Berita Surabaya
Surabaya Heritage Track House of Sampoerna Gelar Program Khusus Wisata Sejarah Hari Pahlawan
program khusus bulan November ini hadir setiap hari Selasa sampai Kamis, selama 13 November hingga 13 December 2018 pukul 10.00 hingga 11.30 WIB
Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA - Terik matahari Surabaya tak menghalangi belasan peserta Surabaya Heritage Track (SHT), di Museum House of Sampoerna (HOS) melangkahkan kaki menjajaki tempat-tempat bersejarah yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Setelah mereka menempuh perjalanan dengan bus warna merah milik museum tersebut.
Mereka berkalung identitas peserta SHT dengan tali pita warna merah. Selama di dalam bus, para penumpang yang belasan jumlahnya sekali perjalanan itu, mendapatkan banyak penjelasan sejarah dari tour guide yang berdiri di bagian paling depan menghadap penumpang bus.
Lengkap sudah perjalanan sejarah, jika ada pemandunya. Semua penumpang juga boleh mengajukan pertanyaan tentang bangunan, jalan, atau sejarah tempat-tempat yang dilalui selama perjalanan.
Wisata sejarah SHT dengan menggunakan bus, sudah menjadi program Museum House of Sampoerna sejak 2009 silam.
Wisata sejarah ini bisa jadi alternatif liburan berkualitas murah, karena tidak perlu biaya alias gratis.
Semua rute dan jadwal SHT bisa langsung dipantau melalui web site museum House of Sampoerna, berikut pemesanan tiketnya.
Maklum, jika pesan di tempat khawatir penuh dan terpaksa tidak bisa mengikuti tour saat itu juga.
"Seru. Sudah beberapa kali coba wisata sejarah bareng SHT, tempat yang dituju juga selalu bertema. Bulan November ini mereka punya perjalanan khusus Peringatan Hari Pahlawan, penasaran mau ikut juga karena belum tentu ada di rute perjalanan SHT hari biasa. Lumayan jalan-jalan gratis sambil mengingat jasa pahlawan," kata Iva Zuraida (23) pengunjung House of Sampoerna, Kamis (8/11).
Peringatan Hari Pahlawan memang menjadi bagian yang tak bisa terlewatkan bagi Kota Pahlawan, Surabaya. Beragam acara dan kegiatan selalu hadir dari berbagai pihak, baik Pemerintah Kota Surabaya atau swasta untuk mengingat kembali semangat para pahlawan.
Rani Anggraini, Manager House of Sampoerna membenarkan rute khusus selama bulan November ini. Tiga tempat bersejarah akan menjadi jujukan selama 13 November hingga 13 Desember dalam rangka peringatan Hari Pahlawan.
Rani menyampaikan bulan November membawa ingatan bangsa Indonesia dan Arek-Arek Suroboyo kembali pada peristiwa pertempuran 10 November 1945.
Sebelum meletusnya peristiwa 10 November 1945, banyak rentetan peristiwa yang menjadi alasan, mengapa peperangan besar antara sekutu dan rakyat Surabaya tak terelakan.
"Sejak berita proklamasi sampai ke telinga rakyat Surabaya, rasa kebahagiaan tak dapat terbendung dan teriakan merdeka terdengar dimana mana. Namun kebahagian mereka hanya sesaat karena bangsa Belanda melalui Tentara Sekutu berusaha untuk menguasai Indonesia kembali," ceritanya.
Rani melanjutkan, rakyat Surabaya menolak dengan tegas kedatangan tentara sekutu sehingga terjadi konflik antara kedua pihak.
Konflik kedua kubu ini mencapai puncaknya ketika bangsa Belanda mengibarkan bendera Tiga Warna merah putih biru di Hotel Yamato, dan berakhir membuat rakyat Surabaya marah dan merobek bendera tersebut menjadi merah putih.
Ketegangan antara rakyat Surabaya dan Tentara Sekutu memuncak ketika pimpinan Sekutu, Jendral Hawthorn menyuruh pasukan tentaranya melucuti senjata rakyat Surabaya. Sehingga meletuslah pertempuran pada 28 hingga 30 Oktober 1945 yang dikenal sebagai pertempuran 3 hari.
Pada pertempuran ini menewaskan Brigadir Mallaby yang membuat tentara Sekutu marah, dan mengeluarkan ultimatum untuk membumihanguskan Surabaya jika tidak menyerah.
"Kami mengajak masyarakat menggali rangkaian peristiwa sebelum pecahnya pertempuran 10 November 1945 dengan mengunjungi tempat bersejarah terkait. Salah satunya gedung PT Pertamina EP Aset 4 dan SKK Migas Jabanusa yang dahulu merupakan kantor Bataafsche Petroleum Maatschappij, serta area Taman Sejarah dan Jembatan Merah juga berkaitan," katanya memberikan alasan.
Gedung PT Pertamina EP Asset 4 dan SKK Migas Jabanusa lanjut Rani menyimpan sejarah.
Gedung itu pernah diduduki oleh pasukan sekutu di bawah pimpinan Kolonel Pugh. Sang kolonel menginstruksikan kepada pasukannya untuk merampas persenjataan pejuang Surabaya.
Akibat instruksi tersebut timbul amarah rakyat Surabaya sehingga meletuslah pertempuran tiga hari.
Berikut dua tempat lainnya yaitu Taman Sejarah dan Jembatan Merah yang jadi daftar destinasi, adalah bagian dari runtutan sejarah pergolakan peperangan di Surabaya.
Rani mengatakan program khusus bulan November ini hadir setiap hari Selasa sampai Kamis, selama 13 November hingga 13 December 2018 pukul 10.00 hingga 11.30 WIB.
"Jadi ini khusus bulan November, untuk rentetan sejarah pecahnya perang 10 November di Surabaya. Selain itu ada rute lain yang sudah jadi tema kami setiap bulan, untuk jadwal memang sudah tertera di web site museum," tutupnya.