Ita Wahyuni Bingung Siapa Bapak Bayinya Setelah Berzina dengan 2 Lelaki Berbeda, Begini Endingnya

Seorang Ibu Muda, Ita Wahyuni, Bingung Siapa Bapak Bayinya Setelah Berzina dengan 2 Lelaki Berbeda, Begini Endingnya.

Editor: Tri Mulyono
IST
Ilustrasi bayi ditelantarkan ibunya karena sang ibu bingung siapa ayah kandung si jabang bayi. 

SURYA.CO.ID, GIANYAR -  Ita Wahyuni yang berusia 24 tahun ini bingung ketika melahirkan seorang bayi.

Ia tidak tahu siapa ayah dari jabang bayi yang baru keluar dari rahimnya itu.

Sebab ia mengakui bahwa sebelum hamil ia sempat melakukan hubungan intim dengan dua orang lelaki berbeda.

Pendek akal, bayi ditinggal di rumah sakit.

Aksinya itu pun harus dipertanggungjawabkan di mata hukum.

Siswi dan Siswa SMP Berhubungan Intim Disebarkan di Grup WhatsApp (WA), Videonya Masih Viral

AKHIRNYA Luna Maya Beberkan Perselingkuhannya, Ogah Balik ke Ariel Noah atau Reino Barack

Reino Barack Patuhi Ustadz Abdul Somad Izinkan Syahrini Berhijab? UAS: Kasih Waktu 3 Bulan 

Isi Ejekan Ari Wibowo setelah Ahmad Dhani Dipenjara Seperti Ahok: Jantan Seperti BTP Nggak Ya?

Ya, Ibu muda yang meninggalkan anaknya di Rumah Sakit Sajiwani, Kabupaten Ginyar, Bali sekitar sebulan lalu, akhirnya berhasil diamankan polisi.

Nama si ibu muda itu adalah Ita Wahyuni.

Usianya baru 24 tahun, dan kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum.

Saat ini, pihak kepolisian tengah melengkapi berkas perkara perempun asal Jawa Timur yang menelantarkan bayinya di RSUD Sanjiwani, Gianyar, sebelum dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Gianyar.

Pelaku dijerat Undang-undang Perlindungan Anak di pasal 77B, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.

Ita Wahyuni (24) akhirnya mendekam di jeruji besi Polres Gianyar. Saat ini, pihak kepolisian tengah melengkapi berkas perkara perempun asal Jawa Timur yang menelantarkan bayinya di RSUD Sanjiwani, Gianyar, sebelum dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Gianyar. Pelaku dijerat Undang-undang Perlindungan Anak di pasal 77B, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara.
Ita Wahyuni (24) akhirnya mendekam di jeruji besi Polres Gianyar. Saat ini, pihak kepolisian tengah melengkapi berkas perkara perempun asal Jawa Timur yang menelantarkan bayinya di RSUD Sanjiwani, Gianyar, sebelum dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Gianyar. Pelaku dijerat Undang-undang Perlindungan Anak di pasal 77B, dengan ancaman hukuman lima tahun penjara. (TRIBUN BALI/I WAYAN ERI GUNARTA)

Ditemui di Mapolres Gianyar, Senin (28/1/2019), Wahyuni mengungkapkan dirinya memang sengaja menelantarkan bayi tersebut.

Namun bukan dikarenakan si bayi menderita kelainan saat lahir.

Tetapi, janda yang bekerja sebagai pelayanan kafe di kawasan By Pass Ida Bagus Mantra, ini tak ingin memiliki anak.

Terlebih anak tersebut tanpa diketahui siapa ayah kandungnya.

Sebab menurut Wahyuni, sebelum mengandung, ia sempat berhubungan intim dengan dua orang lelaki berbeda.

Namun tak satupun yang mau mengakui kandungan tersebut.

“Tak tahu, siapa bapaknya. Saya meninggalkan bayi, karena tidak mau punya anak. Apalagi perkerjaan saya seperti ini, tak sanggup biayai anak,” ujarnya.

Wakapolres Gianyar, Kompol Adnan Pandibu mengungkapkan, penangkapan berawal saat pihak RSUD Sanjiwani melakukan laporan resmi ke Polres Gianyar, tentang seorang ibu yang meninggalkan anaknya yang baru lahir.

Laporan dibuat 25 Januari 2019.

“Sebelum dilaporkan, pihak rumah sakit sudah berusaha menghubungi pelaku."

"Namun pelaku tak berhasil dihubungi.

Kejadiannya bermula 15 Desember 2018 lalu, pelaku datang ke rumah sakit untuk memeriksakan kehamilannya."

"Dan, 18 Desember dia melahirkan dengan usia kandungan tujuh bulan. Lantaran bayi itu lahir tak normal, jadi bayi harus dirawat intensif. Nah saat bayi di rawat inilah, pelaku ini lantas kabur,” ujarnya.

Wahyuni harus siap dengan konsekwensi atas perbuatannya tersebut. menelantarkan bayi yang dilahirkannya.

