Penembakan di Papua
Perbandingan Kekuatan Kelompok Egianus Kogoya dan Pasukan TNI yang Memburunya di Papua
Inilah perbandingan kekuatan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Egianus Kogoya dan pasukan TNI yang memburunya di Papua.
Meski begitu, Aidi mengaku belum memiliki informasi rinci seputar kekuatan senjata yang dimiliki kelompok Egianus saat ini.
Ia hanya mengatakan bahwa kelompok itu memiliki berbagai jenis senjata yang didapatkan dari hasil rampasan milik TNI-Polri maupun yang berasal dari luar negri.
"Sebagian senjata api itu diambil dari hasil rampasan terhadap TNI-Polri di pos-pos [penjagaan]. Sebagian juga yang selama ini berhasil kita sita senjatanya ada yang indeks TNI dan Polri, ada juga yang bukan indeks TNI/Polri artinya berasal dari luar [negeri]," kata dia.

Lebih lanjut, Aidi mengaku belum bisa memastikan negara mana yang menyuplai senjata ke tangan kelompok Egianus.
Ia hanya menyatakan senjata-senjata yang dimiliki kelompok tersebut kebanyakan buatan pabrikan senjata dari negara Perancis, Rusia, dan Amerika Serikat.
"Termasuk buatan Pindad sendiri ada. Memang tidak semua negara memiliki produksi senjata. Tapi semua negara memiliki angkatan bersenjata. Jadi bisa dari mana saja itu senjatanya," kata dia.
Aidi mengatakan pihaknya bersama Polri telah menerjunkan Satgas Penegakan Hukum untuk memburu Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Ia menegaskan operasi 'pemburuan' KKB Egianus saat ini sudah dilakukan oleh Satgas Gakkum yang merupakan personel gabungan TNI-Polri tersebut.
"Sejauh ini sudah berjalan operasi penegakan hukum," kata Aidi saat dihubungi, Rabu (5/12).
Satgas Gakkum ini dibentuk sekitar dua bulan lalu, ketika rentetan peristiwa teror dan serangan dilakukan oleh KKB. Satgas ini diisi oleh kekuatan gabungan dari personel Polda Papua dan Kodam Cendrawasih.

Aidi enggan membeberkan berapa jumlah personel Satgas Gakkum yang dikerahkan untuk memburu dan menangkap kelompok Egianus.
Namun, sebelumnya Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan sebanyak 154 personel gabungan TNI/Polri dikirim ke Papua pascapembantaian sejumlah pekerja proyek jembatan di distrik Yigi, Nduga, Papua.
Tambahan personel tersebut untuk memulihkan keamanan di tanah Papua.
"Masyarakat Papua butuh keamanan dan kenyamanan. Pemerintah berupaya untuk memulihkan keamanan dan kenyamanan di sana," kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (5/11/2018).
Pemerintah belakangan juga mengirim Pasukan Raider Kostrad untuk memburu kelompok bersenjata di Papua.