Berita Sidoarjo
10.000 Peserta Pakai Baju Lurik untuk Pecahkan Rekor Dunia Gowes Sepeda Tua
Para penggemar sepeda tua dari berbagai daerah di Indonesia bakal berkumpul di Sidoarjo untuk memecahkan rekor gowes sepeda tua.
Penulis: M Taufik | Editor: Eben Haezer Panca
SURYA.co.id | SIDOARJO - Para penggemar sepeda tua dari berbagai daerah di Indonesia bakal berkumpul di Sidoarjo, Minggu (10/2/2019) nanti.
Termasuk ratusan penggemar onthel klasik dari sejumlah negara tetangga juga dijadwalkan hadir pada event bertajuk Ngonthel Bumi Jenggolo 2 ini.
"Event kelas internasional ini digelar dalam rangka HUT Sidoarjo ke-160 dan ulang tahun Kosti (komunikasi sepeda tua Indonesia) ke-11,"kata Bambang Waluyojati, ketua panitia dalam konferensi pers di Hotel Luminor Sidoarjo, Kamis (31/1/2019).
Peserta dari luar negeri yang sudah resmi mendaftar ada 60 dari Malaysia, 4 dari Thailand, serta sejumlah peserta lain dari Australia dan beberapa negara tetangga.
Sementara penggemar sepeda tua dalam negeri, hampir semua wilayah di Indonesia bakal hadir. Bahkan, menurut Bambang, ada yang nekat datang dengan mengendarai sepedanya.
Rendi, warga Jakarta mulai Kamis (31/2/2019) berangkat menuju Sidoarjo. Sedangkan sehari sebelumnya, ada peserta dari Tangerang dan Cengkareng yang sudah berangkat mengendarai onthel tuanya menuju Kota Delta.
"Hari ini mereka sudah sampai di Pekalongan," sebut Bambang.
Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi juga dijadwalkan hadir pada kegiatan ini. Termasuk sejumlah bupati, gubernur, dan beberapa pejabat dari berbagai daerah yang selama ini hobi koleksi sepeda tua juga akan ikut meramaikan acara bertema Energi Onthel Of Asia Pasific tersebut.
"Total pesertanya kami prediksi sekitar 10.000. Dan uniknya, saat bersepeda nanti semua akan mengenakan baju lurik. Ini adalah rekor sejarah baru di dunia," tandas pria yang punya koleksi sepeda berusia 141 tahun tersebut.
Kegiatan bakal dipusatkan di GOR Sidoarjo. Rute gowesnya dari GOR menuju Jalan Gajahmada, kemudian Jalan Pahlawan, Raya Candi, Tanggulangin, Kludan, Sukorame, Candi, Pasar Larangan, Diponegoro, Pahlawan dan kembali ke GOR.
Dalam perjalanan, peserta bisa mampir ke Lumpur Sidoarjo, pusat kerajinan Tanggulangin, dan beberapa lokasi lain. "Selain itu, peserta juga akan mampir ke perumahan Permata untuk menanam ratusan pohon," paparnya.
Di GOR sendiri, acara sudah dimulai sejak Sabtu (9/2/2019). Ada pasar barang antik, bazar UKM, klithikan, dan panggung hiburan yang menghadirkan Kartolo bersama Keroncong Kurmunadi, OM New Monata bersama Cak Sodiq, serta beberapa hiburan lain.
Selama kegiatan gowes sepeda tua, juga ada berbagai lomba. Diantaranya lomba lari sambil menuntun sepeda, lomba merakit sepeda, mengayuh lambat, lomba sepeda Penny Farthing (Hogebi) secara nasional.
"Tak kalah seru, ada lomba mirip Bung Karno dan Jendral Sudirman. Ini banyak sekali peminatnya, sudah ada puluhan warga yang mendaftar," tukas Bambang.
Selain untuk olahraga dan menyemarakkan sepeda tua di Indonesia, kegiatan ini juga disebut-sebut mengemban misi utama untuk mendongkrak pariwisata di Sidoarjo.
"Memang, diharapkan kegiatan seperti ini bisa berdampak positif terhadap dunia pariwisata di Sidoarjo," kata Bashori Alwi, Kabid Olahraga Disparbud Sidoarjo.
Ya, dengan acara seperti itu, setidaknya bakal ada banyak orang dari berbagai wilayah datang ke Sidoarjo. Mereka menginap di sini, makan, belanja dan melakukan berbagai kegiatan di Kota Delta.
"Itu kan berefek pada perekonomian, wisata dan beberapa hal. Semakin banyak peserta, tentu semakin besar efeknya," tandas dia.
• Mobil Pajero Sport Terbakar Saat Parkir, Pemiliknya Berencana Gugat Mitsubishi
• Ortu Tak Bisa Belikan, Pelajar SD di Gresik Curi Ponsel Hingga Diamankan Polisi
• Vanessa Angel Pingsan, Kuasa Hukum Sebut Kondisi Tubuh Kliennya Sudah Seperti Ini saat Pemeriksaan
• Jaksa Hentikan Penyidikan Kasus Pembunuhan Suami Istri di Tulungagung. Ini Alasannya