Berita Lifestyle
Prosesi Pernikahan Suku Tengger, Ini Makna Temu Manten Hingga Walagara
Adat pernikahan Suku Tengger, Kabupaten Probolinggo, ada satu prosesi yang tidak boleh dilewatkan, yaitu Temu Manten.
SURYA.co.id - Dalam adat pernikahan Suku Tengger, Kabupaten Probolinggo, ada satu prosesi yang tidak boleh dilewatkan, yaitu Temu Manten.
Dilansir dari catatan Sanggar Tengger Tenggering Budi Luhur, ditemukan beberapa hal mengenai Upacara Temu Manten.
Upacara Temu Manten ialah upacara yang menemukan mempelai pria dan wanita.
Upacara Temu Manten ditandai mempelai wanita mencuci kaki mempelai pria dan menyembahnya.
Adapun arti yang terkandung adalah suami laksana raja.
Oleh sebab itu, istri wajib menaati suaminya.
Setelah itu, kedua mempelai dijabat tangan oleh Dukun Pandita (dukun yang memimpin semua upacara adat di Tengger) istri.
Disusul iringan mantra suci pepanggihan manten.
Setelah itu mempelai pria menginjak telur ayam jawa/kampung.
Hal tersebut memiliki arti mengusir segala aura negatif dan memecahkan wiji sejati yaitu bersatunya rasa mempelai pria dan wanita.
Rangkaian Prosesi
Dalam pernikahan, Suku Tengger memiliki serangkaian prosesi yang harus dilakukan.
Parji, anggota Sanggar Tengger Tenggering Budi Luhur berbagi catatan mengenai upacara dalam proses pernikahan Suku Tengger, Sabtu (8/12/2018).
Berikut ini urutan prosesi pernikahan di Suku Tengger :
1. Temu Manten
Yang pertama adalah temu manten yaitu menemukan mempelai pria dan wanita.
Mempelai wanita mencuci kaki mempelai pria dan menyembahnya.
Kemudian kedua mempelai berjabat tangan dengan dukun pandita (dukun yang memimpin seluruh upacara adat di Tengger) istri.
Diikuti mantra suci pepanggihan manten.
Selesai itu, mempelai pria menginjak telur ayam jawa/ kampung.
2. Mban-mban Mantu
Selanjutnya ialah mban-mban mantu.
Yaitu kedua orang tua menggendong mempelai pria maupun mempelai wanita menuju kursi gading kencono/kursi kebesaran
Disusul sungkeman atau mohon do’a restu kepada kedua orang tua.
3. Serah terima manten
Upacara selanjutnya ialah serah terima manten oleh perwakilan masing-masing keluarga mempelai.
Mempelai wanita menyerahkan anak perempuannya kepada pihak pria dan sebaliknya.
4. Walagara
Upacara keempat ialah Upacara Walagara yaitu memohon kepada Tuhan dipimpin Dukun Pandita melalui sarana sesaji, dupa, dan kemenyan.
Upacara Walagara memiliki 7 prosesi upacara.
Yaitu Upacara Pras Pangresikan, Dedolit, Antrem-antrem, Gelang Lawe, Beboreh, Mangsu, dan Sepasar.
Upacara Walagara menjadi upacara terakhir dalam prosesi pernikahan Suku Tengger.
Itulah empat upacara dalam prosesi pernikahan Suku Tengger yang dilansir dari catatan Sanggar Tengger Tenggering Budi Luhur. (Christine Ayu Nurchayanti)