Debat Pilpres 2019

Jelang Debat Pilpres 2019, KH Maruf Amin Dilatih 'Gimmick' 2 Menit, Jokowi Dibekali Jurus Tangkis

Sepekan jelang Debat Presiden 2019, kedua pasangan calon mempersiapkan diri secara baik. Setelah Prabowo-Sandi, giliran Jokowi-Maruf Amin bersiap diri

Editor: Iksan Fauzi
Tribunnews/Jeprima
Ketua TKN calon petahana Jokowi-KH Ma'ruf Amin, Erick Thohir memimpin rapat perdana pada Rabu (12/9/2019). Jelang Debat Pilpres 2019, KH Maruf Amin Dilatih 'Gimmick' 2 Menit, Jokowi Dibekali Jurus Tangkis 

SURYA.co.id | JAKARTA - Sepekan jelang Debat pilpres 2019, kedua pasangan calon mempersiapkan diri secara baik. Setelah Prabowo-Sandi, giliran Jokowi-Maruf Amin bersiap diri. 

Bahkan, Cawapres KH Maruf Amin akan dilatih secara khusus dalam menghadapi Debat pilpres 2019 perdana pada 17 Januari 2019.

Yakni, memanfaatkan waktu 2 menit. Sedangkan Jokowi dilatih cara menangkis pertanyaan dari kubu seberang.

Hal itu dikemukakan oleh Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin, Erick Thohir, Jumat (11/1/2019).

Reaksi Keras Kubu Prabowo-Sandi ketika Revisi Visi-Misi 02 Ditolak KPU RI : Ada yang Ganjil

Berkali-kali Terima Transfer Dari Tersangka Mucikari, Vanessa Angel Sekarang Bisa Jadi Tersangka

Itu dilakukan karena Erick Thohir memerlukan sinkronisasi persepsi berdebat dan menyampaikan ceramah, di mana saat berdakwah biasanya dengan waktu yang cukup panjang.

Sementara, dalam debat nanti, pemaparan jawaban akan dibatasi waktu tertentu. Erick Thohir menuturkan, latihan debat pada Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan dimulai pada 15 Januari.

"Beliau ( KH Maruf Amin) sendiri tanggal 15 akan mulai mencoba menyamakan persepsi, karena kan ini beda debat sama ceramah. Beliau sendiri kan kalau memberi ceramah luar biasa, jam-jaman, Alhamdulillah," ujar Erick Thohir.

"Tapi dengan waktunya hanya 2 menit, ini tentu kan kita perlu coba sinkronisasikan," sambung Mantan Ketua INASGOC ini.

Nama Vanessa Angel Tak Ada di Surat Penyidikan Prostitusi Online, Begini Reaksi Kejati Jatim

Erick Thohir Menanggapi Obor Rakyat Terbit Lagi : Hoaks Itu Stoplah. Polri Serahkan ke Dewan Pers

Nantinya, dalam latihan-latihan tersebut juga ada diskusi yang akan memberikan masukan kepada KH Maruf Amin terkait materi dan penyampaian dalam debat.

"Salah satunya kan lebih kepada diskusi dan coaching, dalam arti masukan-masukan," tuturnya.

Sejauh ini, ia menyatakan, Cawapres 01 itu siap untuk mengikuti Debat pilpres 2019 perdana yang mengusung tema 'Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme'.

"Tapi Insha Allah beliau saya rasa kemarin siap, dan beliau bukan figur yang baru di dunia politik. Beliau mengerti walaupun memang beliau sendiri lebih berfokus sebagai ulama. Dan hal positif buat kita semua," ujarnya.

Menjelang Debat Presiden 2019, Erick Thohir juga menemui Ketua Dewan Pengarah TKN, Jusuf Kalla.

Bahar bin Smith Hendak Melarikan Diri, Begini Kronologi Lengkapnya versi Polda Jabar

Modus Dokter Dapat Foto Tanpa Busana Korbannya, Presenter Cantik Bongkar Aksi Pelaku di Line

Dalam pertemuan tertutup sekitar 1,5 jam itu, Erick mengatakan, keduanya terlibat perbincangan terkait persiapan debat pada 17 Januari.

