Kondisi Terkini Bahar bin Smith Saat Ditahan di Mapolda Jawa Barat, Banyak Tokoh yang Menjenguknya

SURYA.co.id - Kuasa hukum Bahar bin Smith, Aziz Yanuar menjelaskan kondisi terkini kesehatan Bahar bin Smith saat ditahan di Mapolda Jawa Barat

Seperti diketahui, Bahar bin Smith telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan penganiayaan di Kabupaten Bogor dan sudah dilakukan penahanan di Mapolda Jawa Barat sejak Selasa (18/12/2018).

Saat dihubungi Tribun Jabar, Jumat (28/12/2018), Aziz Yanuar menjelaskan kondisi terkini Bahar bin Smith sehat dan segar

"Alhamdulillah sehat dan segar. Habib masih ditahan di Mapolda Jabar," kata Aziz Yanuar

Aziz mengatakan, selama ditahan di Mapolda Jabar banyak yang menjenguk Bahar ke Mapolda Jabar termasuk beberapa tokoh.

Tokoh yang dimaksud antaralain KH Abd Qohar Al Qusdy, KH Abdul Hadi, H Asep Syarifudin dan lainnya

Aziz mengatakan bahwa pihak kepolisian memberikan 34 butir pertanyaan kepada Bahar saat proses pemeriksaan.

Materinya ialah terkait pasal 170 junto pasal 351 junto pasal 333 junto pasal 55 KUHP dan pasal 80 UU No 35 tahun 2014.

Sebelumnya, Bahar bin Smith dipanggil pihak kepolisian lantaran adanya dugaan penganiayaan.

Bahar bin Smith kini resmi ditahan di Polda Jabar terkait penganiayaan terhadap dua remaja di Bogor.

Penahanan Bahar bin Smith dilakukan usai dilakukan pemeriksaan pada Selasa (18/12/2018) di Polda Jabar, dan pemanggilan tersebut dirinya sudah menyandang status tersangka.

Kapolda Jabar, Irjen Pol Irjen Agung Budi Maryoto mengatakan selain Bahar bin Smith, pihaknya juga telah menetapkan lima orang lainnya yakni AG, BA, HA, HDI, dan SG sebagai tersangka.

Dalam tayangan di Metro Pagi Prime Time di Metro TV yang diunggah ulang di akun YouTube, Irjen Pol Irjen Agung Budi Maryoto menjelaskan kronologi penganiayaan korban yakni MZ (17) dan CAJ (18) yang dilakukan Bahar bin Smith.

"Kedua orang tersebut (korban) telah dilakukan tindakan penjemputan secara paksa di rumah yang bersangkutan. Kemudian dibawa ke suatu tempat. Kemudian sampai disana dilakukan penganiayaan," katanya.

Lanjutnya, selain penganiayaan, kedua korban disuruh berkelahi lalu kembali dianiaya sampai tengah malam.

*Kondisi Rumah Korban Penganiayaan Bahar bin Smith*

Rumah korban penganiayaan Bahar bin Smith tak berpenghuni. Ujar tetangga, CAJ selaku (18) korban 5 tahun di sana.

CAJ merupakan satu dari dua korban penganiayaan Bahar bin Smith beberapa waktu lalu. Kini, Bahar bin Smith pun meringkuk di jeruji tahanan Polda Jabar terkait kasus dugaan penganiayaan terhadap anak.

Rumah CAJ, remaja (18) tahun yang menjadi korban penganiayaan Bahar bin Smith berlokasi di Desa Tapos Antay, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.

Dikutip SURYA.co.id (surabaya.tribunnews.com) dari TribunnewsBogor.com di rumah CAJ itu tak ada orang yang bisa ditemui.

Reporter TribunnewsBogor.com juga sudah mencoba mengetuk pintu, namun tak ada jawaban.

Kondisi rumah CAJ sendiri terbilang berbeda dibanding rumah tetangganya.

Dinding rumah CAJ tak bercat atau sekadar pluran. Tampak sejumlah barang bekas juga dibiarkan tergeletak di halaman rumah.

Rumah CAJ juga tak disertai pagar.

Menurut tetangga, Helmawati (46) CAJ dan keluarganya sudah cukup lama.

Menurut Helmawati, saat pindah ke rumah tersebut CAJ masih duduk di bangku kelas 6 SD.

CAJ merupakan anak dari Imam dan Erna, warga Jakarta.

"Jarang kumpul juga dia (Imam). Salat di masjid jarang, rapat RT tidak pernah ikut. Kalau tidak salah baru lima tahunan ia tinggal di sini," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (20/12/2018).

Helmawati pun mengatakan, sehari-hari, Imam hanya bertani di lahan yang berada di samping rumahnya.

Menurutnya, CAJ memang rutin mengikuti pengajian.

Menurut Hemawati, CAJ masuk pesantren saat duduk di bangku SMP.

Sepulangnya dari pesantren, menurut Helmawati, penampilan CAJ sudah berubah drastis.

Rambut CAJ mulai gondrong dan berwarna.

"Kalau tidak salah dari tiga tahunan yang lalu saat CAJ pulang, ia sudah gondrong dan rambutnya juga diwarnai pirang. Pulang pun kadang memakai gamis. Mirip Habib Bahar ( Bahar bin Smith). Tapi semenjak masuk pesantren, ia sudah jarang ikut pengajian di sini lagi," ungkap Helmawati.