Berita Surabaya
Kericuhan dan Aksi Dorong Usai Sidang Kedua Ahmad Dhani di PN Surabaya, Kuasa Hukum Teriakkan Ini
Kericuhan dan aksi dorong usai sidang kedua Ahmad Dhani di PN Surabaya, kuasa hukum teriakkan hal ini.
SURYA.co.id | SURABAYA - Usai sidang kedua kasus ujaran kebencian yang menjerat dirinya di PN Surabaya, Selasa (19/2/2019) siang, Ahmad Dhani Prasetya, dengan tegas menyatakan dirinya keberatan atas penahanannya.
“Saya ditahan oleh Pengadilan Negeri tanpa tahu sebabnya. Saya bukan tahanan. Tolong teman-teman media,” ujarnya pentolan band Dewa 19 tersebut, Selasa, (12/9/2019).
Tak hanya itu, saat dirinya dibawa ke ruang tahanan PN Surabaya, terjadi kericuhan antara kuasa hukum serta pihak kejaksaan.
Awak media pun ikut terbawa kericuhan itu.
Kericuhan itu dipicu kuasa hukum menolak kliennya ditahan.
Aksi dorong mendorong pun tak terelakkan di ruang tersebut.
Ucapan takbir bersahutan, salah satu dari kuasa hukum berteriak bahwa kliennya bukan tahanan.
“Jaksa nggak boleh begitu, saya ini kuasa hukumnya, dia bukan tahanan jangan seperti itu!,” teriak salah satu kuasa hukumnya dengan menodongkan jari telunjuknya.
Sementara itu, teriakan takbir dari simpatisan FPI yang turut mengawal sidang tersebut.
Kericuhan itu reda saat kuasa hukum melakukan wawancara kepada awak media. Dan dari FPI juga menenangkan satu sama lain.
Aldwin Rahardian, salah satu kuasa hukum Ahmad Dhani menjelaskan, bahwa pihaknya menguji dakwaan yang dinilai salah.
“Jadi bukan pembelaan secara komprehensif, beberapa poin yang kita catat, yaitu penerapan pasal yang menurut kita keliru,” terang Aldwin.
Kemudian dalam pasal tersebut tidak diurai kronologi tindak pidana itu dilakukan. “Yang ada dalam dakwaan itu ADP membuat video itu saja,” terangnya.
Sidang Kedua
Ahmad Dhani Prasetya menjalani sidang kedua kasus ujaran kebencian di PN Surabaya, Selasa (12/1/2019).
Tak seperti saat sidang pertama, Kamis (7/2/2019), di mana Ahmad Dhani mengenakan kaos hitam, kali ini suami Mulan Jameela itu memakai kemeja putih lengkap dengan songkok hitam.
Ahmad Dhani tiba dikawal pihak kepolisian dan disambut simpatisan bertuliskan FPI yang ikut mengawal jalannya sidang tersebut.
Jalannya sidang berlangsung aman, dengan agenda pembacaan eksepsi atau nota keberatan pihak kuasa hukum mulai membacakan eksepsi.
Ada lima poin dari isi nota keberatan tersebut, pertama, kuasa hukum Aldwin & partners ini adalah Eksepsi Kompetensi Relatif.
“Bahwa oleh karena itu Jaksa Penuntut Umum kemudian mengajukan Perkara Pidana ini kepada Pengadilan Negeri Surabaya adalah keliru adanya, karena dalam Surat Dakwaan tidak dijelaskan di mana Terdakwa melakukan distribusi/transmisi/membuat dapat diakses Vlog yang diduga memuat penghinaan
sebagaimana dituduhkan tersebut dan berdasarkan Pasal 84 KUHAP Pengadilan
Negeri Surabaya tidak berwenang secara relatif mengadili perkara ini,” ujar Aldwin, Selasa, (12/2/2019).
Kedua, Eksepsi Kesalahan Penerapan Pasal UU ITE, dimana kuasa hukum menilai bila kasus ini seharusnya menggunakan pasal 27 ayat (3).
Sedangkan yang Ketiga, Eksepsi Surat Dakwaan Tidak Dapat Diterima Karena Pengaduan Klacht-Delict Tidak Sah.
Keempat, Eksepsi Surat Dakwaan Dapat Dibatalkan dan yang kelima, Eksepsi Surat Dakwaan Batal Demi Hukum.
“Berdasarkan keseluruhan uraian tersebut di atas, maka kami penasihat hukum terdakwa memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa, mengadili, dan memutus perkara ini agar berkenan menjatuhkan putusan sela,” pinta Aldwin.
Kuasa hukum ADP meminta majelis supaya menerima eksepsi seluruhnya dan membatalkan dakwaan Jaksa Penuntut Umum demi hukum (nietig van rechtswege) atau setidak-tidaknya dinyatakan tidak dapat diterima (niet ontvantkelijke verklaring van het openbaar ministrie).
Menanggapi eksepsi tersebut, majelis hakim yang diketuai Anton Widyopriyono menunda sidang dan dilanjutkan pada hari Kamis (7/2/2019) esok.
Kaos Hitam dengan Tulisan Kuning
Sebelumnya, saat menjalani sidang perdananya di PN Surabaya, Kamis (7/2/2019), Ahmad Dhani Prasetya terlihat mengenakan kaos berwarna hitam saat menjalani sidang perdananya di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Kamis (7/2/2019).
Kaos hitam yang dikenakannya bertuliskan "Tahanan Politik" dengan font warna kuning.
Sontak, Dhani menarik perhatian publik dan awak media. Kamis (7/2/2019) pagi.
Ahmad Dhani melengkapi penampilannya dengan blangkon hitam. Tak lupa ia terus mengumbar senyuman.
Kepada awak media, ia lantas menanggapi tulisan di kausnya melalui Kuasa Hukumnya, Aldwin Rahadian.
Aldwin menjelaskan, kaos yang dikenakan kliennya itu adalah wujud protes Dhani terkait kasus hukum yang menjeratnya.
"Kalaupun ditahan, ya dia sebagai tahanan politik atau wujud protes," kata Aldwin kepada awak media, Kamis (7/2/2019).
Aldwin menambahkan, kliennya meyakini tak seharusnya kliennya ditahan terkair kasus ujaran kebencian yang dilakukannya itu.
"Klien kami meyakini, tidak seharusnya atau atas dasar apa dia dihukum, kalau bukan menurut dia sangat kental nuansa politisnya," lanjutnya. (Syamsul Arifin/Pradhitya Fauzi)