Siswi SD Meraung-raung Kesakitan Melahirkan Bayi 2,6 Kg, Begini Kronologi Kejadian Viral itu

Terpisah, seorang siswi Kelas 6 Sekolah Dasar (SD) meraung-raung kesakitan saat melahirkan bayi seberat 2,6 kg.

Siswi itu adalah korban perkosaan pamannya sendiri.

Korban, sebut saja berinisial A (13 tahun) adalah warga Kecamatan Batu Ampar,  Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat.

Insiden memilukan itu kemudian menjadi berita viral dan mengundang keprihatinan banyak pihak.

Seperti dilaporkan Tribun Pontianak (grup Surya.co.id), terdapat seorang paman yang tega mencabuli 2 orang keponakannya yang masih berusia 13 tahun dan duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 6 di Kubu Raya.

Kedua keponakannya ini merupakan saudara kembar, yang mana satu di antaranya sampai hamil, sebut saja korbannya A dan B.

Direktur Yayasan Nanda Dian Nusantara Kalbar Devi Tiomana yang ditemui Tribun, mengungkapkan bahwa korban saat ini telah melahirkan di salah satu Rumah Sakit di Kota Pontianak.

Korban telah melahirkan seorang anak laki-laki yang sehat, dengan berat 2,6 kg, sementara itu sang saudara kandung masih berada di Kecamatan Batu Ampar.

Devi mengungkapkan bahwa kasus ini pertama kali terkuak saat korban A (sebelumnya inisial AT) yang saat ini telah melahirkan ditanyai oleh guru kelasnya yang merasa curiga bahwa perut dari sang siswi semakin hari semakin membesar.

Sang guru pun bertanya kepada A dan kemudian sang guru yang curiga melaporkan hal ini ke pihak kepolisian.

Mengetahui hal itu, Devi menerangkan bahwa pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan, dan menanyai korban, serta dilakukan tes kehamilan.

Maka terkuaklah seluruh perbuatan bejat dari sang paman yang mencabuli kedua keponakannya hingga satu di antaranya hamil, dan hari ini telah melahirkan.

"Kejadian ini terbukanya bulan Desember lalu, si siswi ini ditanyai oleh gurunya, yang merasa curiga karena perutnya korban ini semakin besar, setelah ditanya dan pihak guru melaporkan ke pihak Kepolisian.

Atas kecurigaan ini, dan dibawa ke Puskesmas untuk di cek, ternyata benar, anak ini sedang hamil," katanya.

Ia mengungkapkan bahwa kedua korban tinggal bersama dengan sang ibu dan pamannya yang berinisial SD (23) serta keluarga yang lain di rumah warisan keluarga sang ayah.

Ayah korban saat ini tidak diketahui di mana rimbanya.

"Ibunya ada juga tinggal di rumah itu, mereka ini tinggal di rumah warisan dari pihak ayah, lalu ada keluarga mereka yang lain juga. Jadi pelaku dan korban ini memang satu rumah," ungkapnya.

Devi mengungkapkan bahwa dirinya telah menemani korban di rumah sakit, saat korban hendak melahirkan.

"Kasihan si anak ini, kemarin dia di rumah sakit itu meraung-meraung kesakitan, karena anak usia 13 tahun kan masih belum sempurna organ reproduksi," ungkapnya.

Iapun bersyukur, sang korban telah melahirkan sang anak dengan selamat.

Korban bercerita kepadanya, bahwa korban mengungkapkan bahwa korban masih tidak mengerti apa yang terjadi pada dirinya.

"Dia ini kemarin tidak paham kalau dirinya hamil, tahunya perutnya ini kenapa semakin hari semakin besar.

Dia khawatir dengan perutnya yang besar bukan karena dia tahu dia hamil, tapi takut ada penyakit lain," ungkapnya.

Saat ini, korban masih dalam tahap pemulihan secara fisik dan mental.

Korban pun bercerita kepadanya bahwa korban ingin tetap melanjutkan sekolahnya.

"Dia bilang, masih pengen melanjutkan sekolahnya,"ungkapnya.

Devi mengungkapkan, kelahiran jabang bayi belum puncak penderitaan korban.

Namun masalah korban akan lebih besar setelah ini.

Oleh sebab itu, pihaknya akan terus melakukan pendampingan terhadap korban agar tetap bisa lanjutkan pendidikannya.(*)

Video Detik-detik Kubah Masjid Agung Belopa Terbakar yang Viral di Media Sosial

FOTO Veronica Tan Tereliminasi Viral di Medsos, Tinggalkan Jakarta saat Ahok Mau Nikahi Puput

Biodata Veronica Tan, Mantan Istri Ahok BTP, Menikah Muda dan Keluar Kuliah Saat Punya Anak ke-2

Xiaomi Resmi Perkenalkan Redmi Go, Harganya Dibandrol Mulai Rp 1,2 Juta

Artikel ini sebelumnya tayang di Tribun Bali  berjudul: Pernah Berhubungan Intim dengan 2 Lelaki Berbeda, Wahyuni Jadi Bingung Siapa Bapak Jabang Bayinya

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved