Rumah Politik Jatim
Prabowo Plesetkan PBB Singkatan Partai Buatan Bowo, PBB Jatim: Bercandanya Kurang Pas
DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Jawa Timur menanggapi penjelasan Capres Prabowo Subianto yang menyebut PBB sebagai singkatan ' Partai Buatan Bowo'.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Iksan Fauzi
SURYA.co.id | SURABAYA - DPW Partai Bulan Bintang (PBB) Jawa Timur menanggapi penjelasan Capres Prabowo Subianto yang menyebut PBB sebagai singkatan ' Partai Buatan Bowo'.
Menurut Ketua DPW PBB Jatim, Mohammad Masduki, penjelasan tersebut hanya sebagai candaan. "(Prabowo) Sedang Bercanda. Sayang, candaanya kurang pas," kata Masduki kepada SURYA.co.id (surabaya.tribunnews.com), Jumat (23/11/2018) di Surabaya.
Meskipun sebagai candaan, Masduki menyayangkan penjelasan yang lebih bersifat pendapat tersebut.
"Kapan Pak Prabowo mendirikan PBB. Kan nggak pas?," kata Masduki menyayangkan.
Baca: Jokowi Mau Tabok Pemfitnahnya, Ini Penjelasan Sejarawan Soal Pria Mirip Jokowi di Kampanye PKI
Baca: Mahfud MD Tanggapi Narasi Orba Titiek Soeharto : Tak Akan Laku karena Diidentikkan dengan Rezim KKN
Baca: Ketum PP Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Diperiksa Polisi soal Dugaan Penyimpangan Dana Kemah
Apalagi, kedekatan PBB dan Prabowo hanya sebatas dukungan di pilpres yang terakhir diberikan pada 2014 silam.
"Selama ini, PBB nggak dekat. Juga, nggak jauh," kata Masduki.
"Yang jelas, beliau bukan pendiri PBB. Di dokumen PBB, nggak ada nama Pak Prabowo," kata pria yang merupakan Ketua PBB Jatim periode 2015-2020 tersebut.

Sikap Prabowo yang menyebut PBB tersebut ditengarai sebagai cara Ketua Umum Partai Gerindra untuk merayu PBB agar ikut mendukung di pilpres.
Baca: Sisca Dewi Bangun Masjid Megah di Madiun sebelum Dipenjarakan Irjen BS karena Ngaku Istri Siri
Baca: Ugal-ugalan, Bus Mira Berkecepatan 100 Km/Jam Terbalik di Jalan Raya Saradan, Penumpang Syok
"Mungkin karena senang. Saking senangnya dengan PBB," katamya kepada surabaya.tribunnews.com menduga.
Meskipun demikian, ia menegaskan hingga kini PBB belum memutuskan arah koalisi di pilpres.
Terkait pilpres, PBB akan memutuskan pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakoornas) pada awal 2019 mendatang.
Tak hanya Rakornas, pada Desember mendatang, PBB akan menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kesatuan Aksi Pemenangan Pemilu (Kapu) terlebih dahulu.
"Untuk Rakernas Kapu, akan bersifat internal partai. Sedangkan untuk langkah strategis partai, terutama di pilpres, akan dibahas pada Rakornas," ungkap Caleg DPR RI dari dapil Madura tersebut.
Ia juga membantah adanya beberapa kader PBB sebagai institusi hadir dalam beberapa acara pemenangan Prabowo terakhir.
"Yang hadir tersebut tidak mengatasnamakan partai, melainkan hanya pribadi," jelasnya kepada surabaya.tribunnews.com.
Pada pilpres 2019 mendatang, potensi PBB untuk memberikan dukungan ke kedua paslon memang masih cukup terbuka.
Partai berlambang bulan dan bintang ini juga intens menjalin komunikasi di antara keduanya.

Apalagi, partai yang belum masuk di parlemen ini juga memiliki pengalaman ikut mendukung Prabowo di pilpres 2014 silam.
Sedangkan jelang 2019 mendatang, Ketua Umum PBB, Yusril Ihza Mahendra bersedia menjadi tim pengacara Joko Widodo-KH Maruf Amin.
Untuk diketahui, Capres Prabowo Subianto memuji PBB saat menghadiri acara pembekalan relawan Prabowo-Sandi di Istora, Senayan, Jakarta, Kamis (22/11/2018).
Dalam acara tersebut, seluruh perwakilan partai pengusung dan pendukung hadir diantaranya yakni Presden PKS Sohibul Iman, Sekjen PAN Eddy Soeparno, Wasekjen Demokrat Didi Irawadi, Politikus Partai Berkarya Titiek Soeharto dan Sekjen Bekarya Priyo Budi Santoso.
Prabowo kemudian menyapa para pendukungnya yang berasal dari lintas partai. Mulai dari PAN, PKS, Demokrat, Gerindran, dan Partai Berkarya.
"PBB hadir? Wah luar biasa. Kalau enggak hadir kebangetan," ujar Prabowo.
Prabowo mengatakan bahwa PBB dekat dengannya. Bahkan dulu ada bercandaan bahwa PBB kepanjangan dari Partai Buatan Bowo.
"Dulu katanya Partai Buatan Bowo. Tapi samalah kita semua kawan. Di sana sini kawan kita semua," kata Prabowo.