Berita Pasuruan

Warga Tiga Desa di Kecamatan Beji Pasuruan Meluruk Lima Perusahaan Gara-gara Hal Ini

Aksi damai warga ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap lima perusahaan yang dianggap mengganggu dan mencemari lingkungan

surya/galih lintartika
Aksi ratusan warga yang mendemo lima perusahaan di Beji, Pasuruan karena diduga kuat membuang limbah sembarangan. 

SURYA.co.id | PASURUAN - Ratusan warga Desa Cangkringmalang, Wonokoyo, Gununggangsir, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan meluruk lima perusahaaan yang ada di Desa Wonokoyo, Kecamatan Beji, Senin (7/1/2019) siang.

Mereka membentangkan sebuah kain putih yang penuh dengan tanda tangan warga dari tiga desa itu di depan perusahaan.

Kebetulan, lima perusahaan itu, lokasinya berdekatan.

Aksi damai warga ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap lima perusahaan yang dianggap mengganggu dan mencemari lingkungan selama ini.

Kelima perusahaan ini diduga dengan sengaja membuang limbah perusahaan yang berbahaya ke saluran irigasi dan sungai di sekitar perusahaan.

Akibatnya, lingkungan tercemar dan dampaknya masyarakat di tiga desa ini merasakannya.

Warga meminta perusahaan bertanggung jawab atas kerusakaan selama ini, dan meminta perusahaan untuk membuang limbah sesuai dengan aturannya.

Aksi demo ini merupakan puncak kekecewaan warga terhadap lima perusahaan dan pemerintahan.

Selama ini, warga sudah melalukan rembukan bersama perwakilan perusahaan dan pemerintahan.

Hasilnya pun nihil dan tidak pernah ada jawaban hingga sekarang.

Selain warga, ada juga puluhan siswa yang terlibat dalam aksi demo kali ini.

Mereka melakukan long march dari rumah menuju perusahaan sembari membawa ratusan poster berisikan protes terhadap perusahaan.

Khoirul Anam, salat satu warga yang ikut dalam demo, mengaku, ada pipa siluman yang dimiliki lima perusahaan itu.

Dugaan kuat, pipa siluman ini merupakan sarana atau jalur pemindahan limbah milik perusahaan ke saluran irigasi atau sungai yang melintasi pemukiman warga.

Kata dia, aktivitas pembuangan limbah sembarangan ini sudah bertahun-tahun dilakukan.

Nah, aktivitas ini jelas mencemari lingkungan. Tapi, pihak perusahaan seolah-olah tak pernah melakukan kesalahan.

"Kami sudah layangkan protes ke perusahaan. Kami juga sudah melakukan mediasi, tapi tidak pernah titik temu. Permintaan kami hanya satu, jangan cemari lingkungkan kami, biarkan sungai di wilayah kami bersih dan suci, bebas dari limbah," katanya.

Ia menerangkan, demo merupakan puncak kejenuhan warga.

Kata dia, warga sudah muak dengan janji palsu baik dari perusahaan atau pemerintahan.

Beberapa waktu lalu, pihak warga sudah melakukan mediasi bersama Dinas Lingkungan Hidup dan perusahaan.

"Tapi hasilnya gak jelas sampai sekarang. Makanya, mungkin demo ini akan menjadi solusi kami. Warga tidak mau kelangsungan hidup alam kami rusak gara-gara limbah perusahaan yang produksi sosis, dan sejenisnya itu," jelasnya.

Ia pun mengancam, jika aksi demo kali ini tidak diperhatikan, warga akan melakukan aksi demo yang lebih besar.

Bahkan, pihaknya juga akan merusak pipa siluman itu, jika protes baik-baik seperti ini tidak diperhatikan.

Camat Beji, Agus Supriyanto mengaku, pihaknya sebagai pemangku kebijakan pemerintah kecamatan akan membantu warganya untuk mendapatkan keadilan.

Bahkan, beberapa kali kesempatan , ia pun menjadi mediator atau bahkan penengah dalam pertemuan tersebut.

Untuk hasilnya memang ada di ranah DLH Kabupaten Pasuruan.

"Hasilnya akhirnya memang belum keluar dan saya belum tahu perkembangannya. Yang jelas saya terakhir mengetahui akan melakukan identifikasi untuk keluhan warga ini," jelas dia.

Sementara itu, pihak DLH belum memberikan jawaban atas kejadian ini.

Hingga berita diturunkan, DLH belum memberikan penjelasan sejauh mana proses pemeriksaan atas dugaan pembuangan limbah ini.

Saat dihubungi, tidak ada jawaban sama sekali.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved