Berita Entertainment
Viral di Media Sosial, Ternyata Inilah Arti Lirik Lagu Thailand 'Wik Wik' yang Kini Populer
Baru-baru ini tengah viral lagu Thailand yang beberapa liriknya terdengar seperti 'Wik Wik', ternyata inilah arti lirik lagu tersebut
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Musahadah
SURYA.co.id - Baru-baru ini tengah viral lagu Thailand yang beberapa liriknya terdengar seperti 'Wik Wik', dan membuat netizen penasaran dengan apa arti dari lirik lagu tersebut
Banyak netizen yang tidak mengetahui judul aslinya, dan hanya memberinya julukan lagu 'Wik Wik'
Hal ini lantaran beberapa liriknya terdengar seperti 'Wik Wik Wik Ahh Ahh..' dan sukses mengundang tawa
Dilansir dari Tribun Jateng, lagu yang terdengar aneh tersebut sebenarnya berjudul "Aku Mencintaimu" jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia.
Seperti dilansir TribunJatim.com dari TribunSolo.com, lagu ini dipublikasikan pada 27 Juni 2018 lalu di YouTube di bawah naungan label Top Line Music.
Baca: Jelang Tahun 2019, Berikut 20 Hari Libur Nasional Yang Sudah Ditetapkan Pemerintah
Baca: VIDEO Gedung Tua di Blitar dengan Tulisan Bohemian Rhapsody ini Viral, Perhatikan Isi di Dalamnya
Baca: Ayu Ting Ting Raih Kategori Artis Kontroversial, Umi Kalsum: Ibu Gak Suka
Baca: Potret Rumah Mewah Stan Lee Pencipta Karakter Spiderman, Berkonsep Kontemporer Seharga Rp 65 Miliar
Baca: Film Keluarga Cemara Akan Tayang Serempak di Bioskop Pada 3 Januari 2019
Lagu yang diproduksi Topline Digital Company Limited Thailand ini secara umum menceritakan kisah sepasang mantan kekasih yang tidak berjodoh.
Akhirnya, sang lelaki ditinggal oleh sang perempuan yang menikah dengan pasangan barunya.
Lagu ini dinyanyikan sepasang penyanyi bernama Sittichai Vibhavadee (penyanyi laki-laki) dan Pennapa Naebchid (penyanyi perempuan).
Berikut ini terjemahan lirik lagu 'Wik Wik' atau Aku Mencintaimu, dari laman Musix Match.
Malam ini, lelaki baik itu mabuk dengan dia.
Pagi ini mereka dikirim ke menara.
Kemudian menikah.
Aku mencintaimu.
Saya juga punya kata-kata berarti.
Pernahkah Anda mengalami mabuk?
(Saya sekarang punya nama buruk.
Dia adalah laki-laki lebih muda.
Aku menyesal mendengarnya.
Tapi keluarga sangat nyaman.
Saya harus memeluknya untuk mengerang namanya.
Lingkungan membunuhnya)
Jangan hentikan mulut.
Saya punya kejutan.
Adalah hal yang baik untuk memiliki pria yang baik.
Kocokan telur
Tempat tidur bambu tikar tidur
Ini perceraian yang bagus.
(Saya punya beberapa penjaga.
Dia membuka lagunya.
Saya bosan
Jika dia menangkap dia diusir
Atas permintaan.
Lulu sudah cukup menikah)
Ini adalah kali pertama saya.
Dia sedang menemaniku.
Wik Wik Wik Wik Wik
Ahh Ahh Ahh Ahh
Wik Wik Ahh Ahh
Ohh Ohh Ohh Ohh
Saya tidak berpikir demikian.
Saya tidak yakin tentang itu.
Wik Wik Wik Wik Wik
Ahh Ahh Ahh Ahh
Wik Wik Ahh Ahh
Ohh Ohh Ohh Ohh
Lagu ini mengisahkan seorang pria yang harus menyaksikan kekasihnya menikahi pria lain di menara.
Padahal pria tersebut sudah menyiapkan tikar dan alas bambu untuk mereka tinggali.
Namun kenyataan pahit harus ia telan.
Karena kekasihnya ternyata dinikahkan dengan lelaki muda yang berasal dari keluarga baik-baik.
Video klip lagu berbahasa Thailand 'Wik Wik' ini telah ditonton lebih dari 13 juta kali
Lagu ini di awal terdengar sedih saat dinyanyikan rekan duet penyanyi pria.
Baru di tengah lagu, musiknya lebih nge-beat.
Berikut videonya:
Baca: Melaney Ricardo Sebut Luna Maya Punya Cowok Baru Tapi Belum Pacaran, Lagi Happy-happy Aja, Katanya
Baca: Potret Sekolah Gratis Milik Dorce Gamalama untuk Yatim Piatu, Dhuafa & Lansia, Fasilitasnya Mumpuni
Dilansir dari artikel Sanook.com, kedua penyanyi yang membawakan lagu tersebut sempat diwawancarai oleh media Thailand.
Penyanyi bernama Sittichai Vibhavadee dan Pennapa Naebchid mengaku mendapat hujatan di negerinya sendiri saat menyanyikan lagu itu.
Awalnya, mereka mengaku diberitahu oleh komposer tentang proyek musik ini.
Setelah itu, baru dibuatlah lirik untuk musik tersebut dan kedua penyanyi itupun menerima tawaran ini.
"Kami membacanya dan berpikir itu akan menyenangkan. Irama lagunya bisa membuat menari berdendang. Meskipun terdengar sedikit naif," ujar Sittichai dikutip dari artikel Kompas.com
Meskipun di awal merasa ada yang aneh, tetapi Sittichai tidak menyangka akan berakhir kontroversial seperti sekarang ini setelah dirilis pada pertengahan 2018.
"Saya pikir itu akan menjadi ide yang baik untuk terlihat seksi dan lucu," ujarnya.
Berkat lagu 'Wik Wik' ini, keduanya lebih banyak dikenal oleh masyarakat luas, khususnya di Thailand.
Padahal, mereka sudah berkecimpung di dunia tarik suara sejak lama.
Lagu 'Wik Wik' ini menjadi lagu wajib yang harus dinyanyikan oleh Sittichai dan Pennapa saat di atas panggung.
Bahkan, mereka mengaku lagunya lebih terkenal daripada mereka sebagai penyanyinya.
"Harus menjadi lagu pertama di setiap penampilan. Lagu ini punya penggemar tersendiri. Saya harus mengatakan, banyak orang yang tidak mengenal kami tapi mengetahui lagu ini dengan baik," ucap Pennapa.
Saat ditanya mengenai tanggapan masyarakat atas lagu "Moan", Sittichai mengaku membaca komentar yang datang dari masyarakat di media sosial, baik yang positif maupun negatif, sehingga ia merasa sedikit tidak nyaman.
"Ini adalah cerita yang menghibur. Saya ingin menyenangkan orang banyak dan fokus pada musik. Tapi apa yang kami miliki mungkin sedikit nakal," ucapnya.
Keduanya menyadari karya yang dibawakan sedikit riskan, karena berbau hal yang dianggap tabu di Asia.
Akan tetapi, mereka harus profesional sebagai seorang penyanyi yang membawakan lagu dengan penghayatan sesuai dengan cerita yang dibawakan.
"(Saat) membawakan lagu ini di hadapan publik sulit dan memalukan bagi kami," tutur Pennapa.
Dari sekian banyak tanggapan negatif yang mereka terima, satu hal yang paling menyakitkan, yakni ketika warganet membawa-bawa orangtua dalam kalimat hujatannya.
"Mereka mengutuk orangtua kami, padahal kami hanya bernyanyi. Sebagai seorang seniman, kami hanya ingin bekerja dengan total. Membawakan lagu sesuai dengan cerita yang dikisahkan dalam lagu itu," ujar Pennapa.
Dalam video YouTube yang diunggah di akun Mama Orange, di tengah wawancara Pennape terlihat berlinang air mata dan sedih ketika ditanya oleh pembawa acara terkait kontoversi lagu ini.
Baik Sittichai dan Pennapa sadar moral jika lagunya ini dianggap tabu bagi masyarakat Asia Tenggara.
Keduanya juga meminta maaf apabila lagu Moan menjadi simbol skandal musik Thailand disamping niatan mereka menghibur dan membuat penggemar senang.
"Kami tidak bermaksud menodai musik Thailand. Kami sudah lama ada di industri ini, kami sadar lagu ini akan sampai ke masyarakat luas. Kami hanya fokus untuk menghibur, dan berharap penggemar kami dapat menikmatinya," tutup Sittichai.