Pilpres 2019

Reaksi Luhut Dikabarkan Cium Kaki Prabowo jika Terpilih Jadi Presiden Periode 2019-2014

Reaksi Luhut Binsar Pandjaitan Dikabarkan Cium Kaki Prabowo jika Terpilih Jadi Presiden Periode 2019-2014. Ia mengungkapkan kabar itu adalah hoaks.

Editor: Iksan Fauzi
https://operain.blogspot.com/
https://operain.blogspot.com/ Hoaks Menko Maritim, Luhur Binsar Panjaitan cium kaki Prabowo Subianto saat ia terpilih jadi presiden. 

Reaksi Luhut Binsar Pandjaitan dikabarkan cium kaki Prabowo jika terpilih jadi Presiden periode 2019-2014. Ia mengungkapkan kabar itu adalah hoaks.

SURYA.co.id | JAKARTA - Luhut Binsar Pandjaitan yang juga salah satu menteri Kabinet Kerja era Presiden Jokowi ini mendapat 'serangan' hoaks.

Hoaks tersebut berupa ucapan Luhut Binzar Pandjaitan yang menyatakan akan cium kaki Prabowo Subianto jika terpilih jadi Presiden RI pada Pilpres 2019 ini. Hoaks itu terdapat di media blog operain.blogspot.com.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini memastikan tidak pernah menyatakan akan cium kaki Prabowo.

Karena itu, ia mengancam akan menuntut secara hukum pihak yang menyebarkan hoaks tersebut.

Selebritis Sonny Septian dan Akhmad Fadli Ikut Salat Jenazah Istri Ustadz Maulana, Fadli Tugas Adzan

TERBARU - Elektabilitas Jokowi-Maruf Amin 47,9 %, Prabowo-Sandi 38,7 %. Tinggal Selisih 1 Digit

"Ya (siap menuntut), saya, kan, enggak pernah ngomong gituan," ujar Luhut Binsar Pandjaitan di Kantor Kemenko Maritim, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (21/1/2019).

Sebelumnya, Luhut juga telah mengklarifikasi bahwa semua kutipan dalam blog operain.blogspot.com adalah hoaks.

Dia tidak pernah mengeluarkan pernyataan cium kaki Prabowo, baik secara lisan maupun tulisan.

Mendagri Tjahjo Kumolo Ditipu Pejudi Ngaku Kepala Sekolah, Minta Transfer Rp 10 Juta. Ini Modusnya

Kode Manten di Kasus Suap Wali Kota Pasuruan Setiyono Diungkap Kontraktor Proyek. Ini Artinya

Luhut pun menanti adanya permintaan maaf secara resmi dari media operain.blogspot.com atau media lainnya yang juga turut menyebarkan hoaks tersebut.

Dia tidak akan segan menindaklanjuti kasus ini ke ranah hukum jika permohonan maaf tidak segera disampaikan.

"Demikian klarifikasi ini saya sampaikan dengan tujuan mengingatkan kita semua untuk melaksanakan demokrasi dengan damai tanpa berita bohong," kata Luhut.

Kabar Luhut Binsar Pandjaitan cium kaki Prabowo jika terpilih sebagai Presiden RI awalnya beredar di laman operain.blogspot.com pada Kamis (17/1/2019).

Luhut Binsar Pandjaitan sendiri memberikan konfirmasinya.

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com seperti yang dikutip SURYA.co.id, kabar Luhut akan cium kaki Prabowo Subianto ini berawal karena Luhut tidak tahan dengan pemberitaan terkait utang pemerintah yang terus dilemparkan kepada Presiden Joko Widodo.

Kemudian, Luhut menantang pengkritik Jokowi yang menyampaikan utang pemerintah itu untuk menunjukkan data dengan taruhan cium kaki.

Dalam tulisan berjudul "Luhut: Saya Siap Cium Kaki Prabowo Jika Dia Bisa Jadi Presiden!!" juga mencantumkan kutipan dari Luhut.

"Prabowo bilang utang kita banyak saya, Luhut Binsar Panjaitan, kalau dia bisa jadi presiden, saya cium kakinya, tetapi kalau Jokowi terpilih kembali, kau cium kaki saya," ujar Luhut, dalam tulisan itu.

Menurut artikel, Luhut mengungkapkan pernyataan itu dalam acara Sarasehan Nasional bertema Belajar dari Resolusi Konflik dan Damai Maluku di Jakarta pada Rabu (11/7/2018).

Menurut Luhut, ia memiliki data valid soal utang pemerintah. Untuk itulah ia berani melontarkan tantangan untuk adu data kepada pengkritik Jokowi.

Namun, Luhut enggan menyebut nama pengkritik Jokowi yang dimaksud.

Penelusuran Kompas.com:

Setelah kabar dari blog tersebut tersiar di beberapa lini masa, Luhut Binsar Pandjaitan pun memberikan klarifikasi bahwa semua kutipan dalam blog tersebut adalah hoaks.

"Sehubungan dengan adanya pemberitaan 'Luhut: Saya Siap Cium Kaki Prabowo Jika Dia Bisa Jadi Presiden!!' maka dengan ini saya menyatakan bahwa saya tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu, baik secara lisan maupun tulisan," ujar Luhut kepada Kompas.com pada Senin (21/1/2019).

Selain itu, ia juga menanti adanya permintaan maaf secara resmi dari media operain.blogspot.com atau media lainnya yang juga turut menyebarkan.

Namun, Luhut tidak akan segan untuk menindaklanjuti kasus ini ke ranah jika permohonan maaf tidak segera disampaikan.

"Demikian klarifikasi ini saya sampaikan dengan tujuan mengingatkan kita semua untuk melaksanakan demokrasi dengan damai, tanpa berita bohong," ujar Luhut.

Adapun ia juga mengajak masyarakat untuk memilih berita secara cerdas dan bijak, yakni dengan mengedepankan program kerja dan rekam jejak kedua paslon berdasarkan data yang benar.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved