Berita Entertainment
8 Fakta Novelis NH Dini, Menulis Sejak Usia 15 Tahun hingga Penghargaan Lifetime Archievement
8 Fakta Novelis NH Dini, Menulis Sejak Usia 15 Tahun hingga Penghargaan Lifetime Archievement
Penulis: Arum Puspita M | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Novelis Indonesia NH Dini meninggal dunia karena kecelakaan mobil pada Selasa (4/12/2018).
Kabar meninggalnya NH Dini tentu mengejutkan banyak pihak.
Tak heran jika kabar meninggalnya NH Dini jadi trending di media sosial, seperti Twitter dan Instagram.
Dirangkum SURYA.co.id dari berbagai sumber, berikut fakta mengenai NH Dini.
1. Nama lengkap NH Dini
Nama asli NH Dini adalah Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin, yang kemudian disingkat menjadi NH Dini
2. Lahir di Semarang
NH Dini lahir di Semarang, Jawa Tengah pada 29 Februari 1936.
3. Meninggal karena tertabrak truk
Penulis novel berjudul La Barka meninggal karena di ruas jalan tol Tembalang km 10 saat taksi yang ia tumpangi bertabrakan dengan sebuah truk pengangkut bawang.
4. Meninggal di rumah sakit
Usai kecelakaan, NH Dini dilarikan ke RS Elisabeth Semarang.
Namun, nyawanya tak tertolong dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 16.00 WIB.
5. Jenazah dikremasi
Jenazah NH Dini akan dikremasi di pemakaman Kedungmundu, Semarang, Rabu (5/12/2018) siang.
6. Hobi menulis sejak kecil
NH Dini hobi menulis sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Namun, bakatnya mulai terasah saat di sekolah menengah.
NH Dini mulai memberanikan diri menulis sajak dan prosa berirama.
Kemudian ia membacakan karyanya di RRI Semarang.
Sejak saat itu, NH Dini semakin rajin mengirimkan karyanya ke siaran radio nasional di RRI Semarang.
7. Sempat mendapat penghargaan lifetime archievement
Semasa hidupnya, NH Dini sempat meraih penghargaan Lifetime Achievement Award Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2017.
Penghargaan itu didapatkan saat Gala Opening UWRF di Puri Saren Ubud, Bali, Rabu (25/10/2017).
Melansir dari Kompas.com artikel 'Fakta Hidup Penulis "Pada Sebuah Kapal" NH Dini, Terapi Tusuk Jarum hingga Penghargaan Lifetime Achievement, Rabu (5/12/2018).
Penghargaan itu merupakan bentuk apresiasi UWRF bagi sastrawan Indonesia yang telah puluhan tahun terjun di dunia sastra serta sukses memajukan dunia sastra Indonesia.
"Saya sangat bahagia bisa mendapatkan penghargaan ini karena sebelumnya penerima penghargaan ini adalah almarhum Sitor Situmorang, seorang senior yang saya hormati," ujar NH Dini usai menerima trofi dari Janet DeNeefe, pendiri dan Direktur UWRF.
"Saya telah berkiprah di dunia sastra selama puluhan tahun dan merasa sangat terhormat saya masih diingat hingga saat ini," imbuhnya.
8. Karir sebagai sastrawan
NH Dini menulis sejumlah novel populer, di antaranya.
1. Pada Sebuah Kapal (1972)
2. La Barka (1975)
3. Namaku Hiroko (1977)
4. Langit dan Bumi Sahabat Kami (1979)
5. Kuncup Berseri (1982)
4. Orang-orang Tran (1983)
5. Jepun Negerinya Hiroko (2000)
6. La Grande Borne (2007)
Selain 6 novel tersebut, NH Dini juga menulis sejumlah judul novel lainnya.