Pesawat Lion Air Jatuh

Pramugari Madiun Ikut Pesawat Lion Air yang Jatuh, Unggahan Instagramnya Jadi Sorotan

Salah satu pramugari yang ikut serta dalam penerbangan pesawat Lion Air JT 610 dari Jakarta ke Pangkal Pinang adalah Alviani Hidayatul Solikha.

Editor: Musahadah
instagram
Alviani, Pramugari asal Madiun yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air 

SURYA.CO.ID - Salah satu pramugari yang ikut serta dalam penerbangan pesawat Lion Air JT 610 dari Jakarta ke Pangkal Pinang adalah Alviani Hidayatul Solikha. 

Pramugari cantik ini terbang dalam pesawat yang dikomandoi Captain Bhavye Suneja dengan kopilot Harvino dan lima awak kabin lainnya, Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula. 

Informasi yang beredar, Alviani Hidayatul Solikha tinggal di daerah Kebonsari, Madiun, Jawa Timur. 

Hal ini sesuai dengan sejumlah unggahannya di laman instagram pribadinya. 

Baca: Pelukan Terakhir Penumpang Lion Air JT-610, Deryl Fida Febrianto Si Pengantin Baru 2 Pekan Nikah

Baca: Meski Jarang Pulang, Korban Lion Air JT 610 Asal Blitar Tetap Guyub dengan Tetangga

Baca: Duka Orangtua Alviani, Pramugari Lion Air JT 610 Asal Madiun yang Jatuh di Perairan Karawang

Baca: Pesawat Lion Air JT 610 Rute Jakarta-Pangkal Pinang Jatuh, Satu Jasad Korban Ditemukan

Saat itu dia mengunggah foto masa kecilnya dan foto bersama seorang wanita sebaya, lengkap dengan lokasinya di Madiun. 

Alviani kecil.
Alviani kecil. ()

Baca: Pesawat Lion Air JT 610 Jatuh di Perairan, Inilah 5 Kecelakaan Pesawat di Dunia yang Hampir Serupa

Dari unggahan instagram juga tampak kegiatan Alviani saat mengenakan seragam Lion Air maupun sehari-harinya. 

Berikut fotonya saat bertugas: 

Alviani saat bertugas.
Alviani saat bertugas. (instagram)

Dari instagram juga dilihat di luar bertugas, Alviani lebih sering mengenakan hijab. 

Rupanya, tiga hari sebelum kecelakaan terjadi, Alviani sempat membuat status galau. 

"it's dark inside, i want save that light". 

Kalimat itu bisa diartikan dalam bahasa Indonesia: 'Dalam gelapnya, aku ingin menyelamatkan cahaya itu,". 

Alviani
Alviani (instagram)

Akankan Alviani sudah memiliki firasat buruk sebelum terbang? 

Sejumlah netizen tampak ramai mendoakan pramugari cantik ini bisa selamat. 

dimasadipran: Captionnya nyambung sma sgnya trs kejadiannya semoga selamat aammiinn

prima_puspitasari: Semoga selamat

rioo_hariyanto: Wihh madiunn...selamatkan teman hamba ini ya Allah

titoliberty: Status bikin sedih

juntak_99: Smoga seluruh penumpang dan crew pesawat dapat perlindungan dr sang pencipta.

mhurzdotcom: Semoga ads keajaiban

Keluarga Syok

Surya.co.id mendatangi rumah Alviani di  RT14/RWb 07,Dukuh Gantrung, Desa Mojorejo, Kabupaten Madiun, Senin (29/10/2018). 

Sejumlah kerabat, keluarga dan juga tetangga mulai berdatangan.

Ketua RW 14, Dukuh Gantrung, Desa Mojorejo, Kabupaten Madiun, Suwito mengatakan, keluarga Alviani masih mengalami shock dan belum dapat dimintai keterangan.

"Jangan dulu (ditemui), mereka masih shock,"kata Suwito saat ditemui di lokasi.

Rumah Alviani, pramugari Madiun yang menjadi korban pesawat Lion Air jatuh.
Rumah Alviani, pramugari Madiun yang menjadi korban pesawat Lion Air jatuh. (instagram/ rahadian bagus)

Sebelumnya, Lion Air menyatakan, pesawatnya yang jatuh dalam penerbangan menuju Pangkal Pinang, yaitu JT-610 dari Jakarta, laik operasi dan merupakan pesawat baru.

Pilot berikut kopilotnya pun sudah memiliki pengalaman terbang lebih dari ribuan jam terbang.

"Pesawat dengan registrasi PK-LQP jenis Boeing 737 MAX 8 ini buatan 2018 dan baru dioperasikan Lion Air sejak 15 Agustus 2018. Pesawat dinyatakan laik operasi," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro melalui keterangan kepada Kompas.com, Senin (29/10/2018).

Setelah Lepas Landas Kapten atau pilot dalam penerbangan ini sudah memiliki pengalaman lebih dari 6.000 jam terbang dan kopilotnya memiliki pengalaman lebih dari 5.000 jam terbang.

Adapun pesawat tersebut lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta pagi ini pukul 06.20 WIB.

Namun, 13 menit setelah mengudara, pesawat jatuh di koordinat S 5'49.052" E 107'06.628" atau di sekitar Karawang, Jawa Barat.

Danang mencatat, ada total 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak, dan 2 penumpang bayi dalam daftar penerbangan tersebut.

Adapun dari pramugari yang bertugas tercatat ada tiga yang sedang dalam pelatihan serta ada satu teknisi.

Terhadap kejadian ini, Lion Air menyatakan sangat prihatin dan mengupayakan yang terbaik untuk pencarian pesawat berikut para korban.

Lion Air juga membuka pusat pengaduan di nomor telepon 021-80820000 dan untuk informasi penumpang di nomor telepon 021-80820002.

Pejabat Babel

Sejumlah pejabat pemerintahan dan kepolisian serta anggota DPRD Bangka Belitung diduga turut dalam penerbangan pesawat Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang jatuh di perairan Karawang, Senin (29/10/2018).

Ketua DPRD Babel, Didit Srigusjaya mengakui ada empat anggota Komisi IV DPRD Babel bersama dua staf PNS DPRD Babel di pesawat tersebut. 

Dia pun langsung lemas mendengar pesawat yang ditumpangi anggotanya jatuh di perairan Karawang. 

Dia berharap ada kabar terbaik dari informasi tersebut.

Didit mengatakan, di dalam pesawat di antaranya Murdiman, Dollar, HK Junaidi serta Eling bersama istrinya.

Namun sejauh ini dia belum dapat memastikan kabar tersebut.

"Saya mendadak lemas, semoga kawan-kawan dan penumpang dalam keadaan baik-baik saja. Saya juga menunggu informasi selanjutnya," kata Didit.

Buat Crisis Center

Di tempat terpisah, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan telah membuat crisis center menyikapi dugaan jatuhnya Pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang setelah bertolak dari Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Senin (29/10/2018) sekitar pukul 06.20 WIB.

Crisis Center itu dibuat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. 

"Saya akan ke sana untuk berdiskusi status pesawat, bagaimana basaras dan KNKT melakukan upayanya," katanya. 

Budi mengaku prihatin mendengar kabar itu. Karena itu pihaknya langsung mengkoordinasikan pihak yang menjadi stake holder dalam penanganan masalah ini, seperti Dirjen Perhubungan Udara, Basarnas dan KNKT untuk pengamatan lebih jauh. 

"Dari pengamatan yang ada, memang ada indikasi bahwa pesawat itu tidak bisa lanjut terbang, tapi kami masih mengklarifikasi. Kmai tetap berharap kemungkinan terbaik," katanya.

Sebelumnya, Kepala Kantor SAR Pangkal Pinang, Danang Priandoko mengatakan, pesawat hilang kontak di perairan laut Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.

"Pesawat menuju Pangkal Pinang, namun hilang kontak beberapa menit setelah berangkat," kata Danang saat dikonfirmasi Kompas.com, Senin (29/10/2018).

Baca: Pesawat Lion Air JT-610 Rute Jakarta-Pangkal Pinang Hilang Kontak Pagi Ini

Baca: Kecelakaan, Co-Pilot Cantik Mengaku Ditelanjangi Petugas Medis, RSUD dr Soetomo Siap Klarifikasi

Dia menuturkan, pesawat sempat dilaporkan kembali ke bandara Soekarno-Hatta.

Namun, pesawat tak jua tiba di Soekarno-Hatta.

Terakhir, pesawat itu terlihat berada di koordinat 05 48.934 S 107 07.384 E T.

im pun berusaha mendapatkan kepastian.

"Tugboat dan sejumlah kapal telah bergerak ke sana. Kami belum bisa pastikan jumlah penumpang," ujar Danang. Video Pilihan

Sebelumnya, Lion Air JT-610 rute Jakarta-Pangkal Pinang dengan jadwal keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (29/10/2018) pagi, dikabarkan hilang kontak.

Saat ini, manajemen Lion Air tengah menyelidiki kabar tersebut.

"Saat ini kami masih dalam proses pencarian untuk koordinasi lebih lanjut," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro, Senin (29/10/2018) pagi.

Ketika ditanya lebih lanjut mengenai kejadian persis dugaan kehilangan kontak itu, Danang belum bersedia memberi penjelasan lebih lanjut.

Danang juga belum mengungkapkan sejak kapan pencarian terhadap informasi tersebut mereka lakukan.

Kompas.com masih mengupayakan untuk meminta informasi dari AirNav Indonesia.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved