Pileg 2019

Survei SSC di Jatim: Efek Pilpres PDIP dan PKB Kokoh di Puncak, Partai Tengah harus Kerja Keras

Lembaga survei Surabaya Survei Centre (SSC) merilis hasil survei terbarunya terhadap pemilih partai politik di Jawa Timur.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Parmin
surya/ahmad zaimul haq
Lembaga survei Surabaya Survei Centre (SSC) merilis hasil survei terbarunya, Rabu (9/1/2018) jelang pemilu 2019 dengan dihadiri sejumlah politisi lintas partai di Jatim. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Lembaga survei Surabaya Survei Centre (SSC) merilis hasil survei terbarunya terhadap pemilih partai politik di Jawa Timur. Hasilnya, PDI Perjuangan memimpin persentase dengan 24,2 persen.

Di posisi kedua adalah PKB dengan 21,2 persen. "PDI P dan PKB bersaing di puncak dengan selisih yang masih berada di bawah margin of error," kata peneliti SSC, Surokim Abdussalam pada rilis hasil survei SSC, Rabu (9/1/2018).

Direktur SSC, mochtar W Oetomo mengungkapkan bahwa di antara penyebab masih besarnya dukungan kedua partai tersebut disebabkan masih adanya pemilih tradisional yang kemungkinan besar tak berpindah partai. Belum lagi dengan adanya efek ikutan pemilihan presiden (coattail effect).

Di antaranya, PDI Perjuangan dengan figur Joko Widodo, serta PKB dengan KH Ma'ruf Amin.

"Khususnya bagi PKB yang juga diuntungkan dengan persamaan nomor urut antara nomor partai dengan nomor pasangan capres Jokowi-Ma'ruf Amin," jelas Mochtar.

Hal ini pula yang membuat Partai Gerindra dengan figur kuatnya Calon Presiden dan Wakil Presiden, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengekor di urutan ketiga.

"Jangan lupakan Partai Gerindra yang juga diuntungkan di pemilu kali ini," lanjut Mochtar.

Tugas besar justru menjadi tanggungjawab partai koalisi pengusung kedua paslon tersebut. Mereka disinyalir akan bersaing ketat di papan tengah dengan selisih yang tak berbeda jauh.

Demokrat dan Golkar cenderung lebih diunggulkan mendapat prosentase lebih besar dibanding partai menengah lainnya dengan masing-masing memperoleh 8,6 persen dan 5,8 persen.

"Demokrat di Jawa Timur masih memiliki peluang untuk mengintip posisi di atasnya," lanjutnya.

Namun, tidak demikian dengan PAN, PPP, NasDem, hingga PKS yang masing-masing partai mendapat persentase di kisaran tiga persen.

"Partai menengah kurang begitu mendapat coattail effect dari pilpres. Hal ini diperparah dengan tak adanya figur kuat di partai," tambah Mochtar.

"Sehingga, mereka harus kerja keras untuk bisa merebut hati pemilih sembari memenangkan pilpres," kata Mochtar.

Demikian pula dengan partai baru yang disinyalir akan sulit mendapat dukungan di Jatim. Bahkan partai "lama" seperti PBB dan PKPI pun hanya mendapat persentase di bawah satu persen pada survei tersebut.

Survei SSC dilakukan pada 10-20 Desember 2018 dengan responden mencapai 1070 dari seluruh Jawa Timur. Tingkat kepercayaan survei mencapai 95 persen dangan margin of error sebesar 3 persen.

Hasil Survei Terhadap Partai Politik di Jatim:

1. PDI Perjuangan: 24,2 persen
2. PKB: 21,2 persen
3. Gerindra: 13,2 persen
4. Demokrat: 8,6 persen
5. Golkar: 5,8 persen
6. PAN: 3,8 persen
7. PPP: 3,6 persen
8. NasDem: 3 persen
9. PKS: 2,8 persen
10. Hanura: 1,2 persen
11. Perindo: 1,2 persen
12. PBB: 0,3 persen
13. PSI: 0,3 persen
14. Garuda: 0,3 persen
15. Berkarya: 0,2 persen
16. PKPI: 0,1 persen

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved