Hospital, Singapura.
Bukan kartu ucapan kebanyakan, karena kartu untuk Ani Yudhoyono ini dibuat dari plester (bandaid) yang dibentuk gambar tiga orang menggambarkan Aira, AHY dan Annisa.
Di atas gambar tiga orang itu tertulis kalimat "Get Well Soon Memo" dengan hiasan sejumlah gambar hati warna merah muda.
Di sisi lain, Aira juga menulis kalimat sayang untuk sang nenek.
Dear Memo,
Hope you feel better and get well soon
Love,
Aira
Ani Yudhoyono pun memamerkan kartu dari Aira itu di akun instagramnya.
"Kartu ini buatan cucuku Aira yang sedang giliran jaga menunggu Memo di RS. 3 figur yang ada terbuat dari plester (bandaid). (imoji hati) you Aira".