"Tentu saya sebagai Ketua TKN ingin melaporkan kepada beliau persiapan untuk debat. Alhamdulillah, beliau (JK) kasih masukan dan memang nanti sudah menjadi catatan yang akan kita persiapkan," ujar Erick.

Ia mengatakan, mulai Senin nanti akan diadakan pertemuan khusus untuk para tim debat.

"Nanti kita juga akan ada rapat debat di tim TKN mulai Senin, ya kita persiapkan dengan baik," ucapnya.
Sejauh ini salah satu persiapkan yang dilakukan adalah memberikan coaching pada Cawapres KH Maruf Amin.

Jokowi Dibekali Jurus Tangkis
Tidak hanya KH Maruf Amin, Capres nomor urut 01 Jokowi juga akan diberikan pembekalan jurus menangkis ketika Capres Prabowo Subianto maupun Cawapres Sandiaga Uno menanyakan kasus penyiraman penyidik KPK Novel Baswedan dalam debat perdana pada 17 Januari 2019 mendatang.

"Pasti sudah kita mitigasi," ujar Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Moeldoko.

Dalam Debat pilpres 2019 perdana, kata Moeldoko, pasangan nomor urut 01 akan internalisasi dari berbagai langkah-langkah yang telah dilakukan selama empat tahun ke belakang terhadap pemberantasan korupsi, penanganan pelanggaran HAM, dan lainnya.

"Pelanggaran HAM berat itu terjadi apabila abuse of power, terus ada genocide tersistem, enggak ada itu dilakukan terhadap kasus novel, bukan dan tidak ada kaitannya dengan kebijakan negara. Abuse of power itu adalah kebijakan negara, melekat," paparnya.

Moeldoko melihat sosok Jokowi-Maruf Amin sudah siap menjalani debat dan tidak perlu melakukan persiapan yang berlebihan, dimana selama ini program pemerintah sudah dikerjakan dengan baik.

"Pokoknya, apa yang akan dikerjakan ke depan, saya pikir sudah punya bayangan, kalau sekarang sudah membangun pondasi yang kuat untuk sebuah loncatan besar ke depan, udah punya apa yang harus disiapkan," ujar Moeldoko.

Debat pilpres 2019 akan digelar sebanyak lima kali dan debat pertama dilakukan pada 17 Januari 2019, yang bertema Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme. Debat kedua 17 Februari, debat ketiga 17 Maret, dan keempat 30 Maret.

Pengamanan Debat Pilpres 2019

Terpisah, jajaran Polda Metro Jaya menyiapkan langkah pengamanan untuk debat perdana Capres-Cawapres.

"Polisi akan memberi pengamanan berkaitan kegiatan tersebut," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono.

Argo mengatakan pihaknya telah menyiapkan sejumlah rencana pengaman serta merumuskan jumlah personel yang bakal diterjunkan.

"Jumlah pengamanan direncanakan oleh Karo Ops berapa jumlahnya. Nanti mekanisme sedang dibicarakan intinya Polda Metro Jaya siap," tegas Argo.

Minta tak banyak larangan

Sementara itu Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan meminta tidak banyak larangan dalam debat.

Termasuk larangan bagi pasangan calon menanyakan kasus tertentu kepada pasangan lain.

"Begitu begitu saya kira enggak penting. Enggak boleh ini enggak boleh begitu, biar mengalir saja," kata Ferry.

Ferry mengatakan bila banyak larangan, maka sebaiknya debat tidak perlu digelar. Negara ini menurut Ferry banyak permasalahan yang harus dicarikan solusinya.

"Negeri ini sudah punya masalah yang kompleks. Kalau ini jangan ya, yang ini jangan ya, ya jangan ada debat," katanya.

Kubu Prabowo Sandi menurut Ferry tidak keberatan bila pasangan calonnya ditanya soal kasus tertentu.

Prabowo-Sandi siap menjawab dengan materi dan gaya bicara yang dimiliki.

"Silakan saja. Mereka semua punya cara. Mereka kan pemimpin. Mereka punya cara menjawab, merespons. Sudahlah. Jangan khawatir. Kan katanya mau jadi presiden. Masa takut. Kalau takut ditanya, kok berani jadi presiden," pungkasnya.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved